Selasa, 25 September 2018

TUGAS SIM, MAYANG SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA EBUSINESS, 2018.

“MARI MEMAHAMI TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI PADA E-BUSINESS BESERTA CONTOHNYA” APA ITU YANG DIMAKSUD DENGAN ELECTRONIC BUSINESS Yang dimaksud dengan Electronic Business atau E-Business adalah suatu kegiatan transaksi, jual-beli, bisnis yang dilakukan melalui perangkat elektronik atau dengan internet sehingga perusahaan dapat langsung berinteraksi dengan costumer, supplier maupun rekan bisnis. Atau arti yang lebih singkat dari e-business yaitu penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menjalankan sekaligus mengelola bisnisnya sehingga dapat memperoleh keuntungan. Teknologi Informasi dan Komunikasi pada e-business digunakan untuk meningkatkan bisnis perusahaan yang mencangkup semua aspek yang berorientasi pada profit maupun nonprofit suatu perusahaan. E-business dapat dikatakan juga sebagai iklan supaya para konsumen dapat membeli produk-produk perusahaan. Sehingga e-business sangat berguna bagi e-comerce, karena fungsi dari e-business yaitu untuk mendukung bagian-bagian pada perusahaan seperti bagian prroduksi, finance, marketing dll. Jadi perusahaan akan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menjalankan sekaligus mengelola bisnisnya sehingga mendapatkan keuntungan. Dalam Makalah “Implementasi E-Business di Indonesia” yang disusun oleh Muhammad Fauzanul Hakim Abdurrahim dijelaskan beberapa pengertian E-Business sebagai berikut: 1. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-businessyang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall) 2. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002.) 3. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill) 4. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of Management Information Systems: Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall). 5. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet. (Christoper Stoole. 2000. Ebusiness – Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry). Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan dapat dilihat bahwa terdapat kesamaan yang ada pada tiap definisi-definisi di atas, kesamaan dari tiap definisi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan, berikut adalah sudut pandang yang diperhitungkan dalam menggabungkan definisi e-bussines: 1. Pelaku E-Business ü Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis. 2. Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan ü Teknologi informasi dan komunikasi ü Komputer, data yang telah terkomputerisasi ü internet 3. Kegiatan Sasaran ü Kegiatan bisnis ü Proses bisnis utama ü Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi ü Operasi bisnis utama 4. Tujuan ü Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi ü Transformasi proses bisnis ü Sharing informasi 5. Keuntungan ü Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi ü Memberikan nilai bisnis yang berbeda ü Efisien ü Peningkatan produktivitas dan keutungan Bentuk E-Business Ø Business to business (B2B) B2B adalah tipe e commerce yang mengutamakan kerjasama transaksi antar perusahaan dengan menggunakan media elektronik B2B ( Bussines to Bussines ) : • Disebut juga transaksi antar perusahaan • Transaksinya menggunakan EDI dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi & konsultasi • Digunakan untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis. Ø Collaborative Commerce (C Commerce) Dalam C Commerce, partner bisnis saling bekerjasama secara elektronik.kerjasama ini biasanya terjadi sepanjang rantai produksi suatu barang atau jasa, misalnya produsen dengan distrbutornya. Ø Bussiness to Consumers (B2C) Pada B2C, pihak penjual adalah organisasi, sedangkan pihak pembeli biasanya individu B2C ( Bussines to Consumer ): • Disebut dengan transaksi pasar • Konsumen m’pelajari produk yang ditawarkan melalui publikasi elektronik • Membeli dengan electronic cash & sistem secure payment • Memintaagar barang dikirimkan Ø Consumers to business (C2B) C2B dapat mungkin konsumen membuat request akan kebutuhannya terhadap sebuah barang atau jasa kemudian organisasi atau perusahaan bersaing untuk menyediakan barang atau jasa tersebut kepada konsumen. Ø Consumers to Consumers (C2C) Transaksi antar individu seperti menjual produk atau jasa kepada individu lain Ø IntraBusiness Commerce Penggunaan E Commerce dalam lingkup internal perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kinerja dan operas Ø Government to Citizens (G2C) Pelayanan pemerintah terhadap warga negaranya melalui teknologi E Commerce, selain itu.dapat digunakan untuk kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah lain atau dengan perusahaan Ø Mobile Commerce Mobile Commerce memungkinkan penggunaan E Commerce tanpa kabel, seperti mengakses internet melalui handphone Model E-Bussines • Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara perusahaan menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan menciptakan kekayaan. Jadi dalam hal in model bisnis menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan, mengirimkan, dan menjual produk atau jasa, menunjukkan nilai kepada para pelanggan dan bagaimana ia menciptakan kesejahteraan (Margaretta, 2002). Model-Model Bisnis yang Memanfaatkan Internet Kategori Keterangan Contoh Toko Virtual Menjual produk-produk fisik secara langsung kepada konsumen atau bisnis individual Amazon.com EPM.com Pialang informasi Menyediakan produk, harga, ketersediaan informasi kepada individual dan bisnis. Penghasilan diperoleh dari periklanan atau mengarahkan pembeli kepada penjual. Edmunds.com Kbb.com Insweb.com IndustrialMall.com Pialang transaksi Menghemat uang dan waktu pengguna dengan memproses transaksi penjualan secara online, membuat biaya setiap kali muncul transaksi serta menyediakan mengenai istilah-istilah dan daftar harga. E*TRADE.com Expedia.com Pasar Online Memberikan suatu lingkungan digital di mana pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari produk, memajang produk dan menetapkan harga untuk produk. Dapat memberikan lelang online atau lelang balik di mana pembeli mengajukan penawaran kepada banyak penjual untuk membeli pada harga yang ditetapkan oleh pembeli, harga negoisasi, atau harga tetap. EBay.com Priceline.com ChenConnect.com Pantellos.com Content Provider Menciptakan pendapatan dengan memberikan isi digital seperti berita digital, music, foto atau video pada Web. Pembayar membayar sejumlah uang untuk dapat mengaksesnya atau pendapatan dihasilkan dengan menjual ruang iklan. WSJ.com CNN.com TheStreet.com Gettyimages.com MP3.com Penyedia jasa online Menyediakan jasa online untuk individu dan bisnis. Menghasilkan pendapatan dari pembayaran subskripsi atau transaksi dari iklan atau dengan menmgumpulkan informasi pemasaran dari para pengguna. @Backup.com Xdrive.com Employease.com Salesforce.com Komunitas virtual Menyediakan tempat pertemuan online di mana orang-orang dengan minat yang sama dapat berkomunikasi dan menemukan informasi yang berguna. FortuneCity.com IVillage.com Portal Menyediakan poin entri awal ke Web bersama dengan isi spesifik dan layanan lain Yahoo.com MSN.com Strategi E-business Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan masalah e-business, starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari kompetisi di dunia bisnis (competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa strategi (bisnis). Strategi e-business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab itu agar dapat sukses dalam e-business, organisasi perlu mengembangkan strategi e-business. Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki hubungan hierarki atau berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi dalam pemilihan, dan strategi implementasi. Strategi analisa adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu dengan tepat sesuai dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi analisis lingkuangan eksternal yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik, social serta analisis sumber daya internal dapat meliputi analisis sumber daya, analisis competitor, dan juga yang tidak kalah penting adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threaths). Dampak Positif dan Negatif Dampak Positive 1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional. 2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar). 3. Menurunkan biaya operasional(operating cost). 4. Melebarkan jangkauan (global reach). 5. Meningkatkan customer loyality. 6. Meningkatkan supplier management. 7. Memperpendek waktu produksi. 8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan) Dampak Negatif Dampak negatif 1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada. 2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban. 3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam. 4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri. 5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut. 6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia , kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik. Strategi E-Business 1. Strategi bisnis adalah Penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut. Strategi bisnis merupakan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam bisnis nya. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, likuidasi, dan joint venture. 2. Tingkatan strategi bisnis — Tingkat Korporasi; strategi perusahaan yang memiliki saham (ownership) beberapa perusahaan lain. — Tingkat Bisnis Multi Divisi; merupakan strategi yang terjadi pada tingkat divisi atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbaikan posisi bersaing produk atau jasa pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu. — Tingkat Fungsional;optimalisasi produktivitas sumber daya dalam memberikan nilai (value) terbaik untuk kebutuhan pelanggan(customers) — Tingkat Operasional; merupakan strategi yang menjalankan implementasi dari operasional-operasional perusahaan. 3. Tahapan strategi bisnis : Dalam penyusunan strategi bisnis terdapat ilmu yang disebut dengan “manajemen strategis”. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya (Wikipedia, 2013) Ada dua tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi. Dalam perumusan strategi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : . Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro. · Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis. Dalam pelaksanaan strategi, perusahaan melakukan apa yang sudah direncanakan. Setelah hal yang telah direncanakan telah usai dilaksanakan, tidak semerta – merta kegiatan itu ditinggalkan begitu saja. Ada tahap yang disebut dengan evaluasi. Di tahap ini kita melakukan tinjauan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah sesuai rencana dan mencapai tujuan atau malah sebaliknya. Hal ini diperlukan untuk melakukan perbaikan – perbaikan terhadap kualitas kerja yang nantinya berguna apabila rencana tersebut akan dipakai lagi atau malah diperbaharui untuk mencapai tujuan yang lebih besar. 4. Strategi e-business tentunya dipengaruhi oleh strategi bisnis itu sendiri. Namun dalam e-business strategi-strategi bisnis tersebut dapat dikembangkan dengan adanya penggunaan IT. E-business sama seperti halnya bisnis biasa namun dengan memanfaatkan media elektronik. Maka dari itu sama halnya seperti bisnis, e-business pastinya membutuhkan strategi untuk dapat berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Teknologi informasi adalah sarana penunjang paling potensial dalam penerapan e-business dewasa ini. Maka dari itu, teknologi informasi menjadi salah satu potensi yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tanpa perencanaan dan strategi yang matang, e-business mungkin dapat berjalan tapi apakah dalam pelaksanaannya dapat bertahan lama sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan sesuai visi dan misi itulah yang menjadi persoalan. Beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi e-business : a. Penyusunan rencana pengembangan Dalam perancangan suatu e-business dibutuhkan susunan – susunan rencana yang digunakan selama mengembangkan sistem yang akan digunakan. b. Pembangunan secara bertahap/dinamis Implementasi e-business dalam suatu usaha yang sebelumnya belum menerapkan e-business harus dilakukan secara bertahap dan tidak langsung. Ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Selain itu butuh evaluasi terus – menerus dalam penerapan e-business yang dikarenakan perkembangan teknologi yang berjalan sangat cepat. c. Perlu menetapkan prioritas implementasi Seperti yang dijelaskan sebelumnya, implementasi e-business ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Dalam hal implementasi perlu memperhatikan prioritas, cara implementasi yang mana yang sangat dibutuhkan perusahaan. d. Pemilihan teknologi yang tepat Tidak semua perusahaan membutuhkan ERP, CRM dan lain sebagainya. Maka dari itu sekali lagi yang perlu ditekankan adalah kebutuhan dari perusahaan menurut tingkat urgensinya. Penggunaan teknologi sebaiknya berdasarkan hal – hal yang menjadi kebutuhan paling mendesak dalam hal menunjang kinerja perusahaan dalam pencapaian tujuan. e. Penyiapan sumber daya Diperlukan banyak sumber daya yang diperlukan dalam penerapan e-business antara lain sumber daya teknologi dan manusia. Dalam hal sumber daya teknologi, perusahaan ada baiknya memperhatikan hal – hal yang menunjang bekerjanya sistem e-business tersebut seperti contohnya penggunaan hardware tertentu, penggunaan jasa web hosting, kerjasama dengan institusi penyedia jasa internet dan lain sebagainya. Sedangkan dalam hal sumber daya manusia perusahaan perlu melatih para pegawainya yang nantinya akan bekerja menggunakan sistem e-business. Namun ada baiknya dilakukan perundingan dengan pegawai – pegawai senior untuk melakukan musyawarah apakah sistem layak diterapkan atau tidak. f. Pengembangan diserahkan pihak ketiga Tidak sepenuhnya dalam penerapan e-business dalam pengembangannya ditangani oleh pihak perusahaan sendiri. Diperlukan third party dalam pengembangannya sehingga perusahaan dapat tetap fokus dalam kegiatannya mencapai tujuan. Cost leadership strategy : memposisikan biaya produk dan jasa yang lebih rendah namun kualitas standar tetap dipertahankan dalam industri tersebut. Upaya penghematan dan penekanan biaya di berbagai sektor menjadi pilihan yang tidak dapat ditawar lagi guna menentukan harga terbaik untuk konsumen. Dalam strategi e-bussiness Penggunaan IT sangat bermanfaat untuk mengurangi biaya dari proses bisnis. Differentiation strategy : menjadi unik dalam industri ,seperti penyediaan produk-produk yang unik dengan tetap menjaga kualitas yang tinggi dengan harga kompetitif. Dalam srtategi e-business IT digunakan untuk mengurangi keunggulan dari pesaing dan dapat memantau harga produk kita tetap kompetiif dengan harga produk pesaing bisnis. Innovation strategy : membangun atau membuat produk dan layanan dengan karakteristik baru dan mengembangkan jaringan penjualan. Dalam staregi e-business IT digunakan untuk membantu menciptakan priduk dan jenis layanan-layanan baru ,mengubah proses bisnis, dan juga menciptakan pasar baru. Growth strategy :peningkatan pangsa pasar. Dalam staregi e-business IT dapat digunakan untuk mengelola ekspansi bisnis regional dan global. Alliance strategy : membangun kerjasama dengan rekan bisnis dan melakuka sinergi dari kompetisi bisnis yang ditekuni oleh masing-masing. Dalam strategi e-business IT dapat digunakan untuk memperluas dan mendukung strategi relasi bisnis. Customer oriented strategy : sebuah upaya yang dilakukan untuk membuat konsumen nyaman dan senang. Dalam strategi e-business IT sangat bermanfaat dalam penerepan strategi ini semisal dengan membentuk layanan konsumen melalui situs resmi atau pun e-mail. Internal efficiency strategy : peningkatan cara atau metode untuk menciptakan kepuasan karyawan,peningkatan kualitas,produktivitas dan pengambilan keputusan. Dalam strategi e-business IT digunakan untuk mendukung strategi ini untuk dapat lebih efisien dengan peningkatan layanan informasi karyawan,produk dan penggunaan software atau aplikasi yang membantu. Implementasi E-Business E-Business merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu bisnis. E-Business sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini dilakukan oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan, baik berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, serta peningkatan produktivitas dan profit. Dalam penggunaan e-Business, perusahaan harus membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet. Perbedaan e-Business dengan e-Commerce adalah e-Commerce hanya berupa transaksi secara elektronik di internet, sedangkan e-Business termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen mereka, dan sebagainya. Dampak dari e-Business tidak hanya di dalam pembuatan perusahaan berbasis web, tetapi juga membangun order industri yang baru. Bill Gates menyatakan bahwa kompetisi yang terjadi sekarang ini bukan diantara produk dan jasa, tetapi adalah kepada model bisnis perusahaan. Perkembangan e-Business sudah berada pada tahap konsolidasi dimana ketertarikan kepada teknologi dan ide sedang dipadukan secara hati-hati terhadap strategi, implementasi, profitabiliti. Sebagian besar orang mengenali bahwa e-Business mempunyai dua bagian; tidak hanya teknologi tetapi juga tentang bisnis. Penerapan e-Business di Indonesia sedang dalam tahap berkembang. Jika kita lihat pada beberapa website terkenal di Indonesia itu sudah terbukti bahwa sebenarnya internet itu sedang digemari oleh Indonesia, contohnya seperti social media yang belum lama ini semakin tenar di para pengguna internet di Indonesia. Fenomena ini harus bisa dimanfaatkan juga untuk kepentingan bisnis, bahkan sekarang masyarakat Indonesia banyak yang melakukan kegiatan e-Commerce di Indonesia, seperti online shoping yang sedang merebak. E-Commerce ini juga sangat booming karena sifatnya yang mudah, dan banyak sekali mengurangi biaya yang ada. Tidak perlu berpergian, tidak perlu tempat fisik, dan akses yang mudah. Di Indonesia prospek penerapan konsep e-Business masih terbuka lebar. Prospek atau peluang bisnis akan dinikmati bagi perusahaan-perusahaan yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan berbagai jenis komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi digital yang terjadi padabackoffice. Selain itu peluang bisnis ini juga akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki pasar sasaran generasi muda, karena generasi muda akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai perubahan teknologi dibandingkan generasi tua. Peluang bisnis dari penerapan e-Business juga akan membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk menjual isi atau jenis data dan informasi yang eksklusif dengan harga mahal atau premium. Data dan informasi yang dijual tersebut dapat diperjualbelikan dalam bentuk data mentah, maupun yang telah diolah menjadi informasi yang memiliki nilai tinggi. Peluang e-business juga terbuka lebar bagi perusahaan yang bergerak dalam penyediaan berbagai perlengkapan teknologi, hardware dan software yang berkaitan dengan teknologiperpasive computing (barang elektronik dengan teknologi digital dan mikroprosesor di dalamnya) yang mudah dibawa kemana-mana. Banyak perusahaan di Indonesia berusaha untuk mempersiapkan diri dengan berbagai perangkat e-businesssebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti sekarang. Dengan adanya persaingan yang ketat ini, maka akan muncul suatu bentuk usaha untuk semakin meningkatkan daya kualitas e –Business itu sendiri, terlebih di Indonesia di masa mendatang. Misalnya dalam kurun waktu lima tahun mendatang, e-Business di Indonesia akan sangat tampak kemajuannya dibanding saat ini. Seiring dengan dilakukannya persiapan dan strategi yg benar akan menghasilkan laba yg benar – benar nyata, sehingga bisa membuat perusahaan tumbuh dan menghasilkan nilai tambah kepada investor. Selain itu, implementasi strategi yang baik juga akan meningkatkan citra perusahaan itu sendiri, meningkatkan layanan konsumen, menyederhanakan proses, meningkatkan produktivitas, mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan fleksibilitas. Lahirnya era e-Business di Indonesia akan membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan permodalan yang baru. E-Business akan menjadi wahana kompetisi antar perusahaan atau usaha perorangan yang mengglobal, sehingga masyarakat Indonesia akan dapat menikmati produk-produk dalam negeri yang berkualitas standar dengan harga kompetitif dan terjangkau. Di samping itu, konsumen akan dapat memperoleh informasi dan bertransaksi setiap saat dengan akurat, cepat, dan murah. Biaya transport menuju lokasi untuk memilih barang, perbandingan harga dengan penjual lain dan transaksi dapat ditekan serendah mungkin, karena semua proses dapat dilakukan dari balik meja dan hanya menekan klik mouse. Para konsumen di Indonesia juga akan merasa aman dalam melakukan transaksi dengan jumlah uang yang sangat besar, dibandingkan pada pasar tradisional. Risiko kecopetan atau perampasan yang sering terjadi saat ini akan sangat kecil, meskipun ada risiko pencurian nomor kartu kredit dan pembobol sistem (hacker). Selain itu di masa lima tahun mendatang e-Business memberi tantangan baru bagi dunia akademis untuk mempersiapkan SDM di Indonesia yang memahami dan menguasai bidang tersebut. Sistem e-Business juga membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan, di samping teknologi internet yang memungkinkan dilakukannya akses materi pendidikan dari jarak jauh. Sehingga dengan cara tersebut, para siswa tidak akan repot lagi datang dan belajar di sekolah, tetapi dengan jarak jauh akses materi dapat diperoleh melalui internet. Peran Teknologi Informasi Dalam Menunjang Keberhasilan Bisnis Teknologi informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat lebih kompetitif. Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistem informasi yang dibutuhkan oleh konsumennya. Mengaplikasikan suatu sistem informasi yang berbasis teknologi di dalam suatu perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut antara lain: Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan operasional, dan manajerial. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk yang sesuai. Menunjang keunggulan kompetitif perusahaan. Penerapan teknologi informasi yang sesuai di suatu perusahaan bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak hal yang harus diperhitungkan seperti manajemen perusahaan, budaya perusahaan, biaya pengadaan perangkat keras maupun lunak, operator, perawatan dan kesiapan masyarakat menerima sistem yang dikembangkan bila dilibatkan sebagai end user. Suatu sistem informasi yang baik dan dapat dikatakan berhasil apabila mampu menyediakan data dan memiliki kemampuan analisis penghitungan data. Dalam suatu perusahaan, setiap tingkatan manajemen mempunyai kebutuhan yang berbeda terhadap perencana, sistem informasi yang dikembangkan harus mampu menjawab setiap kebutuhan tersebut. Dengan demikian suatu sistem informasi manajemen yang baik harus mampu memberikan dukungan pada proses-proses berikut: · Proses perencanaan · Proses pengendalian · Proses pengambilan keputusan · Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi (Aplikasi/Software Hardware) Bagi Perusahaan Pengertian Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999). Semua bidang membutuhkan teknologi informasi, baik hukum, ekonomi, perbankan, kesehatan, dan sebagainya. Penerapan Teknologi Informasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dapat menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Juga penggunaan Microsoft Access dapat membuat aplikasi untuk dapat memenuhi tujuan efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan. Terdapat enam fungsi teknologi informasi, yaitu: 1. Menangkap (Capture) Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya menerima inputan dari mic, keyboard, scanner, dan lain-lain. 2. Mengolah (Processing) Mengolah atau memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa mengkonversi, menganalisis, dan menghitung (kalkulasi). 3. Menghasilkan (Generating) Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna atau laporan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misal laporan, tabel, grafik, gambar, dan lain-lain. 4. Menyimpan (Storage) Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan ke hard disk, flash disk, tape, dan lain-lain. 5. Mencari Kembali (Retrival) Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau mengkopi data dan informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan yang sudah disimpan sebelumnya. 6. Mentransmisi (Transmission) Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalkan mengirimkan data penjualan dari user A ke user yang lainnya. Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Ada 4 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu: 1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure. 2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait. 3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah tambahan informasi bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. 4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure. Dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi. Tahapan E-business Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-business, di mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, diantaranya sebagai berikut: 1. Mendayagunakan komputer 2. Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.) 3. Membangun dan mendayagunakan web 4. E – commerce Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian e-commerce dan e-business apabila tidak dipahami terlebih dahulu akan membuat pembahasan tentang hal tersebut menjadi tidak sistematis. Hal ini dikarenakan kebingungan dalam menentukan istilah yang paling cocok untuk mewakili konsep perdagangan dengan sarana elektronik. Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-commerce berorientasi pada bagaimana memperoleh keuntungan, sedangkan e-business berorientasi pada kepentingan jangka panjang dan sifatnya abstrak seperti kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan penanganan masalah sosial lainnya. Selain dari perbedaan yang dimiliki oleh keduanya, ternyata keduanya juga memiliki persamaan tujuan yaitu memajukan perusahaan menjadi perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya. Jakarta, 10 September 2018 Mayang Sari DAFTAR PUSTAKA Putra. Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem Informasi Manajemen. FEB – Universitas Mercubuana: Jakarta. http://imadhe.blogspot.com/2008/09/sistem-informasi-e-commerse-e bussiness_7353.html http://staffsite.gunadarma.ac.id http://keuanganc.blogspot.com/2013/05/evolusi-e-business-di-perusahaan.html http://www.digicash.com http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.html http://www.netessence.com.cy http://ebusiness.about.com/industry

Senin, 17 September 2018

TUGAS SIM, MAYANG SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN, 2018.

“PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KEUNGGULAN PERSAINGAN DISERTAI DENGAN CONTOH KASUSNYA” PENDAHULUAN Komputer pertama yang diluncurkan adalah sebesar ruangan dan menggunakan ligh- bulb – size vacuum tubes untuk bermacam-macam sirkuit atau rangkaian (circuitry). Perkembangan pada akhir-akhir ini terdapat penyempunaan yang disebut Vacuum tubes diaplikasikan pada transistor dan chip menggunakan teknologi silicon wafer. Perubahan yang dihasilkan ini adalah dramatis dan dalam jangka panjang menurunkan biaya produksi serta menghasilkan pertumbuhan yang tingi dalam permintaan komputer. Kehidupan bisnis pada akhir-akhir ini, tingkat persaingan di berbagai sektor bisnis semakin tajam, sehingga setiap unit bisnis ingin memenangkan persaingan tersebut, persyaratannya adalah kita harus memiliki keunggulan bersaing(competitive advantage) tertentu dibandingkan dengan pesaingnya. Konsep keunggulan bersaing merupakan salah satu perhatian khusus dan penting dari manajemen sebagai upaya meletakkan organisasi pada posisi persaingan pasar yang lebih kuat melalui komepetensi organisasi yang khas dibandingkan dengan komepetensi yang dimiliki oleh pesaing. Keunggulan bersaing juga dapat diraih melalui sumberdaya manusia yang tangguh dan handal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas kontribusi semua orang di dalam organisasi. A. Ukuran Komputer Semakin Kecil Tetapi Kecepatan Dua Kali Lipat • Pengecilan ukuran menjadi faktor kunci dalam penurunan biaya dan peningkatan kinerja komputer. • Perancangan kembali sirkuit dalam upaya penurunan skala dari sebelumnya dan juga melipat gandakan kecepatan. • Pengecilan ukuran chip komputer (shrinkinq the computer chip) adalah upaya penting dalam meningkatkan kecepatan prosesor komputer. • B. Sejarah Dari Sistem Informasi Pada mulanya komputer yang dikenal sebagai (mainframe) hanya dapat mengolah satu tugas dengan satu pemakai. 1. 1946: ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Calculator) telah dikembangkan 2. 1951: komputer petama di instal oleh Kantor sensus Amerika Serikat 3. 1954: komputer pertama digunakan oleh G.E. Lebih dari setengah abad terakhir, perangkat keras meningkat berlipat baik dalam kecepatan maupun kapasitas serta secara dramatis mengalami pengecilan ukuran. Aplikasi juga berkembang dari program akuntansi yang relatif sederhana menuju ke desain sistem untuk memecahkan beraneka macam masalah. C. Apa Yang dilakukan Manajer • Fungsi-fungsi Manajerial (Para Manajer melakukan sebagai berikut): – Perencanaan apa yang mereka lakukan – Mengorganisasi untuk mendukung rencana – Menyusun staf dalam organisasi beserta sumberdaya yang diperlukan – Pengarahan untuk mewujudkan rencana – Pengendalian sumberdaya. • Peranan Manajerial: – Kerangka kerja Mintzberg membuat 10 peranan yang dimainkan manajer, dikelompokkan menjadi peranan antar perorangan, informasional dan peran keputusan (lihat Tabel 1) Tabel 1 Peran Manajerial Menurut Mintzberg Peran Antar Pribadi (Interpersonal Roles) 1. sebagai tokoh (figurehead). Sebagai manajer kadang-kadang berperan sebagai seorang tokoh dengan melakukan tugas-tugas seremonial seperti menyambut tamu, menghadiri pesta perkawinan bawahannya, dll. 2. Sebagai pemimpin (leader), membimbing, mengarahkan dan memotivasi serta mengangkat pegawai. 3. Sebagai penghubung (liaison), fungsi penghubung terhadap manajer di luar unitnya, bawahannya atau atasannya dan juga pihak lain yaitu dengan lingkunganya untuk tujan bisnis. Peran Informasional (Informational Roles) 1. Memantau (monitor). Manajer secara konstan mencari informasi tentang kinerja unitnya, mendapatkan informasi yang berharga baik di dalam organisasi maupun dari lingkungan. 2. Penerus informasi ke dalam (disseminator).Manajer berfungsi menyampaikan informasi yang berharga dari luar unitnya, atasannya atau dari lingkungan kepada orang-orang dalam unitnya. 3. Juru bicara (Spokesperson). Manajer menyampaikan informasi yang berharga dari dalam unitnya kepada unit yang lain, atasannya atau orang-orang di lingkungannya. Perana Keputusan (Decisional Roles) 1. Kewirausahaan (Enterpreneur). Manajer membuat perbaikan yang lebih permanent, misalnya perubahan struktur organisasi. 2. Menangani gangguan (Disturbance handler). Manajer mampu menghadapi keadaan yang tidak terduga. 3. Pengalokasi sumberdaya (resource allocator). Manajer mampu mengalokasikan sumberdaya secara tepat. 4. Juru runding (negotiator). Manajer mampu memecahkan masalah baik di dalam unitnya, antar unit ataupun unit dengan leingkungannya. D. PERAN INFORMASI DALAM PEMECAHAN MASALAH Sementara masalah dapat membahayakan atau secara potensial membahayakan bagi perusahaan dalam jalan negatif, dapat juga menguntungkan atau secara potensial menguntungkan dalam jalan yang positif. Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Keputusan adalah memilih beberapa tindakan. Simon menguraikan pemecahan masalah ke dalam empat tahap: – Aktivitas intelijen – Aktivitas desain – Aktivitas memilih – Aktivitas pengkajian E. MASA DEPAN TEKNOLOGI INFORMASI Masa depan teknologi informasi akan digerakkan oleh dua kecenderungan berikut ini: – Pengurangan biaya secara berangsur dan meningkatkan kemampuan teknologi informasi – Menyatukan antara komputer dan komunikasi Keunggulan atas kemampuan-kemampuan baru, membuat manajer harus belajar untuk sistem informasi perusahaan ke dalam keputusannya. F. KEUNGGULAN KOMPETITIF Di lapangan, keunggulan kompetitif berkaitan dengan penggunaan informasi untuk mendapatkan penguasaan pasar. Pendapat Porter bahwa perusahaan mencapai keunggulan kompetitif dengan memberikan satu dari berikut ini: 1. Barang dan jasa pada harga yang rendah 2. Produk berkualitas tinggi atau 3. Mempertemukan kebutuhan khusus dari segmen pasar yang pasti Satu poin penting untuk memperkenalkan bahwa para manajer perusahaan menggunakan sumberdaya fisik dan konseptual untuk mendukung sasaran strategik perusahaan. G. Dimensi-dimensi dari Keunggulan Kompetitif • Keunggulan strategik: rencana-rencana digunakan untuk mencapai keunggulan. • Keunggulan taktis: metode-metode untuk menyempurnakan strategi dalam jalan lebih baik dibandingkan yang dilakukan oleh para kompetitor. • Keunggulan operasional: transaksi setiap hari dan proses yang menghasilkan keunggulan kompetitif dibanding kompetitor. Sistem informasi ditentukan oleh tiga rantai terbaik untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara substansial. Keunggulan kompetitif dapat diciptakan pada ke tiga level piramid perusahaan: – Keunggulan strategik: keunggulan dicapai melalui seleksi dari arah strategi fundamental dan tujuan dari perusahaan – Keunggulan taktis: metode-metode untuk menyempurnakan strategi dalam jalan yang baik dari pada yang dilakukan oleh para kompetitor. – Keunggulan operasional: transaksi-transaksi sehari-hari dan proses yang membuat unggul. H. MANAJEMEN INFORMASI Apa yang kita kelola ? Yang kelola adalah sumberdaya Informasi, yang terdiri dari: – Perangkat keras komputer – Fasilitas – Perangkat lunak komputer – Database – Spesialis informasi – Informasi – Pemakai Pencapaian keunggulan kompetitif dapat diraih melalui penggunaan informasi yang memenuhi syarat keefektifan manajemen sumberdaya ini, bahkan perlu penguasaan dalam mengelola informasi. I. Dimensi-dimensi Informasi Informasi dapat dipandang sebagai suatu yang memiliki 4 dimensi yang menyumbang untuk nilai informsi: • Relevansi: informasi adalah relevan ketika hal tesebut berkaitan dengan masalah yang ditangani. • Akurasi: informasi bernilai ketika hal tersebut akurat/cermat. • Ketepatan waktu: Informasi harus tersedia untuk pemecahan masalah sebelum situasi kritis berkembang atau mengalami kerugian. • Kelengkapan: informasi harus tersedia dalam gambaran yang komplit bagi masalah atau situasi. J. Pentingnya Pemecahan Masalah Para manajer melakukan berbagai hal selain memecahkan masalah. Sebenarnya, pemecahan masalah mungkin hanya merupakan bagian kecil dari waktu yang dimiliki para manajer. Namun pentingnya pemecah masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Serangkaian keputusan untuk memecahkan masalah mungkin hanya membutuhkan sedikit jam, namun dapat mempengaruhi laba perusahaan hingga ratusan ribu atau jutaan rupiah. K. Pengambil Keputusan dan Pemecah Masalah Dalam memecahkan masalah, seorang manajer akan membuat banyak keputusan. Keputusan adalah pemilihan strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Biasanya ada beberapa strategi atau aksi yang dapat dipertimbangkan manajer. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasi berbagai alternatif keputusan. L. Elemen-elemen Proses Pemecahan Masalah Beberapa elemen harus ada agar seorang manajer berhasil dalam memecahkan masalah. Tentu saja harus ada satu masalah dan seorang pemecah masalah (manajer). Semua elemen tersebut digambarkan dalam Gambar di bawah ini : Langkah-langkah pendekatan sistem memberikan suatu cara yang baik untuk mengelompokkan beragam keputusan yang harus dibuat dalam proses pemecahan satu masalah. Tiap tahap dalam upaya definisi dan upaya solusi memerlukan sedikitnya satu keputusan. Di bawah ini Gambar dari tahap dan langkah dari suatu. Upaya Persiapan Tiap langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka berpikir yang diinginkan untuk menangani masalah. Dan, langkah tersebut dapat mengambil periode waktu yang lama dimulai dari sekarang, dalam pelajaran ini. Langkah Satu : Memandang Perusahaan sebagai suatu Sistem Anda harus mampu melihat perusahaan Anda sebagai suatu sistem. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan model sistem umum perusahaan. Langkah Dua : Mengenal Sistem Lingkungan Hubungan perusahaan dengan lingkungannya juga penting. Langkah 3 : Mengidentifikasi Subsistem-subsistem Perusahaan Subsistem-subsistem utama perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberapa bentuk. Yang paling mudah dilihat manajer adalah bidang-bidang fungsional. Upaya Definisi Upaya Definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Upaya definisi dirangsang oleh sinyal umpan balik yang menunjukkan bahwa terjadi hal-hal yang lebih baik atau lebih buruk dari yang direncanakan. Upaya Definisi mencakup dua langkah : bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu. Langkah Empat : Bergerak dari Tingkat Sistem ke Subsistem Ketika manajer berusaha memahami masalah, analis mulai dengan sistem yang menjadi tanggung jawab manajer. Sistem itu dapat berupa perusahan atau salah satu unitnya. Analis kemudian bergerak menuruni hirarki sistem, tingkat demi tingkat. Manajer mula-mula mempelajari posisi sistem itu dihubungkan dengan lingkungannya. Apakah sistem berada dalam keseimbangan dengan lingkungannya ? Apakah sumberdaya mengalir antara sistem dan lingkungannya menurut cara yang diinginkan, Apakah sistem mencapai tujuannya dalam menyediakan produk dan jasa pada lingkungannya ? Langkah Lima : Menganalisis Bagian-bagian Sistem dalam Suatu Urutan Tertentu Ketika manajer mempelajari tiap tingkat sistem, elemen-elemen sistem dianalisis secara berurutan. Urutan ini ditunjukkan dalam gambar di bawah ini : Elemen Satu : Mengevaluasi standar Standar kerja untuk suatu sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana, anggaran dan kuota. Manajemen menetapkan standar dan harus memastikan bahwa standar itu memiliki karakteristik tertentu. • Standar harus sah (valid) • Standar harus realistis • Standar harus dimengerti • Standar harus terukur. Elemen Dua : Membandingkan Output Sistem dengan Standar Setelah manajer puas dengan standar tersebut, kemudian mengevaluasi output sistem dengan membandingkannya dengan standar.Jika sistem mencapai standar, tidak perlu melanjutkan pendekatan sistem untuk pemecahan masalah. Elemen Tiga : Mengevaluasi Manajemen Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi. Apakah tim manajemen yang ada sesuai kebutuhan dalam hal kuantitas dan kualitas ? Apakah terdapat cukup manajer dan apakah mereka memiliki keahlian dan kemampuan yang tepat ? Elemen Empat : Mengevaluasi Pengolah Informasi Mungkin terdapat tim manajemen yang baik, tetapi tim tersebut tidak mendapatkan informasi yang diperlukannya. Jika ini kasusnya, kebutuhan itu harus diidentifikasi dan suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapkan. Elemen Lima : Mengevaluasi Input dan Sumberdaya Input Bila tingkat analisis sistem ini tercapai, sistem konseptual tidak lagi merupakan persoalan, dan permasalahan ada pada sistem fisik. Analisis dilakukan baik dari sumber daya fisik dalam elemen input maupun sumberdaya yang mengalir melalui elemen tersebut dan lingkungan. Elemen Enam : Mengevaluasi Proses Transformasi Prosedur dan praktik yang tidak efisien mungkin menyebabkan kesukaran dalam mengubah input menjadi output. Elemen Tujuh : Mengevaluasi Sumberdaya Output Ketika menganalisis elemen dua, kita memperhatikan output yang dihasilkan oleh sistem. Di sini kita memikirkan sumberdaya fisik dalam elemen output sistem. Upaya Pemecahan Upacaya pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak, pemilihan alternatif terbaik dan penerapannya. Langkah Enam : Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Solusi Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama. Hal ini lebih mudah bagi manajer berpengalaman, yang dapat menerapkan solusi-solusi yang telah berhasil di masa lalu, tetapi krativitas dan intuisi yang berperan penting. Langkah Tujuh : Mengevaluasi berbagai Alternatif Solusi Semua alternatif harus dievaluasi dengan menggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternatif dapat memecahkan masalah. Meskipun kriteria evaluasi dapat menyediakan banyak jalan untuk memecahkan masalah, ukuran dasarnya adalah seberapa jauh suatu alternatif memampukan sistem untuk mencapai tujuannya. Langkah Delapan : Memilih Solusi Terbaik Setelah mengevaluasi berbagai alternatif, selanjutnya perlu memilih satu alternatif yang tampaknya paling baik. • Analisis, suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, mempertimbangkan konsekuensi pilihan tersebut pada tujuan organisasi • Penilaian, proses mental dari seorang manajer • Tawar Menawar, negosiasi antara beberapa manajer Langkah Sembilan : Menerapkan Solusi Masalah tidak terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik. Solusi itu perlu diterapkan. Langkah Sepuluh : Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa Solusi itu Efektif Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan. Jika solusi kurang dari yang diharapkan, tahap-tahap pemecah masalah perlu ditelusuri ulang untuk menentukan apa yang salah. Lalu dicoba lagi. Proses ini diulangi hingga manajer puas bahwa masalah tersebut telah terpecahkan. 1. M. Sumberdaya Manusia Sebagai Elemen Kunci Kunci sukses untuk mencapai keunggulan bersaing bagi organisasi pada dasarnya bergantung pada penggunaan optimal sumberdaya manusianya dan pemeliharaan kerjasama antara pengguna jasa dan orang-orang yang dipekerjakannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Meskipun sumberdaya manusia sebagai salah satu faktor keunggulan bersaing namun tidak bisa dilepaskan dari kombinasi antara kualitas praktik-praktik manajemen sumberdaya manusia dalam organisasi dan kualitas sistem manajemen sumberdaya lainnya dalam perusahaan secara keseluruhan. Bisnis yang kompetitif adalah bisnis ang berkiblat pada kebutuhan pasar. Keberhasilan suatu usaha yang berkiblat pada kepentingan pasar ditentukan bagaimana perusahaan itu menghantarkan produk dan nilai kepada pelanggan. Produk dan nilai apa yang diinginkan pelanggan dan bagaimana manajemen mengelola orang-orang dalam perusahaan untuk memproduksi barang dan nilai tersebut. Konsep manajemen yang meletakkan keberhasilan organisasi terpusat pada orang, berlandaskan pada prinsip, bagaimana orang-orang dalam organisasi diperlakukan terutama dalam hal yang berkaitan dengan keahlian, kompetensi-kompetensi dan aspek-aspek lain seperti (team building), kepemimpinan, komitmen kerja yang dilakukan atas nama organisasi. Untuk menjadikan sumberdaya manusia sebagai sumber keunggulan bersaing bukanlah hal yang mudah, karena hal ini berkaitan dengan bukan saja karena faktor kemampuan dan keahlian, melainkan berkaitan pula dengan faktor-faktor perseorangan, seperti nilai yang dianut, persepsi, sikap dan kepribadian serta kemauan individu untuk maju. Sumberdaya manusia dikatakan memiliki keunggulan bersaing jika sumberdaya manusia tersebut memiliki kemampuan dan keahlian yang khusus dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan kepribadian perusahaan di mana mereka berkerja. CONTOH PERUSAHAAN YANG MENJALANKAN : Profil PT XYZ (PT XYZ) PT XYZ merupakan salah satu produsen minuman ringan terkemuka di Indonesia. PT XYZ merupakan bagian dari Holding Company yang juga membawahi Papua Nugini selain Indonesia sendiri. PT XYZ adalah produsen dan distributor sekaligus pemasar dan penjual produk Coca Cola melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. PT XYZ memastikan bahwa produk Coca Cola selalu tersedia di mana saja dan kapan saja. Produk lini PT XYZ terbagi menjadi beberapa kategori seperti juice, beverages, water, vitamin water, isotonik, tea, dan dairy milk. Produk yang ditawarkan PT XYZ selain Coca Cola, Fanta, dan Sprite adalah Frestea, Minute Maid, Aquarius, Powerade, Ades, dan Schweppes, termasuk restoran cepat saji A&W. sumber: website PT XYZ Gambar 1. Portofolio Produk dan Merek dari PT XYZ Saluran penjualan yang digunakan oleh PT XYZ adalah melalui foodstores (supermarket dan mini market di seluruh Indonesia), general trader (outlet tradisional), dan melalui distributor tidak langsung berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta bekerja sama dengan berbagai hotel, restoran, dan kafe ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para konsumen. Sebagai bagian dari fungsi pemasaran, PT XYZ juga memiliki program untuk mendukung penjualan dan promosi produk sekaligus untuk memelihara kepuasan dan loyalitas konsumen. Strategi pemasaran PT XYZ mempunyai ciri khas tersendiri yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event dan tren yang sedang berlangsung, baik melalui promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, konser, pameran, maupun iklan di berbagai media. PT XYZ berkontribusi sekitar 21% dari pendapatan holding company. Selama tahun 2013, PT XYZ berhasil meningkatkan volume penjualannya sebesar 10%. Hal ini dinilai cukup baik ditengah persaingan minuman non-alkohol yang cukup ketat dan adanya perubahan preferensi atas minuman non-soda. Pencapaian ini berkat penetrasi pasar minuman yang relatif baru dan berhasil seperti Minute Maid dan Powerade serta kenaikan penjualan Ades yang cukup signifikan dengan dukungan riset pasar berbasis data yang dilakukan oleh PT XYZ. Kebutuhan dan Permasalahan Perusahaan Salah satu strategi PT XYZ di tahun 2014 ini adalah melakukan penetrasi pasar terutama untuk produk sparkling yang mana pangsa pasar untuk produk ini sudah mulai tergerus oleh kompetitor. Data tahun 2014 menunjukkan pangsa pasar seluruh produk kategori PT XYZ terhadap produk kompetitior untuk segment foodstore dan modern trade dengan produk sparkling masih memperoleh pangsa pasar terbesar yaitu 91%. Tabel 3. Pangsa Pasar Produk PT XYZ terhadap Kompetitor Q1 2014 sumber: Bagian Pemasaran Namun apabila melihat pangsa pasar produk sparkling secara keseluruhan, PT XYZ hanya memperoleh 64,5% setelah mengalami penurunan pada tahun 2013 hingga mencapai nilai 50%. Hal ini yang memicu manajemen untuk melakukan aksi reaktif dengan melakukan penetrasi pasar menggunakan strategi pemasaran yang efektif sehingga dapat menaikkan pangsa pasar terutama produk sparkling karena produk tersebut merupakan salah satu kontributor paling besar terhadap keuntungan perusahaan. Penetrasi pasar yang efektif harus didukung dengan kemampuan analisis perilaku konsumen sehingga target pertumbuhan penjualan sebesar 15% dan peningkatan pangsa pasar untuk produk sparklingsebesar 80% pada tahun 2014 dapat dicapai. Gambar 2. Pangsa Pasar Produk Sparkling terhadap Kompetitor 2012-2014 Salah satu strategi yang dilakukan PT XYZ dalam meningkatkan penetrasi pasar adalah pemanfaatan business intelligence sebagai alat bantu dalam analisis perilaku konsumen khusunya dalam hal identifikasi produk yang akan dibeli pelanggan secara bersamaan. Pemanfaatan business intelligenecesebagai alat bantu untuk meningkatkan penetrasi pasar dalam rangka mendukung pencapain target pertumbuhan penjualan sebesar 15% di tahun 2013 inilah yang menarik untuk dibahas dalam makalah ini. Peranan Sistem Informasi di Perusahaan PT XYZ adalah perusahaan yang senantiasa berusaha untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan sistem informasi dalam strategi pengembangan bisnisnya. Sistem informasi selalu dibutuhkan oleh perusahaan manapun termasuk PT XYZ untuk memproses data yang digunakan dalam kegiatan operasional bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang dapat digunakan para manajer untuk membantu pengambilan keputusan. Pemrosesan lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen biasanya masih tetap dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan dalam bisnis adalah untuk melakukan proses transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan proses produksi, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Agar terjadi efektifitas dalam operasional perusahan, PT XYZ membutuhkan sistem informasi yang dapat bersinergi satu sama lain sehingga tujuan perusahaan dapat terwujud. Jenis-jenis sistem informasi yang digunakan perusahaan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4. Matrik Sistem Informasi Perusahaan A. Operational Support System (OSS) OSS ditujukan untuk memproses data yang dihasilkan dan digunakan dalam operasi bisnis perusahaan. Aplikasi ini terbagi dalam sistem yang berbeda. Sistem yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pengelolaan data master dilakukan oleh aplikasi Basis sedangkan domain yang terkait dengan transaksi keuangan dan transaksi ke pemasok dilakukan oleh aplikasi Oracle Finance. 