Senin, 22 Oktober 2018

TUGAS SIM, MAYANG SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI, 2018.

“MEMBAHAS METODE & KONSEP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI YANG DAPAT MENJADI PILIHAN PARA PENGGUNA SISTEM INFORMASI BERDASARKAN TINGKAT KEBUTUHANNYA” Langkah-langkah yang diperlukan dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi untuk membangun dan mengimplementasikan sistem informasi bisnis di suatu perusahaan. Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap sebelumnya. Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang. Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup: • Kebutuhan stratejik organisasi • Aspek legal pendukung organisasi • Masukan kebutuhan dari pengguna Secara garis besar ada enam tahap yang biasa dijadikan sebagai batu pijakan atau model dalam melaksanakan aktivitas pengembangan sistem informasi, yaitu: perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pascaimplementasi. 1. Tahap Perencanaan Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi direncanakan secara matang, mencakup: Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini dan unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan. Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal. Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi. Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal. 2. Tahap Analisis Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Menetapkan rencana penelitian sistem b. Mengorganisasikan tim proyek c. Mendefinisikan kebutuhan informasi d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem e. Menyiapkan usulan rancangan sistem f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan. 3. Tahap Perancangan (Desain) Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya. Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait, seperti: standard operating procedures (SOP), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan sebagainya. Langkah-langkah tahap rancangan sistem mencakup: a. Menyiapkan detail rancangan sistem b. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi/rancang banun sistem c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem d. Memilih konfigurasi terbaik e. Menyiapkan usulan penerapan/aplikasi f. Menyetujui atau menolak aplikasi sistem 4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan. 5. Tahap Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi b. Mengumumkan rencana implementasi c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak d. Menyiapkan database e. Menyiapkan fasilitas fisik f. Memberikan pelatihan dan workshop g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem) h. Penggunaan sistem baru Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang. 6. Tahap Pasca Implementasi Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola. Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis. Hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam pengembangan sistem tersebut. Di era global seperti sekarang ini, kesadaran anggota masyarakat terhadap keberadaan organisasi dan manajemen semakin meningkat. Ketatnya persaingan, meningkatnya kadar ketidakpatian, dan semakin dirasakannya keterbatasan, mendorong orang-orang untuk semakin hati-hati dalam berpikir dan bertindak, terutama dalam urusan bisnis yang menuntut kecermatan dalam perencanaan, kesungguhan dalam pelaksanaan, dan kejelian dalam evaluasi, agar tujuan tercapai dengan baik. Oleh karena itu, memahami manajemen dan keterampilan dalam menerapkan fungsi-fungsinya menjadi penting. Dalam manajemen, tahap perencanaan memegang peranan penting, karena perencanaan merupakan langkah awal untuk memiliki sebuah pedoman kerja yang terarah dan jelas, sehingga aktifitas organisasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan yang baik memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan mencapai tujuan, tetapi sebuah rencana tidak berarti apa-apa tanpa adanya pelaksanaan atau implementasi. Oleh karena itu, dalam buku ini perencanaan dan implementasi menjadi bahasan utama, kemudian dilengkapi dengan evaluasi. Hal lain yang perlu juga dikemukakan, bahwa rencana yang baik dapat dijadikan pedoman pelaksanaan sekaligus dapat digunakan sebagai pedoman evaluasi, karena dalam prakteknya evaluasi adalah membandingkan antara target yang ditetapkan dalam rencana dan realisasi sebagai hasil implementasi. Hal lain yang perlu digarisbawahi adalah tentang perubahan cara pandang seseorang dalam menyikapi proses perencanaan dan munculnya sebuah rencana. Dalam kehidupan nyata sulit dipungkiri adanya perencanaan semu, artinya tidak mencerminkan sebuah rencana murni yang utuh, karena sering terjadi penyusunan rencana berdasarkan dana yang tersedia, sehingga sulit mewujudkan sesuatu yang berkualitas. Idealnya, rencana disusun sedemikian rupa guna mewujudkan suatu produk sesuai dengan harapan. Dana, merupakan konsekuensi dari sebuah rencana, berapa pun dana yang diperlukan harus dipenuhi kalau memang sudah diperhitungkan dengan matang dan akurat. Buku ini diberi judul "Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi Kebijakan (Fungsi-Fungsi Manajemen)”, yang diharapkan dapat menjadi bahan renungan bagi pembaca, khususnya mahasiswa dalam memahami tentang fungsi-fungsi manajemen yang tidak dapat dipisahkan dengan manajemen secara keseluruhan. Bagi mahasiswa atau orang yang memiliki minat untuk mempelajari seluk beluk manajemen, buku ini akan sangat membantu dalam memahami keterkaitan antara perencanaan, implementasi, dan evaluasi, sehingga dapat menambah wawasan untuk dijadikan bekal dalam mengemban tugas sebagai manajer. Diakui bahwa dalam penyusunan buku ini penulis banyak menghadapi kendala yang disebabkan oleh keterbatasan, terutama keterbatasan waktu dan tenaga. Tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, kendala-kendala tersebut dapat diatasi sehingga buku ini selesai disusun dan akhirnya sampai ke tangan pembaca. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam berbagai bentuk. Akhirul kata, penulis berharap semoga buku ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengembangkan diri melalui belajar dan berpikir, sehingga hari ini akan lebih baik dari kemarin, dan hari esok akan lebih baik dari hari ini melalui membaca dan belajar . Hanya kepada Allah-lah, kita semua memohon petunjuk dan perlindungan, semoga niat baik kita semua mendapat izin dan ridhoa-Nya. Amiin. Solusi yang akan dilakukan, jika perusahaan ternyata menghadapi masalah tersebut beserta alternatifnya Berikut adalah 9 langkah Solusi yang akan dilakukan, jika perusahaan ternyata menghadapi masalah tersebut beserta alternatifnya : 1. Pengorganisasian yang baik Pengorganisasian yang terencana dengan baik dapat menolong Anda dalam menyelesaikan berbagai tugas, sehingga Anda bisa memantau tugas atau tahapan yang sudah selesai dilakukan. Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah dengan membuat daftar kerja atau jadwal kerja. Dengan demikian maka Anda dapat mengevaluasi dan memastikan tidak ada tugas yang terlewatkan. 2. Berpikir kreatif Kreativitas sangat dibutuhkan dalam menjalankan usaha agar dapat memenangkan kompetisi pasar. Berpikir kreatif dengan bersedia menampung ide-ide baru, terus menambah wawasan dapat Anda gunakan untuk mengembangkan usaha Anda. 3. Mencatat berbagai hal secara menyeluruh Sebuah bisnis hendaknya memiliki mencatat seluruh proses yang ada dalam bisnisnya. Data yang menyeluruh ini akan sangat menolong Anda untuk mengamati perkembangan bisnis, mengetahui adanya kekurangan dalam sebuah proses, atau mengambil langkah strategi baru. 4. Menganalisa kompetitor bisnis Kompetisi atau persaingan memang tidak bisa dipisahkan dari sebuah proses usaha. Namun dengan adanya kompetisi ini, maka akan mendorong pengusaha untuk berinovasi dan membuat hal yang baru. Jangan takut untuk belajar dari kompetitor Anda. Bisa jadi kompetitor memiliki strategi atau langkah yang bisa menginspirasi Anda. 5. Konsisten Saat Anda melakukan apa yang sudah ditetapkan dalam perusahaan secara konsisten, meskipun hal yang sederhana, maka konsistensi tersebut akan mengarahkan Anda pada kesuksesan di masa datang. Konsisten dalam berperilaku baik akan membentuk kebiasaan yang positif pula. Selain itu Anda juga dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. 6. Pahami risiko Membuat penghitungan risiko yang tepat membuat Anda dapat meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dengan memahami risiko yang mungkin terjadi, maka akan membuat Anda lebih siap menghadapinya, tentunya Anda juga sudah memiliki berbagai strategi yang siap untuk diterapkan. 7. Fokus Saat Anda membangun bisnis, tidak serta merta Anda akan mendapatkan penghasilan yang besar. Ada banyak hal yang harus Anda kerjakan agar bisnis Anda terus tumbuh. Tetap fokus pada tujuan Anda akan membuat Anda dapat mengelola usaha dengan baik. 8. Pelayanan yang baik Ada hal penting lainnya yang penting diperhatikan adalah pelayanan kepada pelanggan. Bagian ini tidak hanya menerima keluhan pelanggan dan memberikan solusi semata, namun mereka juga harus bisa mengedukasi konsumen dengan baik. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen Anda akan terus kembali menggunakan produk Anda. Kesuksesan sebuah bisnis tidak bisa didapatkan secara instan. Diperlukan kerja keras dan mental tangguh untuk mewujudkannya. Semoga artikel ini bermanfaat. PEMBIAYAAN USAHA YANG BERKEMBANG Karmila Sari 2DA02 (44212027) Dalam perintisan sebuah usaha baru, faktor utama yang diperlukan untuk membangun usaha tersebuta adalah Modal. Modal adalah harta (uang, barang, atau surat berharga) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan atau menambah suatu kekayaan. Pada awalnya modal akan digunakan sebagai biaya awal untuk membangun suatu usaha, dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pendukung usaha tersebut. Untuk membangun suatu usaha diperlukan modal yang tidak sedikit, oleh karena itu dibutuhkan beberapa cara untuk memperoleh modal awal usaha. dalam proses memperoleh modal itu, beberapa usahawan akan menghadapi masalah-masalah dalam pencarian modal. Masalah-Masalah dalam Pencarian Modal Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain : 1. Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi masalah dengan baik) 2. Kurangnya pengalaman bisnis 3. Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun berupa mesin) 4. Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi 5. Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain : 1. Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan 2. Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti 3. Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis 4. Preferensi dari pemodal 5. Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal Pembiayaan Bisnis Harus dilakukan identifikasi usaha yang akan dijalankan Melakukan identifikasi sumber pembiayaan yaitu 1. Internal (modal perusahaan) Modal yang dimiliki oleh si pembuat usaha baru tersebut (modal pemilik). Berupa aktiva-aktiva yang ada di perusahaan 2. Eksternal (investor, kredit bank) Modal yang didapat dari bank, investor dan semua yang didapat dari luar perusahaan untuk yang nantinya akan di jadikan modal perusahaan. Penentuan Kebutuhan Keuangan Perusahaan Perencanaan keuangan Perencanaan Keuangan adalah proses dari : 1. Menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan. 2. Memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghidari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang. 3. Menentukan alternatif mana yang akan dipilih 4. Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan. Mengapa perusahaan membutuhkan dana? Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran : a. Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term / Operatinge Xpenditures) Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi ), pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya. b. Pengeluran Jangka Panjang (Long Term / Capital Xpenditures) Sebagai tambahan untuk memnuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya, perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluran aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan mmasa pemakaian panjang. Sebai contoh aktiva tetap adalah investasi tanah, gedung, dan pembelian mesin-mesin. Pembiayaan perusahaan Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilakn laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya. 1. Sumber Dana Jangka Pendek Sumber dana jangka pendek meliputi : a. Trade Credit (Utang Dagang) b. Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan Jaminan (Scured Short Term Loan) c. Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Unsecured Short Term Loan) d. Letter Of Credit e. Commercial Paper f. Factoring 2. Sumber- Sumber Dana Jangka Panjang Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjanguntuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bias memulai usahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang diperoleh dari : a. Pembiayaan Melalui Utang 1. Utang jangka panjang 2. Obligasi perusahaan b. Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing) 1. Saham biasa 2. Laba ditahan Sumber-sumber permodalan Umumnya dana permodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, antara lain: 1. Dana Sendiri Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di bank ataupun berupa reksadana. 2. Dana pinjaman Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka alternatif lainnya adalah dana pinjaman. a. Kredit Usaha Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit usaha diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan dibedakan menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan keduanya. b. Kredit Tanpa Agunan (KTA) Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif. Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi yang tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5 juta sampai maksimal 150 juta, dengan jangka waktu yang beragam. c. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif lebih singkat. d. Leasing atau Lease Back Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor. Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki. e. Perum Pegadaian Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan. Anda bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fiducial). f. Koperasi Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus menjadi anggota dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan, maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi hanya melayani kredit bagi anggotanya saja. g. Pinjaman BUMN Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan untuk pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek, Pertamina, PT GAs Negara, dan sebagainya. Untuk informasi ini dapat dicari di Kementrian BUMN) h. Pinjaman Departemen Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian, Departemen Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha rumah makan, departemen yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman adalah Departemen Koperasi. 3. Dana Gabungan Usaha (joint) Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memiliki dana lebih dapat dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam jumlah besar ataupun sebagian kecil dari bisnis anda. Usahakan membuat perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu lakukan presentasi dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya. Jangan lupa untuk membuat daftar nama relasi yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang pinjaman yang lebih besar. Penilaian Perusahaan Pendekatan Analisis Keuangan The Balanced Scorecard Penggunaan balanced scorecard untuk mengevaluasi perusahaan sama seperti penggunaan CSF dalam mengevaluasi dan mengkompensasi manajer perseorangan Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan menggunakan rasio laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Dua ukuran kinerja yang umum adalah likuiditas dan profitabilitas. Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar beban-beban lancar dari operasinya dan utang yang jatuh tempo. Lima ukuran kunci likuiditas adalah tingkat perputaran rekening piutang, tingkat perputaran persediaan, current ratio, quick ratio, dan cash flow ratio. Empat rasio profitabilitas kunci adalah gross margin percent, return on asset, return on equity, dan earnings per share. Economic Value Added Economic value added (EVA) adalah suatu pendapatan unit bisnis setelah pajak dan setelah mengurangi biaya modal. EVA digunakan untuk memfokuskan perhatian manajer pada penciptaan nilai bagi pemegang saham. Dengan memperoleh laba yang lebih besar daripada biaya modal perusahaan, perusahaan meningkatkan sumber daya di dalam perusahaan yang tersedia untuk dividen dan atau untuk membiayai pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. EVA = EVA pendapatan bersih – (biaya modal x investasi modal) Pendekatan Penilaian Empat metode untuk mengukur nilai suatu perusahaan secara langsung yaitu : 1. Metode Nilai Pasar Nilai perusahaan ditentukan dari jumlah saham beredar dikalikan dengan harga pasar saham saat ini. Metode ini merupakan ukuran penilaian pemegang saham yang paling cepat dan objektif atas kinerja dan keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai untuk pemegang saham. 1. Metode Penilaian Aktiva Akuntan-akuntan memiliki empat pilihan pada saat menggunakan metode ini yaitu nilai buku bersih, nilai buku kotor, biaya penggantian, dan nilai likuidasi. Kelemahan penting dari dua metode pertama adalah bahwa keduanya dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi perusahaan dan dapat sangat terdistorsi oleh umur asset dan tidak disertakannya aktiva tidak berwujud. 1. Metode Discounted Cash Flow Metode ini mengukur nilai perusahaan sebagai nilai sekarang dari arus kas bersih yang diskonto. Arus kas satu tahun atau lebih di masa depan didiskontokan untuk memperhitungkan nilai waktu dari uang ; arus kas pada periode-periode terbaru lebih bernilai dibandingkan arus kas pada periode-periode yang terlalu jauh. Karena didasarkan pada arus kas, metode DCF memiliki keunggulan tambahan, yaitu tidak dihadapkan pada bias kebijakan akuntansi yang berbeda-beda dalam menentukan total aktiva dan laba bersih, sebagaimana halnya pada metode penilaian asset dan analisis laporan keuangan. Metode DCF umumnya digunakan apabila tidak tersedia harga saham atau ketika harga saham tidak apat diandalkan. Metode DCF membedakan dua jenis nilai dalam menentukan nilai perusahaan : 1) Nilai arus kas untuk periode perencanaan 2) Nilai arus kas di atas tiga samapai lima tahun 1. Penilaian Berdasarkan Perolehan Metode berdasarkan perolehan memperhitungkan nilai sebagai produk dari perolehan akuntansi tahunan yang diharapkan dikalikan dengan suatu multiplier/pengganda. Pengganda tersebut seringkali digaji, bonus, tunjangan atau tambahan penghasilan dari rasio-rasio harga terhadap perolehan dari perusahaan-perusahaan yang dipegang secara umum dan sebanding. Rasio harga terhadap perolehan mengukur jumlah yang mana investor bersedia membayar untuk satu dolar dari earnings per share perusahaan. Jika rasio harga terhadap perolehan tidak tersedia untuk suatu perusahaan tertentu, maka suatu nilai rata-rata atau yang mewakili digunakan dari rasio-rasio harga terhadap perolehan perusahaan-perusahaan lain dalam industri tersebut. Rasio ini selanjutnya dapat disesuaikan ke atas untuk mengakui suatu perusahaan dengan potensi laba masa depan yang tidak diakui dalam perolehan-perolehan saat ini atau sebaliknya. Jakarta, 20 Oktober 2018 Mayang Sari DAFTAR PUSTAKA Putra. Yananto Mihadi. (2018). Pengembangan Sistem Infoemasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen FEB – Universitas Mercubuana: Jakarta. Bertalya, dkk. (2007). Sistem Basis Data. Depok : Universitas Gunadarma. Conolly, Thomas and Carolyn B. (2002). Database Systems. New York.Harlow. Kroenke, D.M and David, A.J. (2007). Database Concepts. 3rd ed. New York Precentice. http://halima1809.blogspot.com/2011/11/pembiayaan-usaha-baru-yang-berkembang.html http://pusatresto.wordpress.com/2009/05/28/sumber-sumber-modal-usaha/ http://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/08/30/kompensasi-manajemen-dan-penilaian-terhadap-perusahaan/ Sutanta, E., 1996. Sistim Database, Konsep dan Peranannya dalam Sistim Informasi Managemen. Andi Offset. Yogyakarta. Sutabri, T.,2003. Sistim Informasi Managemen. Penerbit ANDI Yogyakarta.

Senin, 15 Oktober 2018

TUGAS SIM, MAYANG SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA, 2018.