1. Basis Aplikasi ini dibangun di atas platform AS 400 sehingga sangat teruji dari sisi kecepatan proses dan keamanan data yang terdiri-dari beberapa modul: • Article Master Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master produk PT XYZ. Total produk PT XYZ saat ini mencapai 532 produk yang terbagi dalam kelompok produk yang berbeda. • Outlet Master Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master pelanggan PT XYZ. Pemeliharaan mencakup perekaman dan pengorganisasian data outlet dalam masing-masing segmen yang berbeda. Total outlet PT XYZ saat ini mencapai tiga juta dan terbagi dalam 59 segmen yang berbeda. • Order Entry Modul ini digunakan untuk proses perekaman data transaksi penjualan ke database penjualan • Sales Accounting & Account Receivable Modul ini digunakan untuk memposting penjualan dan penerimaan kas pada pelanggan yang tepat ke dalam jurnal piutang • Inventory Management Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol inventori yang berkaitan dengan barang jadi (finished good) maupun bahan baku (raw material) 2. Oracle Finance Aplikasi ini dibangun di atas platform Oracle database yang sudah terbukti dan teruji karena banyak digunakan perusahaan mutinasional yang bergerak di bidang manufaktur maupun keuangan. Beberapa modul yag ada dalam aplikasi ini, antara lain. • Vendor Master Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master pemasok PT XYZ. Pemeliharaan mencakup perekaman dan pengorganisasian data pemasok dengan total pemasok PT XYZ mencapai 300 pemasok. • Fixed Asset Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol semua aset yang dimiliki perusahaan. • Purchasing Modul ini digunakan untuk merekam data pembelian barang termasuk melakukan kontrol terhadap ketersediaan barang sesuai permintaan atau kebutuhan setiap departemen agar operasional perusahaan bisa terjaga. • General Ledger Modul ini digunakan untuk mencatat transaksi jurnal dan menghasilkan laporan keuangan seperti neraca, laba-rugi, buku besar, dan jurnal. B. Management Support System (MSS) MSS ditujukan untuk melakukan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer di perusahaan. Sistem pendukung manajemen di PT XYZ terbagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Company Dashboard Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Eksekutif karena menyediakan informasi penting dari sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan para eksekutif dan manajer. Informasi yang disediakan terdiri-dari beberapa Key Performance Indicator (KPI) semua departmen dan disajikan dalam satu laporan agar memudahkan eksekutif dan manajer dalam proses pengambilan keputusan. Ada sekitar 30 KPI yang terbagi dalam masing-masing departmen yaitu Sales, Marketing, Manufacture, Logistic, IT, dan Customer Service. 2. Hyperion Essbase Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Pengambilan Keputusan karena memberikan dukungan informasi dan laporan secara langsung kepada manajer dalam proses pengambilan keputusan di perusahaan. Ada sekitar 160 cube dan 300 laporan yang bisa digunakan manajer dalam melakukan analisis perkiraan penjualan, supply/demand, ketersediaan stok. Di samping itu, aplikasi ini juga mendukung adhoc reporting dan membantu tim finance dalam perencanaan keuangan dan penentuan anggaran (Financial Planning and Budgeting). Laporan disajikan secara self-service sehingga memudahkan manajer atau analis dalam melakukan pengolahan data tanpa harus melibatkan tim IT. 3. Sql Server Reporting Service Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen karena menyediakan informasi dalam bentuk laporan statis dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Aplikasi ini bersifat laporan data operasional seperti data penjualan masing-masing sales office. Untuk membuat sistem informasi di PT XYZ, seluruh departemen diharapkan bisa saling bersinergi satu sama lain sehingga memungkinkan antar departmen di perusahaan dapat mengkoordinasikan dan mengintegrasikan proses bisnis yang ada. Oleh kerena itu, dibutuhan Sistem Informasi Terintegrasi atau Enterprise Information System. Pembahasan berikutnya lebih difokuskan pada pemanfaatan Sistem Pengambilan Keputusan dalam menunjang kegiatan operasional bisnis perusahaan terutama bagian pemasaran. III.4. Penerapan DSS di Perusahaan Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan analisis perilaku konsumen adalah Market Based Analysis dimana mekanismenya harus didahului oleh analisis yang mendalam mengenai data transaksi pelanggan dengan menggunakan konsep data mining. Penggunaan data mining ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses pengambilan keputusan bagi manajemen dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola informasi yang terkandung di dalam transaksi menjadi sebuah knowledge. Dengan begitu, pendapatan perusahaan dapat meningkat dan di masa yang akan datang perusahaan dapat lebih kompetitif. Saat ini PT XYZ memiliki sistem yang sudah terintegrasi berupa Enterprise Resource Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang ada, namun belum maksimal digunakan sebagai referensi bagi penetapan strategi pemasaran perusahaan. Oleh karena itu, peran DSS sangat dibutuhkan untuk menggali dan melakukan analisis perilaku konsumen terhadap pembelian suatu produk melalui data historikal transaksi pelanggan selama dua tahun. Kriteria atau parameter-parameter yang digunakan dalam membantu pengambilan keputusan digambarkan seperti model berikut: Gambar 3. Diagram Model Kriteria Pengambilan Keputusan Berdasarkan model yang terdapat pada Gambar 3 datas, PT XYZ menjadikan beberapa parameter dalam pengambilan keputusan antara lain, ranking (peringkat) berdasarkan revenue yang diperoleh di setiap wilayah, penetrasi pasar, basket index untuk mengetahui persentase pembelian produk PT XYZ, market share produk PT XYZ dibandingkan dengan produk perusahaan lain, jumlah penjualan produk, dan nilai penjualan ritel setiap bulan untuk peningkatan penjualannya. Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder berupa deret waktu (time series) dengan periode dua tahun terkahir. Jenis sumber data berasal dari data eksternal perusahaan yang didapatkan melalui kerjasama antara PT XYZ dengan masing-masing outlet melalui trading term yang telah disepakati kedua belah pihak. Untuk saat ini PT XYZ telah bekerjasama dengan outlet seperti Matahari, Carefour, Giant, dan Indomart. Melalui proses training didapatkan akurasi data mendekati 98% sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan khususnya untuk mendukung strategi pemasaran. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penerapan aplikasi DSS ini digunakan untuk mendukung strategi pemasaran dalam melakukan penetrasi pasar sehingga diharapkan perusahaan mampu mengembangkan sebuah sistem customer profiles. Harapannya perusahaan mampu membuat dan melakukan promosi yang efektif berdasarkan segmen pasar yang sesuai sehingga target penjualan akan mudah tercapai dan tidak kalah bersaing dengan kompetitor. Matrik komponen sistem informasi manajemen yang digunakan perusahaan dapat dilihat pada lampiran. Beberapa aktivitas pada sistem informasi tersebut sebagai berikut. 1. Aktivitas Input Aktifitas input dalam aplikasi dilakukan oleh tim master data. Data yang dimasukkan adalah data produk, data pelanggan, data supplier, dan data transaksi penjualan. Pelaksanaan input data tersebut tentu membutuhkan sumber daya berupa hardware dan jaringan seperti monitor, keyboard, mouse, CPU, wireless, dan LAN. Selain itu, sumber daya berupa software juga dibutuhan oleh sistem. Software yang digunakan input data dikembangkan oleh PT XYZ sendiri dengan memanfaatkan operating systemWindows dan Database Management System (DBMS) seperti Oracle Database. Master data officersebagai SDM memiliki hak akses ke aplikasi untuk input data berupa data produk, data pelanggan, data supplier, dan data transaksi penjualan. Master data officer juga dibutuhkan untuk menjalankan proses lain seperti proses data cleansing sebelum data tersebut bisa diolah ke proses selanjutnya, yaitu proses penggalian data (data mining). 2. Aktivitas Pemrosesan Aktivitas proses pengolahan data dalam aplikasi membutuhkan sumber daya hardware dan jaringan berupa network server, monitor, CPU, keyboard. Kebuthan server untuk aktivitas ini juga memerlukan memory minimal 200 GB, media penyimpanan 10 TB, dan CPU 16 core. Selain itu, kebutuhan softwareuntuk pemrosesan data dikembangkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan operating systemWindows dan Oracle Database. Business Intelligence Specialist dan Database Administrator (DBA) tentunya dibutuhan untuk memonitor apabila terjadi kendala saat pemrosesan data berlangsung. 3. Aktivitas Output Semua proses yang dilakukan selama aktivitas input dan pengolahan data dilakukan oleh aplikasi dan akan memberikan output berupa report dengan jangka pelaporan tertentu. Pada bagian ini, setiap proses telah menggunakan sistem informasi manajemen. Mesin yang digunakan berupa network server, monitor, keyboard, mouse, CPU, printer. Media yang dibutuhkan adalah jaringan internet, LAN, email, serta kertas untuk mencetak laporan. Kebutuhan software digunakan untuk mengolah dan menampilkan data menjadi informasi yang representative berupa tabel, grafik, indikator-indikator. Dalam hal ini software yang digunakan berupa Oracle Business Intelligence Enterprise Edition. Dengan menggunakan konsep self-service, pengguna tidak perlu lagi menggantungkan tim IT untuk menyediakan laporan yang dibutuhkan. SDM yang terlibat terdiri-dari manajer pemasaran, manajer penjualan, tenaga pemasaran, dan tenaga penjualan. Produk informasi yang dihasilkan terdiri-dari Market Share Summary Report, Market Basket Analysis Report, Market Share PT XYZ vs Other Companies, Store Ranking Summary Report, Retail & Sales Price Chart Report. Dengan informasi tambahan yang akan dikumpulkan seperti salah satunya demografi pelanggan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Adanya DSS ini tidak hanya memberikan informasi yang dibutuhkan dalam mendukung strategi pemasaran namun juga memberikan rekomendasi penentuan model strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi pasar. Meskipun demikian, proses pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh manajemen PT XYZ dengan tetap memperhatikan rekomendasi yang diberikan DSS sehingga tercipta strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Berikut contoh hasil keluaran dari aplikasi DSS Marketing Support System PT XYZ. Hasil keluaran selengkapnya dapat dilihat di lampiran. Gambar 4. Hasil Aplikasi Marketing Management Support System PT XYZ Tampilan hasil keluaran aplikasi DSS Marketing Support System PT XYZ di atas, dapat diketahui bahwa total penjualan (revenue retailer) yang didapatkan setiap bulan sesuai dengan harga per unitnya. Pada awal semester dua, total penjualan PT XYZ mengalami peningkatan dari pertumbuhan penjualan retailer. Berdasarkan pengamatan kami, data mining yang dilakukan oleh MMSS masih berkisar kepada informasi mengenai produk PT XYZ dan produk pesaing (jumlah penjualan, market share, perbandingan relatif dengan kompetitor dan sejenisnya) namun belum sampai kepada profil demografi konsumen. Informasi profil demografi ini (seperti misalnya usia pembeli produk PT XYZ, estimasi pendapatan pembeli produk) sangat penting terutama dalam penentuan strategi pemasaran. Misalnya, PT XYZ dapat menentukan bintang iklan dan jenis iklan serta promosi yang sesuai dengan