“PENJELASAN MENGENAI IMPLEMENTASI / APLIKASI SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA PADA ORGANISASI PERUSAHAAN” Bagaimana cara Anda meyakinkan seluruh manajemen perusahaan agar segera menerapkan DBMS dalam setiap aktifitas rutin perusahaan berdasarkan peranan dan fungsi dari DBMS itu sendiri! dengan cara menjelaskan bahwa DBMS mempunyai beberapa keuntungan seperti : a. Mengurangi pengulangan data. b. Mencapai independensi data. c. Mengintegrasikan data dari beberapa file. d. Mengambil data dan informasi secara cepat. e. Meningkatkan keamanan. dan memiliki manfaat seperti : 1. Mengurangi redundancy, data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekali saja. 2. Integrity, data tersimpan secara akurat. 3. Menghindari inkonsisten, karena redundancy berkurang, maka update data jadi lebih efisien. 4. Penggunaan data bersama, data yang sama dapat diakses oleh beberapa user pada saat bersamaan. 5. Menyangkut keseragaman penyajian data. 6. Menyeimbangkan kebutuhan, dapat ditentukan prioritas suatu operasi, misal antaraupdate dengan retrieval. Jelaskan pula bahwa kebradaan DBMS bukan merupakan sebuah ancaman yang serius bagi sumber daya manusia yang ada, namun keberadaan DBMS sebagai pendukung kinerja dar sumber daya manusia itu sendiri! Seperti yang sudah dijelaskan di atas, DBMS adalah singkatan dari Database Management System yang mana merupakan sebuah sistem yang digunakan dalam proses pengelolaan data yang ada pada database dengan metode komputerisasi. DBMS adalah suatu sistem yang bertanggung jawab dalam melakukan pengolahan data dalam database sehingga menjadi sebuah informasi. Jika istilah ini diartikan berdasar kepanjangan yang ada, maka DBMS adalah suatu sistem yang memanajemen basis data. Dengan kata lain, DBMS adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola sekumpulan data yang tersimpan dalam database dengan cara memanggil query (kueri) atas basis data tersebut. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan. Keberadaan DBMS memungkinkan seorang user sistem informasi untuk dapat melakukan pengolahan data dengan mendefinisikan, memelihara, membuat, dan menyediakan akses kontrol terhadap data-data tersebut. Sistem DBMS ini pada dasarnya terdiri dari berbagai perintah yang terekam menggunakan sistem komputer untuk digunakan sebagai media proses penyimpanan dan pemeliharaan data operasional pada suatu organisasi, sehingga data-data tersebut dapat menjadi informasi yang optimal guna keperluan dalam pertimbangan pengambilan keputusan. Dengan adanya DBMS selain lebih efisien juga dapat digunakan media untuk membangun interface atau tatap muka yang simpel oleh para user. Bentuk tatap muka yang dibangun umumnya adalah dalam bentuk tabel atau relasi. Biasanya diperlukan suatu Bahasa atau perintah khusus untuk mengelola database baik oleh admin maupun pengguna umum. Perlu untuk diketahui, sebelum adanya sistem manajemen basis data atau DBMS data disimpan dalam bentuk file berupa text yang ada pada sistem operasi. Penggunaan penyimpanan data seperti ini yaitu dalam bentuk file hingga saat ini masih digunakan dalam beberapa software. Seperti halnya DBMS, penyimpanan data dalam bentuk file memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihan penyimpanan data dalam bentuk ini dinilai lebih optimal apabila data yang tersimpan berukuran kecil, seperti untuk menyimpan data password pada sistem operasi Unix. Selain dalam bentuk file, data juga biasa disimpan dalam suatu program pembantu seperti spreadsheet. Penyimpanan data dalam spreadsheet mampu menutupi kelemahan dari penyimpanan data dalam bentuk file, dengan menggunakan metode penyimpanan ini proses pengolahan data menjadi sedikit lebih cepat. Namun, kedua metode di atas masih mempunyai beberapa kelemahan, dimana diantara kelamahan tersebut tergolong kepada permasalahan yang fatal karena menyangkut masalah manajemen dan keamanan data. Untuk itulah lalu diperlukan sebuah software khusus untuk melakukan pengolahan data dalam database, yaitu software sistem manajemen basis data (SMDB) atau DBMS. Untuk dapat mengakses DBMS (Database Management System) user harus menggunakan bahasa database, bahasa database terdiri dari beberapa intruksi yang digabungkan sehungga dapat diproses oleh DBMS. Perintah atau intruksi tersebut umumnya ditentukan oleh user, adapaun bahasa yang digunakan dibagi kedalam 2 (dua) macam diantaranya sebagaimana di bawah ini: · DDL (Data Definition Language) DDL atau singkatan dari Data Definition Languange, yaitu dipakai untuk menggambarkan desain dari basis data secara menyeluruh. DDL (Data Definition Language) dapat dipakai untuk membuat tabel baru, memuat indeks, maupun mengubah tabel. Hasil dari kompilasi DDL akan disimpan di kamus data. Itulah definisi dari DDL. · DML (Data Manipulation Language) DML atau singkatan dari Data Manipulation Language, yaitu dipakai untuk memanipulasi daan pengambilan data pada suatu basis data, misalnya seperti penambahan data yang baru ke dalam suatu basis data, menghapus data pada seuatu basis data dan mengubah data pada suatu basis data. Itulah definisi dar DML. FUNGSI DBMS Seperti yang sudah dijelaskan, DBMS memiliki kegunaan atau fungsi sebagai sistem yang mengatur ataupun mengelola data yang ada pada database. Sebelumnya juga sudah dijelaskan bahwa suatu DBMS dapat berupa tampilan atau interface yang dibuat sedemikian rupa sehingga baik admin maupun user dapat melakukan pengelolaan database dengan lebih efektif. Diperlukan juga suatu standard atau Bahasa khusus yang dapat digunakan, bisa berupa tools pada software atau bahkan script manual. Fungsi lain yang dapat diperoleh dari adanya DBMS adalah menjadi file manager atau biasa disebut media pengelolaan file khusus. Dari segi keamanan juga pastinya lebih terjamin karena data dapat disimpan secara permanen di sistem komputer yang kita gunakan. Namun wajib diingat juga penggunaan komputer sebagai media pengelolaan database juga membutuhkan suatu soft skill khusus dan wajib dipahami lebih mendalam. Mengingat betapa pentingnya penggunaan DBMS di hampir segala bidang maka tidak mengherankan jika mulai banyak ditemui pembelajaran mengenai bidang DBMS. Bisa di pendidikan formal maupun kursus untuk menjadi seorang admin database. Hal ini bertujuan agar semakin mengoptimalkan peran DBMS dalam pengelolaan database baik di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari – hari. Database dan basis data merupakan salah satu master data, dimana semua data tersimpan dalam satu harddisk yang biasanya merupakan komputer sever. Basis data biasanya berbentuk lajur dan juga kolom tabel, yang sangat berguna. Disinilah DBMS memegang peran dan juga fungsinya dalam mengatur dan juga mengaplikasikan database agar bisa berguna bagi usernya. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari DBMS: · Mengintegrasikan Data Pada Basis Data ke Komputer Client Salah satu fungsi utama dari DMS adalah melakukan proses integrasi dari database atau basis data ke dalam komputer client atau user. Jadi semua data yang terdapat pada database di dalam server bisa tersaji di dalam komputer client, dan bisa dilakukan pengaksesan informasi. · Mengupdate Basis Data DBMS juga dapat digunakan untuk melakukan proses update atau pemutakhiran dari data. Jadi kita sebagai user tidak perlu membuka database atau basis data kita, cukup dengan menggunakan software yang mendukung DBMS, maka user dapat dengan mudah melakukan proses updating ataupun editing data yang tersimpan di dalam database / basis data. · Melakukan Retrieval Basis Data Retrieval merupakan suatu proses pemanggilan yang bisa dilakukan untuk memanggil data tertentu untuk kepentingan pengambilan informasi. User dapat melihat informasi dari database dengan melakukan retrieval data dengan menggunakan DBMS dengan mudah dan juga lebih cepat untuk dilakukan. · Membantu User Mengakses Basis Data User juga terkadang membutuhkan akses terhadap basis data atau database. Karena itu, dengan menggunakan DBMS, user bisa mengakses basis data alais database yang tersediam tanpa perlu membuka file database. Cukup dengan menggunakan aplikasi yang sudah terintegrasi dengan DBMS, maka data yang dibutuhkan user akan muncul. · Melihat Proses Transaksi yang Berjalan Bagi kita yang mengelola sebuat toko, terutama toko online dan juga toko offline dengan kasir yang terkomputerisasi, maka DBMS memegang fungsi yang penting. DBMS dapat membantu kita mengecek segala macam transaksi yang sudah dan juga sedang berjalan, yang terekam dan masuk ke dalam database toko atau perusahaan kita. · Melakukan Recover Basis Data yang Mengalami Gangguan Ketika user memiliki kerusakan data pada database atau basis data, maka user juga bisa menggunakan DBMS untuk melakukan recovery data. DBMS dapat membantu memperbaiki data yang rusak, memutakhirkan data, serta melakukan pengeditan dan perubahan data yang tersimpan dalam database. · Melakukan Analisa Statistic DBMS juga dapat berfungsi sebagai salah satu mesin penghitung statistic. DBMS dapat menghitung berapa banyak user yang mengakses file dalam database kita, melihat file atau data apa saja yang paling sering diakses, sehingga hal ini dapat membantu kita dalam melakukan manajemen data kita. Apabila kita memiliki toko online, maka DBMS dapat melakukan perhitungan, produk apa yang menjadi best seller, keuntungan hari ini, kerugian, serta total pemasukan dalam satu hari. · Memonitoring Data DBMS juga berfungsi untuk membantu melakukan monitoring data. Segala transaksi yang dilakukan akan terekam oleh DBMS, sehingga apabila terdapat suatu transaksi atau akses yang mencurigakan, kita akan segera mengetahuinya berkat DBMS, seperti seseoranga yang mungkin ingin melakukan hackin dan mencuri data–data kita. 1. DATABASE A. 1. Pengertian Database. Database terdiri dari dua penggalan kata yaitu “data” dan “base” yang artinya berbasiskan pada data. Secara konseptual database memiliki arti sebuah koleksi atau kumpulan data yang saling berhubungan, disusun menurut urutan tertentu secara logis sehingga menghasilkan informasi. Martin (dalam Sutabri, 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang (controlled redundancy) dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol. Menurut Gordon C. Everest, database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi / shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi. Menurut C.J. Date, database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi. Terdapat data input adalah data yang masuk dari luar sistem, data output adalah data yang dihasilkan sistem, dan data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem. Berdasarkan pengertian database dari beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah suatu kumpulan data Contoh database yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah nomor telepon pelanggan disimpan di banyak tempat, apakah itu di file pelanggan, di file alamat, atau dilokasi yang lain. Anatara file yang satu dengan yang lainnya tidak saling berhubungan, sehingga apabila salah seorang pelanggan mengganti nomor telepon dan Anda hanya mengganti di file pelanggan saja akibatnya akan terjadi ketidakcocokan data, karena dilokasi lain masih tersimpan nomor telepon yang lama. Contoh lain yaitu banyak sekali sebenarnya database yang ada disekeliling kita, seperti ATM sebagai tempat untuk mengambil dan mentransfer uang yang dapat dilakukan dimana saja, membayar rekening telepon atau PDAM yang dapat dilakukan di berbagai tempat dan registrasi akademik dikampus, dll. Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem. Sistem basis data ( database system ) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi. Dalam database hal ini tidak boleh dan tidak dapat terjadi karena antara file yang satu dengan file yang lain saling berhubungan. Jika satu data yang sama Anda ubah, data tersebut di file yang lain akan berubah juga. Sehingga tingkat keakuratan/kebenaran data sangat tinggi. Penamaan database biasanya disesuiakan dengan isinya, misal database perpustakaan, database perikanan, statistik dan sebagainya. JAMES,F.C at al. Sistim database adalah sekumpulan database yang dapat dipakai secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola database, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola database serta piranti untuk mendukungnya. Kriteria Database. Kriteria database meliputi : • Bersifat data oriented, bukan program oriented, • Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah databasenya, • Dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya, • Dapat memenuhi kebutuhan sistim-sistim baru dengan mudah, • Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda • Kerangkapan data (data redundancy) minimal Arsitektur Database. Arsitek database terdiri atas tiga tingkatan, extenal, conceptual dan internal. Tingkatan eksternal menegaskan bagaimana pengguna mengerti pengorganisasi an dari data, data tunggal dengan berbagai bentuk merupakan tingkatan eksternal. Tingkatan internal menegaskan bagaimana data secara fisik disimpan dan diproses dengan sistim komputer, tingkatan internal meliputi biaya, penampilan, scalability, dan kegiatan operasioal lainnya. Konseptual adalah tingkatan tidak langsung antara internal dan eksternal. Komponen Sistem Database Database sendiri adalah sekumpulan data yang berhubungan dengan secara logika dan memiliki beberapa arti yang saling berpautan utuh biasanya terdiri dari : 1. Hardware Hardware merupakan sistem computer actual yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses databse. Dalam sebuah organisasi berskala besar, hardware terdiri : jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa program client yang berjalan di komputer desktop. 2. Software beserta utility Software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk berkomunikasi dengan database. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator antara database dengan user. Sebuah database harus memuat seluruh data yang diperlukan oleh sebuah organisasi. 3. Prosedur Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti user untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data 4. Data Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua adalah metadata, yaitu informasi mengenai database. 5. User Ada sejumlah user yang dapat mengakses atau mengambil data sesuai dengan kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh DBMS, antara lain adalah • Database administrator adalah orang atau group yang bertanggungjawab mengimplementasikan sistem database di dalam suatu organisasi • Enduser adalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi secara langsung dengan sistem. • Programmer aplikasi, orang yang berinteraksi dengan database melalui cara yang berbeda. 4. Elemen Sistim Database Sistim database mempunyai beberapa elemen penting yaitu : database sebagai inti sistim database, perangkat lunak untuk mengelola database, perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data, serta manusia yang mempunyai peran penting dalam sistim tersebut. Elemen sistim database dan sub elemen disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Elemen dan sub elemen sistim database No Elemen Sistim Database Sub Elemen Sistim Database 1 Database Elemen utama terdiri atas data 2 Software (perangkat lunak) Terdiri dua macam : Database Management System, DBMS dan Database Application Software, DBAS. 3 Hardware (perangkat keras) Sub elemen utama : 1) Central Processing Unit, CPU terdiri atas : aritmetic & logic unit, ALU; Main Memory, MU; Control Unit, CU dan 2) Storage Unit, SU 4 Brainware (manusia) Manusia merupakan elemen penting dalam sistim database Sumber : Sutabri (2005), Kroencke at al (2007) 5. Tujuan Sistim Database Keberhasilan suatu sistim informasi managemen sangat dipengaruhi oleh sistim database yang merupakan salah satu elemen penyusun sistim tersebut, di mana semakin lengkap/akurat/mudah menampilkan kembali data-data dalam sistim database maka semakin meningkatkan kualitas SIM,\ Tujuan sistim database meliputi : • Penyediaan sarana akses yang fleksibel, • Pemeliharaan integritas data, • Proteksi data dari kerusakan dan penggunaan yang tidak legal • Penyediaan sarana untuk penggunaan bersama (share) 6. Manfaat Sistim Database Penyediaan sarana penggunaan bersama database bertujuan : • Meminimalkan kerangkapan data (redudancy), • Menghilangkan ketergantungan data pada program-program aplikasi, • Menstandarkan definisi elemen data, dan • Meningkatkan produktivitas personil sistim informasi 7. Peranan Sistim Database Sistim Database dalam suatu Sistim Informasi sangat memegang peranan yang penting di mana database merupakan salah satu komponen (sub sistim) penyusun sistim informasi dan keberadannya sangat mutlak, di mana nilai dan kualitas sistim informasi sangat ditentukan oleh nilai dan kualitas sistim database yang digunakan untuk menyusun sistim informasi tersebut. a. Sistim Database sebagai infrastruktur Sistim Informasi. Sistim database dan sistim pengelolaan database (DBMS) berfungsi sebagai infrastruktur sistim informasi yang dibangun suatu organisasi. b. Sistim database sebagai sarana efektifitas dan efisiensi SIM Sistim database akan mendukung tercapainya efektifitas dan efisiensi sistim informasi managemen suatu organisasi yang menggunakannya. Keefektifannya dapat dilihat dari hal antara lain : data-data disusun dan disimpan dalam file-file sistim database secara baik dan benar (valid), perangkat lunak yang digunakan telah diuji kehandalannya (akurat dan benar) sehingga sistim database mampu memberikan dukungan yang besar ke sistim informasi. Keefisiennya dapat dilihat dari hal antara lain : sistim database dirancang dan dibangun untuk bermacam-macam kebutuhan pengguna (user needed), mudah digunakan (easy to use), dapat dipakai secara terpisah atau bersama-sama oleh pemakai (ready to use), meminimalkan kerangkapan data (avoiding of redundancy ), data mudah dimodifikasi (database can be modified), dapat dikembangkan baik volume maupun struktur (volume or structure can be developped). 8. Pengorganisasian File Sistim Database Ada beberapa tipe pengorganisasian file database : • Susunan berurutan (sequential ), • Indeks berurutan (indexed sequential), • Secara acak (random), • Diindeks secara acak (indexed random) Tujuan pengorganisasian file database : • Menyediakan sarara pencari record bagi pengolah data, seleksi dan penyaringan data, • Memudahkan penciptaan atau pemeliharaan file Pengorganisasian file database harus mempertimbangkan hal-hal sbb : • Kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan data, • Kecepatan akses/efisiensi akses • Efisiensi penggunaan media penyimpanan 9. Penyimpanan File Database a. Jenis Penyimpan File Sistim Database • Piranti Akses Serial (Sequential Access Storage Device, SASD), Ciri-ciri piranti sbb : proses pembacaan rekaman harus berurutan, tidak ada pengalamatan, data disimpan dalam blok-blok, proses write hanya bisa dilakukan sekali saja, kecepatan akses data sangat tergantung pada : kerapatan pita, kecepatan pita, lebar celah/ gap antar blok • Piranti Akses Langsung (Direct Access Storage Device, DASD), Ciri-ciri piranti ini sbb : pembacaan rekaman tidak harus berurutan, mempunyai alamat, data dapat disimpan dalam karakter atau blok, proses penulisan dapat dilakukan beberapa kali. b. Metoda Penyimpanan File Sistim Database. • SEQUENTIAL , ciri-ciri meliputi : rekaman disimpan berdasarkan suatu kunci, pencarian rekaman tertentu dilakukan record demi record sesuai kuncinya, rekaman ini dapat digunakan apabila pengolahan terhadap database bersifat periodik dan menyeluruh, • RANDOM, ciri-ciri meliputi : kunci rekaman ditransformasikan ke alamat penyimpan dalam media fisik secara acak, menimbulkan permaslahan yaitu adanya alamat yang muncul beberapa kali dan ada alamat yang tidak pernah muncul, dapat ditanggulangi dgn overflow location • INDEXED SEQUENTIAL ,metoda ini mempunyai ciri-ciri sbb : merupakan gabungan antara sequentiel & random,record disimpan secara berurutan dengan penggunaan kunci, masing-masing record diberi indeks, pengalamatan dilakukan secara acak, perlu penyimpanan tambahan yaitu file indeks B. Tipe Database Ada beberapa tipe “database” yang dikelompokkan berbasarkan fungsinya dan secara garis besarnya dibagi atas : • Flat-file Database. Tipe flat-file database sesuai digunakan apabila jumlah data tidak terlalu banyak. Pada tipe ininya bahwa data selalu siap apabila diperlukan dan dapat diedit dengan tangan. Data disusun dalam satu file atau lebih, namun dapat dikatakan bahwa kita tidak dapat menyimpan data yang lebih kompleks pada flat-file database. Salah satu permasalahan utama dalam penggunaan flat-file for even semi-active database adalah bahwa fakta sangat memberi peluang untuk korupsi. Pada tipe ini tidak ada mekanisme untuk mendeteksi kapan suatu file telah digunakan atau dimodifikasi, • Relational Database. Relational databases seperti MySQL, Microsoft SQL Server & Oracle, memiliki lebih banyak menggunakan struktur logikal dalam penyimpanan data. Tabel dapat digunakan untuk menampilkan obyek ril, dengan setiap kejadian sebagai atribut. Contoh, Tabel disebut “books” dapat mempunyai judul kolom, penulis dan ISBN, yang menjelaskan secara terperinci setiap buku di mana setiap lajur dalam tabel adalah buku baru. “Relation” , hubungan datang dari kenyataan bahwa tabel-tabel dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, misal penulis buku dapat dihubungkan dengan tabel “authors” untuk menyediakan lebih banyak informasi tentang penulis. Salah satu keuntungan utama “relational model” ialah bahwa apabila database ditujukan untuk efisiensi, tidak akan ada duplikasi berbagai data, membantu menjaga integritas data. Relational database juga berfungsi untuk “built-in” yang membantu to retrieve, singkat dan mengedit data dalam berbagai cara. Selanjutnya menurut Date (2003) dan Kroenke (2007) bahwa database dapat dikelompokkan ke dalam 7 tipe yaitu : Operational database, data warehaouse, analytical database, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database, sedang My Project Management Expert (2009) menjelaskan bahwa database dapat dikelompokkan ke dalam 12 tipe : relational database, operational database, database warehouse, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database, navigational database, in-memory database, document oriented data base, real-time database, analytical database. Sedangkan Buzzle Com (2010) membedakan tipe database berdasar tujuan penyimpanan (purpose of storage) dan cakupan data (scope of data). Selanjutnya dikatakan bahwa berdasarkan tujuan penyimpanan, database dikelompokkan ke dalam 7 kelas yaitu : analytical database, operational database, data warehouse, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database, dan berdasarkan cakupan data, database dikelompokkan 3 tipe utama yaitu : general interest databases, discipline specific databases, dan subject specific databases, Uraian tentang tipe database tersebut menurut My Project Management Expert (2009) dan Ling Liu (2009) adalah sebagai berikut : • Relational Databases, tipe ini sangat umum dari berbagai tipe database di mana data disimpan dalam tabel yang bervariasi. Setiap tabel memiliki suatu “key field” yang digunakan untuk melakukan hubungan dengan tabel lain, di mana semua tabel dihubungkan dengan lainnya melalui beberapa “key fields” ; Tipe database seperti ini secara ekstensif digunakan diberbagai industri, contoh Relational database antara lain : Oracle, Sybase and Microsoft SQL Server. • Operational Databases, tipe ini digunakan untuk menyimpan data operasi harian organisasi, mencakup inventory management, purchases, transctions (transaksi) dan financials (pembiayaan). Semua data dikumpulakan dalam database yang biasanya diberi berbagai nama seperti database operasi/produksi, database subyek – area (SADB) atau database transaksi. Dalam Operational Database pada suatu organisasi /instansi juga penting dimasukkan database pelanggan, database pegawai, inventory database i.e. data detail berapa produk perusahaan yang memberikan informasi yang baik kepada pembeli. Database yang disimpan dengan tipe Operational Databasedapat diubah dan dimanipulasi tergantung apa yang diinginkan oleh perusahaan. • Database Warehouses, bahwa secara umum suatu organisasi/instansi menginginkan penyimpanan data dalam beberapa tahun. Pada perusahaan di Inggeris penyimpanan data lama dapat mencapai enam tahun, di Indonesia, pada instansi pemerintah data lama disimpan 10 – 20 tahun. • Data lama juga dan masih merupakan sumber informasi yang penting melalui analisis dan perbandingan data lampau dan data saat ini mempermudah menentukan “key trend” yang berjaya. Semua data tahunan terbut disimpan dalam “Database Warehouse”. Data yang disimpan telah diskrening, pengeditan, dan pengintegrasian dan tidak memerlukan terlalu banyak lagi pengeditan atau alterasi. Pada tipe penyimpanan data seperti, spesifikasi perangkat lunak (software requirement specification (SRS) yang dibutuhkan telah disetujui pada perencanaan kualita proyek (projet quality plan); • Distributed Databases, bahwa banyak organisasi atau perusahan yang memiliki banyak lokasi kantor, manufacturing plants, kantor regional, kantor cabang, dan satu kantor pusat yang secara geografis letaknya berbeda. Setiap dari kelompokkerja tersebut kemungkinan memiliki database tersendiri yang secara bersama membentuk database organisasi atau perusahaan. Tipe database seperti dikenal sebagai : Distibuted Database. • End- User Databases, bahwa di sana ada perbedaan ketersedian data pada lokasi kerja dari semua pengguna akhir pada banyak organisasi/instansi. Setiap lokasi kerja merupakan suatu database skala kecil tersendiri yang termasuk data in spreadsheets, presentation (penyajian), word file, note pads dan download files. Semua yang seperti database kecil (small databases) membentuk suatu tipe database yang disebut : End-User Database. • External database, bahwa diluar organisasi tersedia banyak sekali informasi yang kemungkinan dibutuhkan oleh organisasi/instansi. Semua database di luar organisasi yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan tetapi dengan akses terbatas (pendaftaran) disebut : External Database. • Hypermedia Database, bahwa umumnya website memiliki berbagai halaman media interkoneksi yang dapat meliputi : teks, vidio clips, audio clips, fotografi dan grafik. Semua itu disimpan dan dipanggil dari suatu tempat apabila ingin membuat halaman web. Semua dari itu secara bersama membentuk “ Hypermedia Database” • Navigational Database, bahwa navigational database memiliki aemua items yang referensinya dari obyek lain. Dalam hal ini, satu refensi dapat ke lainnya atau satu obyek ke obyek lainnya. Pada tipe database ini dapat menggunakan sistim moderen seperti XPath, seperti yang diaplilakasikan pada pengelolaan pengaturan lalu lintas udara. • In – Memory Database, bahwa pada tipe ini data disimpan dimemori utama komputer dengan menggunakan “ disk-based system”, yang cepat dan lebih reliable dibanding piringan (disk). Tipe ini diaplikasikan pada peralatan “ telecommunication network” • Document-Oriented Database, bahwa tipe ini berbeda dengan berbagai tipe yang ada di mana tipe ini berorientasi kepada dokumen. Data disimpan dalam bentuk “ teks record” dan kadang juga disimpan dalam bentuk tabel. • Real-Time Database, bahwa data ditangai secara tetap mengikuti perubahan. Contoh, adalah stock market database di mana pengaruh perubahan nilai (share changes) setiap menit harus diperbaharui dalam “real-time database”. Tipe database juga dapat digunakan pada analisis bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan, perbankan, akunting, kontrol proses, sistim reservasi dan sebagainya. Essentialnya bahwa data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat dan selalu real time. • Analytical Database, bahwa tipe ini digunakan untuk menyimpan informasi dari berbagai tipe database seperti : selected operational databases dan external databases. Nama lain dari analytical database adalah information databases, management databases atau multi-dimension databases. Data yang disimpan dalam suatu “ Analytical Database” digunakan oleh managemen untuk penggunaan analisa, sehingga penamaannya seperti itu. Data di analytical database tidak dapat diubah dan dimanipulasi. Pada tipe ini, para analis dapat bekerja secara langsung, atau mengkreasi secara terpisah analisis database untuk Online Analytical Processing. Contoh, perusahaan dapat mengambil data pencatatan penjualan untuk menganalisis keefektifan dari reklame dan promosi penjualan lainnya pada tingkat agregasi. 1. Struktur Database Telah diketahui bahwa secara fisik data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam dengan basis track didalam media penyimpan eksternal. Dalam prakteknya, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis yang menjelaskan bahwa: 1. Kumpulan tabel menyusun basis data, 2. Tabel tersusun atas sejumlah record, 3. Sebuah record mengandung sejumlah field, dan 4. Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit. Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut: a. Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang. b. Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel dan baris. c. Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel. 1. Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai yang diperoleh mahasiswa. 2. Model Penyimpanan Database Penyimpan database bentuk relational tablel/indexes dalam memori atau disimpan pada hard disk adalah salah bentuk dari berbagai cara penyimpanan yaitu : ordered/unordered, ISAM, heaps, hash bucklet, logically-blocked files dan B+ trees. Dari berbagai struktur penyimpanan database, B+ trees dan ISAM yang paling banyak digunakan. Model Database merupakan suatu cara untuk menjelaskan bagaimana pemakai dapat mempergunakan data secara logis. Secara umum dikenal dua model database : post relational database models dan object database models. 1. Object Databases Model, merupakan himpunan data dan prosedur/relasi yang menjelaskan hubungan logis antar data dalam suatu database berdasarkan objek datanya. a. Entity Relationship Model, merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam database berdasarkan suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek di mana hubungan antar obyek. b. Semantic Model, model ini hampir sama dengan entity relationship model, tetapi hubungan antar obyek tidak dinyatakan dengan simbol. 2. Record Database Models, model ini didasarkan pada record untuk menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim database. a. Relational Model, yang menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim database dengan mengvisualisasikan kedalam bentuk tabel yang terdiri baris dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu (Tabel 4.2). Tabel 4.2 Contoh Relational Model Kode Mata Kuliah Nama Matakuliah SKS IT 051231 Psikologi Kognitif 2 IT 051201 Psikologi Anak Khusus 2 AK 051219 Psikologi Kognitif Sains 2 IT 051212 Penyusunan Skala Psikologi 2 IT 051201 Analisa Jabatan 2 Sumber : Sutabri (2003) dimodifikasi. b. Hierarchycal Model, model ini juga sering disebut “ tree structure atau B+ tree yang menjelaskan kepada pengguna hubungan logis antar data dalam sistim database dalam bentuk hubungan bertingkat (hierachy). Elemen penyusunnya disebut “node” yamg dapat berupa data rinci, kumpulan data, atau catatan data. Tingkatan tertinggi dalam satu hierachi hanya terdapat satu node yang disebut “ root”. Node pada tingkatan paling hanya boleh mempunyai satu hubungan dengan node lainnya pada tingkatan yang lebih tinggi yang disebut “ parent”. Sebaliknya parent dapat mempunyai hubungan lebih dari satu pada node tingkatan dibawahnya yang disebut “child” dan node yang tidak mempunyai childdisebut “leaves” . Hubungan antar node dapat berupa balanced tree, unbalanced tree dan binary tree c. Network Model, Network model sering juga disebut sebagai plex model di mana pada model ini struktur database dapat diuraikan dalam “parent” dan “child” , kedudukan child harus selalu lebih rendah dari parent, sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent. D. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Database 1. Keunggulan Pemakaian Database a) Mengurangi kerangkapan data b) Mencapai independensi data c) Mengintegrasi data dari beberapa file d) Mengambil data dan informasi secara cepat e) Keamanan data terjamin f) Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi secara batch maupun online pada saat bersamaan g) Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda-beda h) Dapat diterapkan standarisasi 2. Kelemahan Pemakaian Database a) Perangkat lunak yang mahal b) Dibutuhkan tenaga yang terampil dalam mengelola data c) Storage (tempat penyimpanan data) yang digunakan besar d) Kerusakan pada sistem database dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait. 1. DBMS (Database Management System) a. Pengertian DBMS Database Management System (DBMS) adalah seperangkat program komputer yang mengontrol pembuatan, penanganan, dan penggunaan database. Kroncke at al (1997 dan 2007) menjelaskan bahwa Database Management System (DBMS) terdiri atas perangkat lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, back up dan fasiilitas lainnya. Database Management System ( DBMS) adalah sistem pengorganisasian dan pengolahan data base pada komputer. Sistem ini dirancang untuk mampu melakukan berbagai data dengan beberapa referensi data yang sama. DBMS ini mampu diakses oleh berbagai aplikasi. Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan. Sistim pengelolaan database dapat dikategorikan berdasarkan : model data yang didukung, seperti “relational database” atau XML, tipe komputer yang didukung, seperti “server cluster” atau “mobile phone”, bahasa untuk mengakses database, seperi SQL atau Xquery, penampilan “trade-ofif” seperti “maximum scale atau “maximum speed” atau lainnya. Beberaba DBMS mencakup lebih dari kategori i.e didukung beberapa bahasa akses seperti yang dilakukan pada DBMS MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, SQL Server, FileMaker, Oracle, RDBMS, dBASE, Clipper, FoxPro dan sebagainya. b. Fungsi DBMS Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh DBMS adalah: 1. Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan mengubah data dalam basis data. 1. Katalog yang dapat diakses pengguna Menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh pengguna. 