karakteristik konsumen PT XYZ dengan data mining mengenai profil usia pembeli. Informasi mengenai estimasi pendapatan konsumen produk juga dapat membantu PT XYZ dalam melakukan analisis pola konsumsi konsumen. Di samping itu, informasi tersebut dapat digunakan untuk penentuan diversifikasi produk (contoh produk minuman dengan kemasan yang lebih kecil) dan menganalisis sensitivitas harga terhadap kuantitas penjualan, terutama apabila ternyata produk PT XYZ banyak dikonsumsi atau ditargetkan untuk konsumsi individu maupun kelompok individiu dengan pendapatan menengah ke bawah. Profil konsumen ini dapat diperoleh melalui informasi yang ditangkap oleh distributor, seperti program loyalitas pelanggan untuk Hypermart yang berada di dalam Matahari Grup dengan adanya Matahari Club Card (MCC). Informasi mengenai profil konsumen dan barang yang dibeli kemudian dianalisis untuk mendapatkan korelasi pola konsumsi dan profil demografi pelanggan berdasarkan data input MCC. 4. Aktivitas Pengendalian Kegiatan ini merupakan bagian evaluasi yang dilakukan pihak manajemen terkait dengan penilaian kinerja masing-masing bagian dalam proses bisnis. Software yang dipergunakan berupa Microsoft SQL Server Reporting Service dengan prosedur yang dilakukan adalah melakukan monitoring KPI terhadap laporan yang dihasilkan secara periodik. Produk informasi yang dihasilkan berupa informasi Data Qualitydan Data Cleansing Report, Key Performance Indicator dari hasil output informasi aplikasi dengan kondisi aktual yang terjadi di pasar. Peranan teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu, efisiensi kegiatan operasional perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Beberapa keuntungan lain yang diperoleh dari penerapan DSS bagi proses bisnis di PT XYZ sebagai berikut. 1. Mengoptimalkan penentuan tata letak penempatan kulkas di o Perusahaan melakukan investasi miliaran rupiah di kulkas (Cold Drink Equipment) tentunya mengharapkan adanya return yang sepadan atau melebihi nilai investasi tersebut. Optimalisasi penempatan kulkas sudah selayaknya dilakukan agar mudah dijangkau oleh konsumen. 2. Membantu perusahaan dalam melakukan forecasting. Proses forecasting pasti memerlukan indikator yang lain seperti tren penjualaan perusahaan dan faktor eksernal seperti tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan terkait penggunaan DSS di PT XYZ, pentingnya peranan DSS di PT XYZ adalah memberikan kemudahan dalam memproses data atau informasi bagi manajemen PT XYZ khususnya marketing dan research and development (R&D). Selain itu, DSS membantu dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan dengan data yang tersedia, serta mampu menyajikan berbagai alternatif. Kemampuan DSS ini dapat dimanfaatkan untuk menyediakan bukti tambahan sebagai penjelasan dalam memperkuat posisi manajemen terhadap penentuan strategi marketing dan produk PT XYZ di pasar. Penerapan DSS yang dilakukan di PT XYZ pun dapat meningkatkan produktivitas dan kontrol implementasi dari manajemen. Penggunaan DSS di PT XYZ memiliki peranan penting dalam mendukung proses pengambilan keputusan khususnya di divisi marketing. Berbagai manfaat yang dirasakan manajemen diantaranya mendukung program promosi pemasaran, membantu penterasi pasar dan memahami prilaku konsumen, mengoptimalkan penentuan tata letak, dan membantu perusahaan dalam melakukan forecasting. Potensi resiko aplikasi DSS ini terjadi apabila perusahaan sulit mendapatkan data eksternal dari outlet karena data merupakan komponen utama dan vital dalam pemanfaatan DSS ini. Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan kerjasama dengan outlet seperti membagi hasil pengolahan data sehingga outlet dapat merasakan manfaat yang sama. Membangun DSS yang bagus dan handal tentunya membutuhkan dukungan baik segi teknis dan non teknis, salah satunya adalah aspek keamanan. Keamanan data merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kerahasiaan informasi terutama yang berisi informasi sensitif yang hanya boleh diketahui oleh pihak yang berhak saja, apalagi pengirimannya dilakukan melalui jaringan publik. Apabila keamanan data tersebut tidak maksimal maka data tersebut dapat disadap oleh pihak yang tidak berhak. Sistem keamanan informasi yang lemah dapat memberikan dampak negatif terhadap pencapaian tujuan enterprise atau organisasi secara umum dan tujuan aplikasi DSS secara khusus. Oleh karena itu, penerapan keamanan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Penerapan tersebut melindungi organisasi dari risiko yang dapat memberikan kerugian khususnya finansial. Manfaat yang diberikan dapat dirasakan terutama oleh organisasi skala enterprisesberbasis TI yang menganggap bahwa keamanan informasi merupakan faktor yang penting. Berdasarkan tujuan dan pengamanan informasi, maka kami perlu mengidentifikasi kerawanan data yang mungkin terjadi didalam penerapan aplikasi DSS di PT XYZ. KESIMPULAN Sistem informasi yang diaplikasikan pada proses pengambilan keputusan di PT XYZ mencakup seluruh kategori informasi sistem baik Operational Support System (OSS) maupun Management Support System(MSS). OSS digunakan dengan baik sebagai penunjang semua kegiatan operasional perusahaan dan MSS dimanfaatkan manajemen perusahaan untuk menyusun langkah strategis. Di sisi lain, peranan DSS menjadi sangat penting dalam beberapa dekade ini terutama untuk mendukung pengambilan keputusan terkait kebijakan dan strategi perusahaan dalam hal persaingan usaha. Perusahaan yang menguasai informasi hampir dapat dipastikan akan memenangkan persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar. PT XYZ dalam hal ini menggunakan aplikasi DSS untuk menganalisis perilaku konsumen atau disebut Marketing Management Support System (MMSS). Pemanfaatan MMSS ini diharapkan dapat membantu PT XYZ dalam mencapai atau melebihi target perusahaan, melakukan promosi yang efektif, dan optimalisasi tata letak kulkas (cold drink equipment). Namun keberhasilan MMSS ini tidak akan bisa terwujud apabila data dan informasi yang dibutuhkan oleh sistem tidak tersedia karena kurangnya koordinasi dengan outlet yang ada. Jakarta, 10 September 2018 Mayang Sari DAFTAR PUSTAKA Putra. Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem Informasi Manajemen. FEB – Universitas Mercubuana: Jakarta. Robbins, Stephen P. (2003); Organizational Behavior, Prentice Hall International, Inc Werther, William. B Dan Keith. Davis 1996. Human Resources and Personnel Management. Fifth Edition. USA: McGraw Hill, Inc. Lesile and Phililies, G. 1996. Strategic Management, Concepts and Experience. McLeod, Raymond, Jr and George, Schell, 2001, Management Information Systems, 8 thedition, Prentice-Hall International, Inc, New Jersey. Fenner, A. (2002). Placing Value of Information. Library Philosofy and Practice Vol. 4, No. 2. ISSN 1522-0222 Moody, D. & Walsh, P. (1999). Measuring the Value of Information: an Asset Valuation Approach. European Conference of Information System (ECIS ‘99). Dedrick, J., Gurbaxani, V., & Kraemer, K. L.(2003). Information technology and economic performance: A critical review of the empirical evidence. ACM Computing Surveys, 35(1), 1-28. Drucker, P. (1992). The Economy’s Power Shift. Wall Street Journal, September 24. Economics and Statistics Administration (2003). Digital Economy 2003. U.S. Department of ITGI. (2009). Board Briefing on IT Governance. 2nd Edition. IT Governance Institute. Kisdarto, A. (2002). Menuju SDM Berdaya – Dengan Kepemimpinan Efektif dan Manajemen Efisien. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Loose, R.M. (1997). A Dicipline Independent Definition of Information. Journal of the American Society for Information Science 48 (3), halaman. 254-269. Low, L. (2000). Economics of Information Technology and the Media. Singapore. University Press. http://yolivia.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/24/bagaimana-suatu-perusahaan-menggunakan-sistem-informasi-untuk-menunjang-strategisnya/ http://grace.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/23/penggunaan-sistem-informasi-di-suatu-perusahaan-untuk-menunjang-strategisnya/

Senin, 10 September 2018

TUGAS SIM, MAYANG SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGANTAR SISTEM INFORMASI, 2018

“MENGETAHUI LEBIH LANJUT TENTANG PENTANGTAR SISTEM INFORMASI & BERUPA CONTOH PERUSAHAAN YANG MENJALANKAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI”. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan sangat pesat dewasa ini sehingga dapat menawarkan banyak kemudahan dalam berbagai kegiatan, mulai dari skala individu hingga Industri. Kehadiran teknologi ini dimanfaatkan untuk menggantuka pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manual kini dapat dilakukan dengan lebih efisiens, efektif dan teliti sehingga mengurangi kesalahan akibat adanya faktor human error. Perkembangan dunia sistem informasi merupakan salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami kemajuan pesat. Sistem Informasi merupakan sekumpulan komponen informasi yang saling terintegrasi untuk menghasilkan tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud diantaranya komponen Input model, output, teknologi database, dan komponen pengendali. hampir tidak ada keterbatasan antara ruang dan waktu sehubungan dengan teknologi sistem informasi tersebut, terutama perkembangan Internet, intranet maupun ekstranet. Dimana dengan menggunakan teknologi ini, Informasi dari suatu tempat yang jauh dapat diketahui dengan mudah menggunakan teknologi ini pada waktu yang bersamaan, tentunya efisiensi ini sangat mengurangi biaya pejalanan dan dapat digunakan unutk mengatur strategi yang tentunya dapat lebih menguntungkan perusahaan. Pizza Hut dan KFC merupakan contoh perusahaan pertama yang memanfaatkan perkembangan Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata penggunaan media komunikasi dan pengolahan data perusahaan. Kedua perusahaan ini terus mengembangkan sistem informasinya untuk menunjang bisnisnya agar lebih efektif dan berdaya saing tinggi. Pizza Hut dan KFCmengggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk mengembangkan sistem order yang berbasis internet, melengkapi sistem order via telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter untuk membangun komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran promo via email dan internet. Hal ini terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan.  Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi tipe sistem informasi yang digunakan pada Pizza Hut dan KFC. 2. Mengetahui bagaimana OSS dan MSS yang diterapkan di KFC dan Pizza Hut dapat mendukung bisnis operasi, mendukung keputusan, dan keunggulan strategik.  Tujuan Umum • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan). TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Perusahaan 1. Pizza Hut Pizza Hut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang waralaba makanan internasional yang berdiri pada tahun 1958. Perusahaan ini menjadi perusahaan terbesar dalam rantai distribusi pizza di dunia. Pizza Hut dikenal seagai pemimpin pasar dengan penjualan $25 milyar pizza category semenjak tahun 1971 dengan hampir 12.000 restoran. Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran pizza pertama di Indonesia. Saat ini, Pizza Hut sudah dapat ditemui mudah di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Pizza hut menawarkan fasilitas yang lengkap baik dari pelayanan maupun produk yang dijual. Fasilitas pelayanan yang paling utama yaitu sistem order atau pesan makanan melalui hotline khsusus dan akan diantar ke rumah. Pizza Hut Menerapkan sistem informasi pada sistem Point of sale dan operasi toko serta pemesanan secara online di www.pizzahutdelivery.com. Kualitas layanan merupakan poin penting dalam pengembangan sistem informasi menejemen dalam pelayanan Pizza Hut. 2. KFC PT Fastfood Indonesia merupakan pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia yang didirikan oleh Gelael Group pada tahung 1978. Pertumbuhan perusahaan yang cepat membuat manajemen memutuskan bergabung dengan Salim Group sebagai pemegang saham utama pada tahun 1990. Padda tahun 1993 perusahaan terdaftar sebagai emiten di bursa efek jakarta sebagai langkah memperbesar pasar KFC. Keberhasilan perseroan menjadikan KFC pemimpin pasar restoran cepat saji. Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan kualitas KFC dari berbagai bidang. Evaluasi salah satunya dilakukan berdasarkan masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan dan fasilitas melalui Brand Image Tracking Study (BITS) dan Champs Management System (CMS). 3. YUM! Pizza hut dan KFC berada dibawah naungan perusahaan yang sama, yaitu YUM! Brands inc, yang merupakan perusahaan publik di Ameika serikat yang juga pemilik warlaba Taco Bell, A&W, dan Long Jhonn silvers. YUM! Brans awalnya adalah perusahaan bernama Tricon Global Restaurant Inc., yang didirikan pada oktober 1997, hasil dari spin out (Pemisahan) unit usaha PepsiCo, yang memiliki dan mewaralabakan merk jaringan KFC, Pizza Hut dan Taco Bell diseluruh dunia. Pada Maret 2002, Tricon mengakuisisi perusahaan resto yang bermarkas di Lexington, Kentucky, bernama Yorkshire Global Restaurants, pemilik jaringan resto Long John Silver’s dan A&W All-American Food. Menyusul proses penyatuan usaha ini, pada Mei 2002 nama Tricon berubah menjadi Yum! Brands Inc. Pada 2003, perusahaan dengan nama baru ini meluncurkan gerai resto WingStreet, sebagai unit combo hibrid yang menggunakan waralaba Pizza Hut yang sudah ada dan digabungkan dengan resto Pasta Bravo. Langkah ini merupakan kelanjutan dari akuisisi Yum! terhadap konsep Pasta Bravo, yang dibeli dari Pasta Bravo, Inc., perusahaan asal Aliso Viejo, California, seharga US$ 5 juta. Kemudian, pada 2004, sebuah restoran gaya kafetaria East Downing diujicoba di Shanghai. Karena gagal, Yum! menggantikannya dengan model resto KFC, yang kemudian memperoleh sukses di pasar Cina. Pada Oktober 2009, manajemen Yum! meluncurkan gerai resto Wing Street secara nasional (di AS). Selama 2007-08, ada seribu gerai resto WingStreet yang dibuka dalam setahun. Saat ini, Yum! punya 1,2 juta karyawan yang bekerja di lebih dari 38 ribu gerai restoran di 110 negara/teritori. Perusahaan ini mengoperasikan dan mewaralabakan beberapa rantai resto terkenal KFC, Pizza Hut dan Taco Bell. Pada 2010, omset total perusahaan yang duduk di peringkat 214 daftar Fortune 500 ini mencapai US$ 11 miliar. Perusahaan ini punya tiga divisi besar, yakni Divisi AS, Divisi Internasional (Yum! Restaurants International) dan Divisi Cina. Pada 2010, di luar AS, Yum! membuka rata-rata empat gerai resto baru setiap hari, menjadikannya leader dalam hal pengembangan jaringan ritel internasional. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut beberapa pakar dibidang teknologi informasi adalah serangkaian sub-sistem informasi berbasis komputer yang terkoordinasi, menyeluruh dan terpadu. Sehingga mampu memilih, menympan, mengelola dan menarik kembali data olahan, serta dapat menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan serupa. Umumnya terdapat suatu divisi yang mendukung fungsi operasi, manejemen serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Divisi ini memanfaatkan perangkat keras (Hardware), dan perangkat lunak (software), pedoman prosedur, model manajemen dan keputusan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Infomasi output digunakan oleh user dalam perusahaan saat membuat keputusan dalam memecahkan masalah. Menurut Barry E.Cushing dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Sedangkan menurut Frederick H.Wu dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen. Menurut Gordon B.Davis (1985) sistem informasi manajemen adalah suatu serapan teknologi baru kepada persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi bagi kepentingan keorganisasian. Masih menurut Gordon.B Davis, dalam Jogiyanto (2005) sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. Menurut George M.Scott, sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah ditetapkan. Jadi dari beberapa definisi tersebut,dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem dan sub-sistem informasi terkoordinasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan manajemen. Gambar 1. Komponen Sistem Informasi Jenis jenis Sistem Informasi Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau menejemen sepeti ditunjukkan gambar berikut Gambar 2. Jenis Sistem Informasi Berdasarkan Gambar 2, dapat disimpulkan sistem informasi dibagi menjadi kelompok besar yaitu: a. Sistem pendukung Operasi (Operation Support System) Sistem informasi ini dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi ini menghasilkan berbagai prosuk informasi yang digunakan para manager. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah memproses transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan proses industri, mendukung komunikasi, memperbaharui data perusahaan, dan kerjasama antar perusahaan. Sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu : 1. Sistem Pengolahan Khusus (Specialzed processing System) 2. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System) 3. Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems) 4. Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration system) b. Sistem Pendukung manajemen (Management support system) Sistem pendukung manajemen menyediakan informasi dalam bentuk laporan untuk para manager dan proffesional bisnis adalah tugas yang cukup rumit, sehingga dibutuhkan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung Manajemen itu sendiri dibagi menjadi 4 bagian yaitu : 1. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) 2. Sistem Pendukung keputusan (Decision support System) 3. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) 4. Sistem Pengolahan khusus (Specialized Information System) Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Management Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sitem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu danrelevan, yang merupakan hal penting yang dibutuhkan para manager. Konsep SIM diantaranya meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Hal ini didukung SIM karena menitik beratkan pada orientasi Management (Management orientation) dari suatu pengolahan informasi pada suatu bisnis yang diharapkan mendukung pengambilan keputusan management. Penggunaan SIM pada suatu bisnis merupakan suatu integrasi yang berhubungan, bukan suatu Sistem Informasi yang dapat berdiri sendiri. PEMBAHASAN SISTEM INFORMASI YANG DIGUNAKAN PIZZA HUT Pelayanan yang memuaskan merupakan visi yang dipegang oleh Pizza Hut. Untuk mencapai visi tersebut Pizza Hut merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT sehingga bisa menunjang seluruh aktivitas bisnis Pizza Hut. Sistem informasi di Pizza Hut mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS). 1. Operating Support System Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system yang digunakan oleh Pizza Hut dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu: a. Transaction Processing System (TPS) Pizza Hut dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang terintegrasi dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing System yang digunakan oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System, yang merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. Pizza Hut juga malakukan investasi untuk mengembangkan POS yang memiliki kaitan sangat erat dengan bagian backstore operation. Online System bekerja antara front office (melalui POS) dan bagian belakang (backstore operation). Aliran kerja Operasional Pizza Hut diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station) yang akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan akan langsung 10 diproses oleh dapur dengan hard copy document transaction sebagai perintah kerja. Seluruh data transaksi kemudian disimpandalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter melalui jaringan WAN. b. Enterprise Collaboration System (ECS) Perusahaan waralaba Pizza Hut telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan intranet, ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk menggunakan video conference dan lain-lain. Sistem ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan antar outlet Pizza Hut akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan. c. Process Control System Pizza Hut telah mengembangkan in house system bernama Pizza Hut Management System. Sistem ni menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource management. Process control ini, outletoutlet Pizza Hut dapat beroperasi dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis dengan kantor pusat (Head Quarter), sehingga para manager dapat memonitor performa, melakukan kontrolserta koordinasi dengan tiap outletnya. 1. Management Support System Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. • Management Information System (MIS) Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan. MIS yang digunakan pada Pizza Hut adalah Pizza Hut’s Field Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam business forecasting, inventory management dan human resources management. Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan. • Decision Support Sistem (DSS) DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi Pizza Hut sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan. • Information Reporting System Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajeral dan end users. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction 12 processing systems. Informasi produk memberikan gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan permintaan, periode maupun ketika terjadi situasi tak terduga. • Executive Information System Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen. 2. Teknologi Informasi Teknologi informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, [pengolahan dan penyebaran Informasi. Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan sangat penting dengan penerapanteknologi informasi secara tepatsuatu perusahaan dapat memiliki competitiva advantage dalam industrinya. Teknologi informasi dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas atau memgembangkan bisnisnya. Teknologi informasi merupakan saran pendukung yang memiliki posisi penting dalam kemajuan perusahaan. Secara garis besar teknologi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Haag, dkk(2000) membagi teknologi informasi menjadi 6 kelompok, Yaitu • Teknologi masukkan (Input technology) • Hasil pengolahan teknologi (Output Technology) • Teknologi perangkat Lunak (Software Technology) • Teknologi penyimpanan (Storage Technology) • Teknology komunikasi ( Tellecomunication Technology) • Unit pemrosesan (Processuing Machine/CPU) Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat besar dan telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberi andil besar terhadap perubahan-perubahan mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Banyak perusahaan berani menanamkan investsi bernilai tinggi di bidang teknologi dan informasi untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan. 3. Networking Menurut O’Brien (2006), teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet dan ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-business dan e- 13 commerce yang berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi. Tabel.1. Karateristik Internet, Intranet dan Ekstranet Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai jaringan yang terhubung dari seluruh dunia, jaringan-jaringan lokal berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet, sehingga setiap pemakai dari setiap jaringan dapat saling mengakses layanan yang disediakan oleh jaringan lainnya. Yang secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia. Node dapat berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan komunikasi, Sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai tulang punggung (backbone) yaitu media komunikasi terestrial (Kabel, serat optik, cicrowave, radio link) maupun satelit. Node terdiri dari dari pusat informasi dan data base, peralatan komputer dan peralatan interkoneksi jaringan serta peralatan yang dipakai pengguna untuk mencari, menempatkan dan atau bertukar informasi di internet. Extranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem informasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), pelanggan, dan lain-lain. Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan/institusi yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan/institusi. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic 14 Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerja sama dan lain-lain. Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk extranet adalah Lotus Notes.(yeyennurlinapurnama.blogdetik.com) Gambar 3. Struktur Ekstranet Intranet adalah sumber daya informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dari suatu instansi atau perusahaan dengan menggunakan jaringan komputer yang ada. Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (warnet) pun dapat dikategorikan Intranet. Antar-intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui sambungan internet yang memberikan tulang punggung (back bone) komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah intranet tidak perlu sambungan ke internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya, klien, dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari jaringan internet, atau sebagai sebuah versi dari internet yang dimiliki sebuah organisasi. Kegunaan intranet antara lain: a. Membuat perusahaan/institusi menjadi semakin efisien, pendekatan yang dilakukan di sini biasanya membuat sistem informasi manajemen yang berbasis Web dan database. Jika MIS (Management Information 15 System)/ERP telah ditata dengan baik, dan didukung oleh sistem back-office yang mumpuni, maka langkah selanjutnya biasanya mengarah kepada ecommerce (berdagang/transaksi melalui internet). b. Membuat perusahaan/institusi menjadi lebih kompetitif di bidangnya, bahkan jika memungkinkan menjadi pemimpin di industrinya. Membuat sebuah badan/institusi menjadi lenih kompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita dapat mengolah secara baik sumber daya manusia dan sumber daya pengetahuan yang ada di internal perusahaan/badan tersebut. Sistem Informasi Berbasis Komputer Pizza Hut Penggunaan sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System) yang digunakan oleh Pizza Hut untuk mendukung keseluruhan kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing bidang yakni: Sistem informasi yang digunakan : Sistem informasi yang digunakan Pizza hut, antara lain : - Melayani transaksi penjualan - Membantu dalam me-record pembelian pelanggan - Melacak persediaan - Membayar gaji karyawan - Pembelian bahan baku - Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya Sistem Informasi sebagai penentu Keputusan managerial Secara struktural, proses pembuatan keputusan manajerial terdiri dari beberapa tahap yaitu: 1. Identify problems and opportunities Dalam hal ini Pizza Hut menangkap kesempatan untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena perubahan perilaku konsumen dari offline ke online. 2. Help generate and evaluate decision alternative Aktivitas operasional diterjemahkan ke dalam sistem otomatis, seperti yang dapat dilihat didalam website, pelanggan dapat memilih jenis topping yang disukai. Dengan mengetahui jenis topping yang digemari konsumen saat itu, maka hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang efektif dalam menganalisa keunggulan superior dari suatu produk. 16 3. Select course of action and monitor its implementation Setelah mengetahui dan menganalisa hal-hal startegis yang mampu menciptakan keunggulan bersaing, maka tahap yang ketiga yaitu menerapkannya pada perusahaan. Proses pembuatan keputusan dengan adanya system yang dapat digunakan dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan dan juga manajemen sumber daya manusia, maka hal-hal tersebut dapat membantu manajer dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik serta memiliki strategic competitive advantage. Misalnya suatu pengambilan keputusan dalam hal pembelian bahan baku, apakah harus ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimana hal ini nantinya akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan biaya tidak terjadi. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis maka pihak manajerial dapat mengambil keputusan investasi apa yang memang dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan datang. Keunggulan Strategis Melalui sistem Informasi yang digunakan,konsumen dapat melakukan pemesanan secara online atau mencari restoran terdekat (dengan fasilitas layanan store finder) dan juga bisa mendapatkan kupon potongan harga secara gratis melalui situs tersebut. Hal-hal seperti ini dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dan bersaing dengan restoran kompetitor. Melalui sistem informasi perusahaan juga dapat melakukan diferensiasi produk melalui competitive recipes sehingga menghasilkan inovasi produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Sistem informasi yang ada, dapat menunjang fasilitas delivery order sehingga produk diterima konsumen dalam keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang sesuai (value priced application). Melalui penggunaan system informasi efisiensi operasional perusahaan dapat tercapai. Sistem informasi pun berperan menunjuang kegiatan memperkenalkan inovasi bisnis dari perusahaan. Penggunaan Sistem Informasi Pizza Hut Pada Perusahaan Lain. Keberhasilan penerapan system infomasi manajemen pada perusahaan Pizza Hut menjadi inspirasi perusahaan lain untuk mengikuti jejak Pizza Hut tersebut. Kesuksesan Pizza Hut dengan metode Sistem Informasi berupa Point of Sales System (POS) dan Enterprise Collaboration System (ECS) melalui website http://www.pizzahut.com/ kemudian diterapkan di perusahaan-perusahaan yang benaung dibawah YUM! Dan kemudian juga di adopsi oleh perusahaan lain misalnya McDonalds. Kesuksesan Pizza Hut dengan web-sitenya meminimalisir proses trial dan error yang dilakukan oleh McDonald’s. Pada Awal bulan Mei 2003, Mc Donalds mengumumkan rencana penghapusankerugian sebesar $170 juta untuk diskontinuitas pada bulan desember 2002 dari jaringan innovate digital yang global dan real-time, nilai ini hanyalah sebagian kecil dari total $1 Milyar yang dianggarkan McDonald’s untuk biaya innovate yang dimulai per Januari 2001. Sistem informasi didesain untuk membuat manajemen MCDonald’s mengetahui berapa miliar pastel burger, roti kismis, dan nugget ayam dikonsumsi disembarang atau di semua toko pada setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap property diharapkan tersedia dalam real-time. Dengan pertumbuhan jumlah restoran sebanyak 1700 rumah makan baru dalam satu tahun membuat McDonald’s ingin menciptakan alat untuk mengendalikan kualitas kunci yang membentuk sukses suatu rantai makanan cepat saji secara konsistens. Para eksekutif McDonald’s menginginkan suatu sistem informasi yang bisa memonitor dan mungkin mempengaruhi pada basis menit demi menit kemampuan perusahaan untuk membuat produk konsisten kepada pelanggan secara cepat. Jika dihubungkan ke setiap bagian kunci dari peralatan di setiap toko, jaringan digital real-time akan mengizinkan McDonald’s memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi untuk memonitor kualitas minyak yang digunakan untuk menggoreng, atau untuk memastikan bahwa masing-masing roti kismis dibakar padatingkat kegaringan yang sesuai.Itu akan member para eksekutif McDonald’s suatu pandangan terperinci menyangkut keseluruhan sistem realtime. Penjualan, waktu layanan, susunan kepegawaian, data rantai persediaan, lokasi vendor, peralatan perbaikan pesanan, dan semua angka kenyataan lain yang dilacak McDonald’s dengan sistem yang dikembangkan secara internal,yang umumnya membuat data tersedia untuk pengambil keputusan dalam satu minggu atau lebih, bisa dicapai dalam detik melalui Internet. KESIMPULAN Sistem Informasi yang diterapkan di Pizza Hut yang mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS) telah di seting sesuai dangan visi perusahaan yaitu memuaskan pelanggan. Sehingga setiap peningkatan penjualan, peningkatan outlet, kendala-kendala operasional tidak berpengaruh terhadap kualitas pelayanan Pizza Hut. Pizza Hut dengan tipe Sistem Informasi ini bisa bersaing dengan kompetitorkompetitor lain karena keunggulan strategik yang dimiliki oleh Pizza Hut dapat dipertahankan dan juga dapat diarahkan kepada pengembangan pengembangan produk lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Jakarta, 10 September 2018 Mayang Sari DAFTAR PUSTAKA Putra. Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem Informasi Manajemen. FEB – Universitas Mercubuana: Jakarta. http://en.wikipedia.org/wiki/Yum!_Brands diakses pada 26 desember 2013 budinugroho24.wordpress.com, diakses pada 26 desember 2013 Laudon, Kenneth & Jane. (2012). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat. O’Brien, James. (2006). Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. Sistem Informasi Management, Pusat Pendidikan dan pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), 2007 www.swa.co.id diakses pada 1 desember 2013 www.yum.com diakses pada 26 desember 2013 yeyennurlinapurnama.blogdetik.com. diakses pada 26 desember 2013 yudithcom.blogspot.com diakses pada 1 desember 2013

Template by:

Free Blog Templates