1. Mendukung transaksi Menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat. 1. Melayani kontrol konkurensi Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-update secara benar pada saat beberapa pengguna melakukan perubahan terhadap basis data yang sama secara bersamaan. 1. Melayani recovery Menyediakan mekanisme untu mengembalikan basis data ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan pada basis data tersebut. 1. Melayani autorisasi Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pengguna yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data. 1. Mendukung komunikasi data Sebuah DBMS harus mampu terintergasi dengan software komunikasi. 1. Melayani integritas Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku. 1. Melayani kemadirian data Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur basis data yang sesungguhnya. 1. Melayani utilitas Sebuah DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utilitas. c. Komponen DBMS 1. Query Processor Komponen yang mengubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke basis data manager. 1. Database manager menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian database manager memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan. 2. File manager Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk. 1. DML preprocessor Modul yang mengubah DML embedded ke dalam program aplikasi Programmers user DBA d. Komponen RDBMS Dalam prakteknya, pengelolaan sistim database banyak menggunakan “relational model” Komponen dari Relational Database Management System yaitu : • Sublanguages, Relational DBMS (RDBMS) termasuk Data Definition Language (DDL) untuk menetapkan struktur database, Data Control Language (DCL) untuk menetapkan keamanan/kontrol akses, dan Data Manipulation Language (DML) untuk hal yang diragukan dan pembaharuan data, • Interface drivers, drives ini adalah kode pustaka yang menyediakan metoda untuk mempersiapkan pernyataan, eksekusi pernyataan, menjemput hasil dan sebagainya. Contoh : ODBC, JBDC, MySQL/PHP, Firebird/Phyton. • SQL engine, komponen ini mengartikan dan mengeksekusi pernyataan –pernyataan DDL, DCL dan DML (termasuk tiga komponen utama (compiler, optimizer, dan executor), • Transaction engine, memastikan bahwa pernyataan multiple SQL berhasil atau gagal sebagai kelompok, berdasarkan aplikasi diktat, • Relational engine, obyek relasional seperti tabel, indeks, dan Referential integrity constraints telah diimplementasikan pada komponen ini, • Storage engine, komponen ini menyimpan dan mendapatkan kembali data dari penyimpanan kedua, juga pengelolaan transaksi yang terjadi dan pemasukan, backup dan penemuan kembali, d. Arsitektur DBMS Multi Pengguna Arsitektur yang biasanya digunakan untuk mengimplementasikan sisitem basis data yang pengguna, antara lain : 1) Teleprocessing Arsitektur tradisional untuk sistem multi pengguna adalah teleprocessing, dimana suatu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal komputer. Semua pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk pengguna berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pengguna. 2) File Server Proses didistribusikan ke dalam jaringan, sejenis Local Area Network (LAN). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan. Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai hard disk yang digunakan secara bersamaan. DBMS yang ada pada setiap workstation meminta data ke file server untuk semua data yang di inginkan oleh DBMS. 3) Client Server Client server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain. e. Management Data dalam DBMS Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Dalam maksud yang sama, bisa juga diartikan sebagai sekumpulan informasi yang disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah software tertentu. Database tersusun atas bagian yang disebut field dan record yang tersimpan dalam sebuah file. Sebuah field merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record. . f. Bahasa dalam DBMS Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis data) menggunakan bahasa basis data yang telah ditentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah yang di formulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS. Perintah-perintah biasanya ditentukan oleh user. Ada 2 bahasa basis data: 1) Data Definition Language (DDL) DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara keseluruhan. DDL digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks, ataupun mengubah tabel. Hasil kompilasi DDL disimpan di kamus data. 2) Data Manipulation Language (DML) DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data seperti penambahan data baru ke dalam basis data, menghapus data dari suatu basis data dan pengubahan data di suatu basis data. g. Tampilan dalam DBMS Salah satu tujuan dari DBMS adalah memberikan tampilan kepada pengguna dalam hal menyampaikan data. Untuk itu dalam DBMS terdapat Level Abstraksi Data. Level ini berguna untuk menyembunyikan detail atau kompleksitasnya basis data seperti bagaimana data disempan dan diolah. Sehingga pengguna hanya melihat tampilan yag dibutuhkan oleh pengguna. 1) Level fisik Level fisik merupakan level yang paling bawah. Pada level ini memperlihatkan bagaimana sesungguhnya data disimpan. 2) Level Konseptual Level ini menggambarkan bagaimana sebenarnya basis dta disimpan dan berhubungan dengan data lainnya 3) Level View Level abstaraksi ini hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Pada umumnya pengguna tidak melibatkan secara langsung sehingga pengguna hanya melihat data sesuai dengan yang dibutuhkan. h. Manfaat dan kelebihan Pemakaian DBMS Manfaat dan Kelebihan DBMS penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyaibanyak manfaat dan kelebihan dibandingkan denganpenyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya : 1) Performance yang didapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori. 2) Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan. 3) Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS 4) Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar. 5) Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna. Peranan database dan DBMS dalam bidang psikologi DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang. Banyak program basis data yang sudah sering kita gunakan, misalnya : FoxPro, Clipper, Access, dan dBASE. Itu merupakan contoh dari DBMS yang digunakan pada PC dalam skala yang relatif kecil. Dalam skala yang lebih besar, dikenal beberapa DBMS yang sering digunkan, antara lain : Sybase, DB2, Informix, Oracle, dan lain-lain. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Databse terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya. Contohnya : 1. Seorang psikolog yang sudah memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan yang pasti identitas ynag berbeda pula. Sebagai profesi pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat dilanggar, begitu pun psikolog memilki kode etik dengan klien. Salah satu kode etik nya adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam database membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut. Seperti yang telah dijelaskan mengenai kelebihan dlam pemakaian sistem DBMS adalah keamanan data terjamin, mengurangi kerangkapan data. 2. Tes kepribadian yang terdapat di jejaring sosial seperti facebook. Misalnya seorang psikolog yang membuat tes kepribadian melalui facebook. Dia membuat pertanyaan dan jawaban terlebih dahulu sebelum tes tersebut di publish ke facebook. Dia membbuat data tersebut dalam sistem database, contohnya sebuah pertanyaan mengenai pilhan warna. Setiap warna memiliki arti yang berbeda yang menggambarkan kepribadian. Dia memasukkan data mengenai berbagai macam warna beserta gamabran kepribadian berdasarkan warna tersebut. Jika sudah semua data dimasukkan dalam sistem database dan DBMS kemudian di publish ke jejaring sosial. Jika seseorang mencoba tes kerpibadian tersebut dantelah memilih jawaban dari salah satu warna, maka data yang di dalam databse akan terpanggil dan akan muncul hasilnya yakni gambaran kepribadian dari warna ynag telah dipilih oleh orang tersebut. Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang memengaruhinya. Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan. Tujuan Struktur Modal Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber-sumber dana permanen yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri. Pencarian struktur modal yang optimal merupakan pekerjaan yang sangat sulit, karena adanya konflik yang mengarah kepada biaya agensi. Konflik lama terjadi antara pemegang saham dan pemegang obligasi dalam penetapan struktur modal optimal suatu perusahaan. Maka untuk mengurangi kemungkinan manajemen menanggung risiko berlebihan atas nama pemegang saham, perlu memasukkan beberapa batasan protektif. Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi Struktur Modal antara lain. 1. Struktur Aktiva (Tangibility) Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal permanen yaitu modal sendiri, sedangkan utang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar aktivanya dan terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan. 2. Growth Opportunity Kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan. Teori agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara growth opportunity dan leverage. Di mana, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan. 3. Ukuran Perusahaan (Firm Size) Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, di mana perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. 4. Profitabilitas Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi akan berinvestasi menggunakan utang yang relatif kecil (Bringham & Houston, 2001). Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. 5. Risiko Bisnis Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage perusahaan. Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai struktur modal. Dalam sebuah usaha, modal adalah hal penting yang perlu diperhatikan untuk membangun dan mengembangkan usaha. Selain itu, perencanaan keuangan yang matang juga perlu diperhatikan. Anda bisa melakukan perencanaan keuangan dengan membuat laporan keuangan yang sangat berguna untuk memonitor masuk dan keluarnya keuangan perusahaan. Kini Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk membuatnya dengan mudah. Jurnal adalah salah satu software akuntansi online yang dapat membantu Anda mengelola keuangan hingga membuat laporan keuangan secara instan di mana pun dan kapan pun. Dengan memiliki laporan keuangan, Anda dapat lebih mudah melihat kondisi sekaligus menganalisa keuangan perusahaan. Temukan info dan fitur lain dari Jurnal di sini. Jakarta, 10 September 2018 Mayang Sari DAFTAR PUSTAKA Putra. Yananto Mihadi. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen FEB – Universitas Mercubuana: Jakarta. Bertalya, dkk. (2007). Sistem Basis Data. Depok : Universitas Gunadarma. Conolly, Thomas and Carolyn B. (2002). Database Systems. New York.Harlow. Kroenke, D.M and David, A.J. (2007). Database Concepts. 3rd ed. New York Precentice. Ling Liu and Tamer, M.O. (2009). Encyclopedia of Database Systems. http:/w.w.w.springer.com/computer/database+management+&+ information+retrieval/book/978-0-387-49616-0 in http:/en.wikipedia. org/wiki/Database. Sutanta, E., 1996. Sistim Database, Konsep dan Peranannya dalam Sistim Informasi Managemen. Andi Offset. Yogyakarta. Sutabri, T.,2003. Sistim Informasi Managemen. Penerbit ANDI Yogyakarta.

Selasa, 09 Oktober 2018

TUGAS SIM, MAYANG SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI, 2018.

“PENGKLASIFIKASIAN DAN PENJELASAN TENTANG SUMBER DAYA KOMPUTASI DAN KOMUNIKASI” Komputasi Komputasi adalah sebuah istilah umum untuk segala jenis pemrosesan informasi untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Komputasi merupakan sebuah subjek dari Komputer Sains, yang menganalisa apa yang bisa maupun tidak bisa dilakukan secara komputasi. Hal ini ialah apa yang disebut dengan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Secara umum iIlmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Pembelajaran dari teori komputasi terfokus untuk menjawab pertanyaan pokok tentang hal apa saja yang bisa dilakukan komputasi terhadapnya dan ketersediaan resource (sumber daya) yang dibutuhkan untuk melakukan komputasi tersebut. Untuk menjawab pertanyaan pertama, computability theory (teori komputabilitas) menguji masalah-masalah komputasi mana yang dapat dipecahkan oleh berbagai model komputasi. Pertanyaan kedua dialamatkan untuk teori kompleksitas komputasi, yang mempelajari waktu dan biaya yang berhubungan dengan pemecahan masalah komputasi. Dalam penggunaan praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai bentuk komputasi lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai bidang keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan prinsip-prinsip baru yang mendasar dalam ilmu. 1ALAT – ALAT KOMPUTASI PRIBADI Komputasi pribadi telah lama dihubung-hubungkan dengan komputer mikro. Bahkan komputer mikro pada awalnya disebut komputer pribadi (personal komputer). 1. Telepon Seluler dengan Pesan dan Video Interaktif Perusahaan – perusahaan pembuat telepon seluler popular (Samsung, Nokia, Ericsson, dan lain- lain) telah membuat telepon yang menampilkan pesan tulisan dan gambar – gambar berukuran kecil dilayar tampilannya. Beberapa telepon seluler dapat menyimpan video – video pendek. Keypad menjadi alat input, meskipun beberapa orang merasa pengguliran nilai – nilai di keypad telepon adalah hal yang membosankan, namun, telepon seluler memiliki kapasitas komputasi yang mendasar saja, dan keypad serta layar tampilannya bertindak sebagai alat input dan output. 2. Telepon Seluler Cerdas Telepon seluler dianggap sebagai telepon cerdas ( smart phone ) ketika ia menjalankan pekerjaan – pekerjaan yang biasanya dihubungkan dengan komputer mikro. 3. Jaringan Rumah Jaringan komputer rumah telah sama populernya seperti perusahaan TV kabel dan perusahaan telepon yang memasarkan modem untuk koneksi internet “broadband”. Pemasangan Modem Banyak rumah tangga yang memiliki lebih dari satu komputer mikro memiliki gerbang berkecepatan tinggi ke internet melalui modem kabel atau DSL. Masalahnya adalah bagaimana menbagi satu konelsi di antara beberapa komputer. Solusi yang paling umum adalah menggunakan sebuah router nirkabel. Modem akan tersambung ke router, dan router tersambung ke komputer melalui sebuah jaringan nirkabel. Keamanan Nirkabel wired equivalent privacy (WEP) adalah standar yang umum, jadi ada kemungkinan seorang yang memiliki alat tang tepat di tempan yang tepat dan waktu yang tepat akan dapat menangkap dan memecahkan kode sandi anda, namun kemungkinannya kecil. 4. Keamanan Komputasi Rumah Tiga aspek keamanan memiliki arti yang penting bagi omputer mikro yang anda pergunakan di rumah dan di tempat kerja : update sistem operasi, virus, dan spywere. Keamanan bagi sumber daya sebuah organisasi seperti sever web, basis data, dan jaringan hendaknya menjadi tanggung jawab dari para professional sistem informasi. Perbaruan terdapat dua jenis perbaruan (update) yang penting bagi pengguna individu : update untuk sistem operasi dan untuk peranti k lunak aplikasi. Meng-update sistem operasi anda penting artinya bagi keamana dan efesiensi. Keamanan adalah kepentingan utama, namun evesiensi hendaknya tidak diabaikan. Hamper setiap hari terdapat satu jenis peranti keras baru yang dibuat atau diperbaiki. Aplikasi perantik lunak menambahkan fitur – fitur baru. Jika anda tidak meng-update sistem operasi anda, anda mungkin tidak dapat menggunakan produk – produk atau fitur – fitur ini secara efisien. Hacker adalah orang – orang yang mecoba untuk menerobos masuk ke sistem komputer guna mengumpulkan informasi, menolak akses pemilik ke sumber daya komputer miliknya, menghapus file-file, atau mengacaukan penggunaak komputer mikro oleh para pemiliknya. Virus komputer adalah program – program komputer kecil yang mengadakan diri dengan memasukan diri merika ke dalam sumber daya komputer seperti program atau file. Spyware adalah sebuah program komputer kecil yang mengawasi apa yang sedang anda kerjakan dengan sumber daya komputer anda.beberapa spyware melaporkan aktivitas komputer anda, seperti situs- situs Web mana yang anda kunjungi atau aplikasi komputer apa yang anda pergunakan, ke entitas lain. Komunikasi Kecepatan transmisi data antarkomputer yang berlangsung melalui sistem telepon publik seringkali lebih lambat daripada ketika komputer tersambung melalui jaringannya sendiri. Kabel yang menghubungkan kedua koneksi sama, namun kebanyakan jaringan komputer beroperasi ratusan kali lebih cepat daripada koneksi yang melewati sistem telepon publik. Alasannya adalah karena protokol untuk komunikasi sistem telepon publik dirancang untuk komunikasi suara dan kualitas serta kecepatan saluran komunikasi ini tidak harus tinggi. Protokol adalah spesifikasi dalam pemformatan data yang akan ditransfer di antara peralatan komunikasi. 1. Koneksi Publik Modem telepon menghubungkan sekitar setengah komputer rumah ke Internet pada kecepatan 56 Kbps (56.000 bit per detik). Protokol-protokol jaringan Layanan Digital Terintegrasi (Integrated Services Digital Network - ISDN) dan Saluran Berlangganan Digital (Digital Subcriber Line - DSL) menjadi standar untuk mengirim data pada kecepatan 1,5 hingga 32 Mbps (32 juta bit per detik) melalui saluran telepon standar. 2. Saluran Pribadi Saluran pribadi (private line) adalah suatu sirkuit yang selalu terbuka untuk lalu lintas komunikasi Anda. Istilah-istilah saluran sewaan (leased line) dan saluran khusus (dedicted line) juga dipergunakan. Saluran pribadi yang ditujukan untuk Anda gunakan disediakan oleh penyedia layanan yang umum, yaitu perusahaan telepon. 3. Jaringan Pribadi Maya (Virtual Private Networks) Untuk dapat menikmati keamanan dan kecepatan saluran pribadi namun tetap dapat mempergunakan jaringan Internet yang berbiaya rendah dapat memilih VPN sebagai pilihannya atau jaringan pribadi maya (virtual private networks - VPN). Untuk mengimplementasikan VPN, organisasi perlu mengadakan kontrak dengan penyediaan layana Internet yang menggunakan perantik lunak tunneling. 4. Komunikasi - Jaringan International organization for standarization (WWW.ISO.ORG) didirikan pada tahun 1946. Organisasi ini menciptakan arsitektur standar Interkoneksi Sistem Terbuka. 5. Protokol untuk Komunikasi Komputer Komputer pada awalnya tidak dirancang untuk berbagi data dengan komputer lain, dan hanya dengan terminal-terminal. Terminal adalah suatu alat yang tidak memiliki ruang penyimpanan atau prosesor. Terminal hanya menyediakan alat memasukan dan menampilkan data bagi komputer. IBM menyadari keterbatasan komunikasi ini sebagai suatu masalah sehingga IBM dan perusahaan-perusahaan lain mulai mengembangkan protokol komunikasi. 6. Paket Untuk pemindahan data-data dengan volume besar, pesan-pesan yang dikirimkan perlu dipecah menjadi bagian-bagian kecil sehingga pesan dari satu komputer tidak mendominasi media komunikasi. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan paket-paket data. Paket data adalah suatu bagian dari data total yang akan dikomunisikan, digabungkan dengan alamat komputer yang dituju, komputer pengirim, dan informasi kendali lainnya. 7. Alamat Jaringan Internet Untuk menjalankan paket-paket melalui jaringan, setiap komputer yang menangani paket data harus memiliki satu alamat yang unik. Ketika menjalankan paket-paket di Internet maka akan dipergunakan alamat IP. Alamat IP adalah empat bagian kumpulan angka (yang masing-masing antara 0 hingga 225), yang dipisahkan oleh titik. Bagian-bagian tersebut akan menunjukkan jaringan, host, subjaringan, dan komputer yang sedang dituju. Konvergensi Komputasi & Komunikasi Alat-alat komputasi dan alat-alat komunikasi kini saling menyertakan fitur-fitur yang dimiliki di antara keduanya. Kemungkinan-kemungkinan yang ada dibatasi oleh usia baterai, kecepatan komunikasi, dan keamanan, ukuran tampilan dan keyboard, serta imajinasi pengguna. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah perlewatan komunikasi suara melalui internet laksana komunikasi digital. Setiap sinyal suara dapat didigitalisasi dan dikirimkan melalui Internet dan dimainkan kembali pada pengeras suara di tempat tujuannya. Jika komputer Anda memiliki sebuah mikrofon dan pengeras suara, maka Anda dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan perlengkapan yang sama di komputer mereka. Skype (WWW.SKYPE.COM) telah menyediakan peranti lunak gratis untuk komunikasi seperti ini sejak tahun 2003. Komunikasi - Jaringan International organization for standarization (WWW.ISO.ORG) didirikan pada tahun 1946. Organisasi ini menciptakan arsitektur standar Interkoneksi Sistem Terbuka (Open Sistem Interconnection – OSI) bagi koneksi-koneksi jaringan. OSI terdiri atas sebiah model tujuh lapisan. Tingkatan-tingkatannya dirinci sehingga fungsi yang tepat dari masing-masing lapisan komunikasi dapat didefinisikan dengan jelas. Protokol untuk Komunikasi Komputer Komputer pada awalnya tidak dirancang untuk berbagi data dengan komputer lain, dan hanya dengan terminal-terminal. Terminal adalah suatu alat yang tidak memiliki ruang penyimpanan atau prosesor. Terminal hanya menyediakan alat memasukan dan menampilkan data bagi komputer. IBM menyadari keterbatasan komunikasi ini sebagai suatu masalah sehingga IBM dan perusahaan-perusahaan lain mulai mengembangkan protokol komunikasi. IMB menciptakan System Network Architecture (SNA) sebagai salah satu protokol miliknya pada tahun 1974. Protokol ini dirancang untuk komputer-komputer besar, bukan komputer mikro. SNA membutuhkan satu komputer induk utama yang mengumpulkan komputer-komputer lain yang terhubung oleh suatu jaringan dalam suatu urut-urutan. Jika satu komputer yang terkumpul memiliki data untuk dikomunikasikan, maka data tersebut akan dikirimkan, jika tidak komputer berikutnya yang akan dikumpulkan. SNA mengharuskan perusahaan membeli peranti keras tambahan untuk mengendalikan komunikasi. IBM menyadari bahwa tidak semua pelanggannya mampu atau ingin mengeluarkan biaya tambahan untuk mengendalikan peranti keras. Kemudian perusahaan mulai mengembangkan suatu protokol miliknya yang tidak mengandalkan diri pada suatu komputer induk untuk mengendalikan komunikasi ke komputer-komputer lain, melainkan yang akan memperlakukan komputer lain sebagai sesama (peer). Protokol peer-to-peermemungkinkan setiap komputer untuk bertindak sebagai pengendali dirinya sendiri. IBM menamakan protokolpeer-to-peer ini Lingkaran Tanda (Token Ring), karena suatu tanda (token) logis akan diedarkan di antara sesama komputer. Komputer yang diperbolehkan memegang token adalah komputer yang diperbolehkan untuk mengendalikan komunikasi. Xerox mengembangkan suatu arsitektur komunikasi peer-to-peer yang berbeda pada awal tahun 1970-an, dan dengan bekerja sama beserta intel dan digital equipment corpotation, mengeluarkan Ethernet. Ethernet adalah suatu protokol terbuka bagi komunikasi peer-to-peer. Berbeda dengan Token Ring milik IBM, Ethernet bekerja dari jalur transmigrasi tunggal. Tidak ada token yang diedarkan untuk menentukan komputer mana yang akan mengendalikan media komunikasi. Sebagai gantinya, jika satu komputer ingin mengirimkan data, komputer tersebut hanya perlu memeriksa untuk melihat apakah data tersebut sedang dikirimkan. Jika tidak, maka komputer tersebut akan mengirimkan pesan. Jika dua sesama komputer mencoba untuk mengirimkan data pada waktu yang bersamaan, maka akan terjadi kerusajkan transmisi data (data transmission crash), dengan data dari satu komputer hilang dalam kerusakan, namun kehilangan data pada jalur komunikasi tidak akan melenyapkan data yang disimpan di masing-masing komputer. Jenis-jenis Jaringan Memahami bermacam-macam jenis jaringan merupakan hal penting karena masing-masing dapat memainkan peran yang berbeda di dalam strategi komunikasi perusahaan. Untuk dapat dimasukkan ke dalam suatu jaringan, setiap peralatan – setiap komputer, printer, atau alat-alat lain yang serupa – harus terpasang pada media komunikasi melalui kartu antarmuka jaringan. Kartu antarmuka jaringan atau Network Interface Card(NIC) bertindak sebagai suatu perantara di antara data yang bergerak menuju dan dari komputer atau peralatan lain dan jaringan. Jaringan Area Lokal (Local Area Network) Jaringan Area Lokal atau local Area networks (LAN) adalah sekelompok komputer dan alat-alat lainnya (seperti printer) yang terkoneksi oleh satu media yang sama. Media ini biasanya berupa kabel tembaga, namun dapat berupa nirkabel, serat optik, atau media-media lainnya. LAN biasanya menggabungkan komputer-komputer yang secara fisik berdekatan, seperti berada di ruangan atau gedung yang sama. Sebagai aturan umum, LAN mencakup jarak total sebesar kurang dari satu setengah mil, dengan jarak di antara dua alat tidak lebih dari 60 kaki. Jaringan Area Metropolitan atau metropolitan area network (MAN) adalah suatu jaringan yang memiliki batas jarak fisik sebesar kurang lebih 30 mil. Jarak yang dijangkau ini yang membedakan MAN dari LAN. Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN) digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer dan alat-alat lainnya ketika jaraknya melebihi batas LAN dan MAN. WAN menggunakan satu carrierumum, sistem telepon publik. Dengan koneksi Internet yang semakin meluas, minat terhadap WAN pun menurun. Untuk tujuan kepraktisan, WAN telah digantikan oleh Internet. Internet Internet telah memberikan dampak yang jauh lebih besar pada komuniasi berbasis komputer daripada perkembangan yang lain, dan ia juga telah memunculkan aplikasi-aplikasi khusus lainnya seperti intranetdan ekstranet. Sederhananya, internet hanyalah sekumpulan jaringan yang dapat disatukan bersama. Jika anda memiliki satu LAN di satu suite kantor dan satu LAN lagi di suite kantor lain, Anda dapat menggabungkan keduanya, sehingga menciptakan suatu internet. Internet bersifat umum. Setiap orang dengan sebuah komputer dan ke akses media komunikasi akan dapat menjelajahi Internet. Keterbukaan ini memiliki keunggulan dan kerugiaannya sendiri. Jika organisasi Anda mencari pelanggan-pelanggan baru, maka Anda ingin untuk memiliki kemungkinan penyimak terluas bagi produk-produk Anda. Akan tetapi, seseorang yang menggunakan Internet untuk mengambil data dari sumber daya komputer Anda dapat mengambil data yang Anda ingin jaga tetap pribadi. Organisasi dapat membatasi akses ke jaringan mereka hanya kepada anggota-anggota organisasi dengan menggunakan intranet. Intranet menggunakan komputer jaringan yang sama dengan internet, namun membatasi akses ke sumber daya komputer hanya pada sekelompok orang terpilih di dalam organisasi.Intranet berbeda dari LAN karena secara teknis LAN tidak memiliki koneksi fisik ke jaringan lain. Banyak orang dengan cara yang salah menyebut kelompok lokal komputer mereka sebagai LAN mereka, bahkan meskipun jaringan lokal itu menjembatani ke jaringan-jaringan lain. Intranet memiliki koneksi ke jaringan-jaringan lain di dalam organisasi namun menggunakan peranti lunak, peranti keras, atau kombinasi dari keduanya untuk mencegah terjadinya komunikasi dari alat-alat di luar perusahaan. Yang umum digunakan untuk menjaga keamanan intranet adalah firewall. Beberapa pengguna dari suatu jaringan yang memiliki otorisasi bisa jadi berada di luar batas perusahaan. Koneksi ke pengguna-pengguna diluar perusahaan kemungkinan besar akan dapat dilakukan melalui Internet. Ketika intranet diperluas untuk mencakup pengguna-pengguna di luar perusahaan, maka disebut sebagai ekstranet. Hanya para pelanggan dan sekutu bisnis saja yang dipercaya saja yang mampu mendapat akses ekstranet, karena akses ini mengizinkan kemungkinan penggunaan sistem informasi dan sumber daya komputer yang tidak secara langsung berhubungan dengan komunikasi. Firewall juga digunakan oleh ekstranet untuk mencegah diaksesnya sumber daya komputer oleh pengguna yang tidak terotorisasi. Mekanisme penggunaan dan pengembangan perangkat komputasi dan komunikasi pada perusahaan dalam rangka membantu dan mengoptimalkan kinerja perusahaan : 1. Otentifikasi Pemakai Identifikasi pemakai saat login merupakan dasar asumsi sistem proteksi sehingga metode otentifikasi didasarkan pada tiga cara, yaitu sesuatu yang diketahui pemakai, yangg dimiliki pemakai, dan mengenai pemakai. 2. Password Password merupakan salah satu otentifikasi yang diketahui pemakai, dimana pemakai memilih suatu kata kode, mengingatnya dan mengetikkannya saat akan mengakses sistem komputer. Teknik pengamanan dengan password mempunyai beberapa kelemahan, terutama karena pemakai sering memilih password yang mudah diingatnya. Upaya untuk mengamankan proteksi password tersebut antara lain: – Salting String password yang diberrikan pemakai ditambah suatu string pendek sehingga mencapai panjang password tertentu. – One Time Password Password yangg digunakan diganti secara teratur, dimana seorang pemakai memiliki daftar passsword sendiri sehingga untuk login dia selalu menggunakan password berikutnya. Dengan cara ini pemakai akan menjadi repot karena harus menjaga daftar password tersebut agar tidak sampai tercuri atau hilang. – Satu Daftar Pertanyaan dan Jawaban yang Panjang Yang mengharuskan pemakai memberikan satu pertanyaan yang panjang beserta jawabannya, yang mana pertanyaan dan jawabannya dapat dipilih oleh pemakai, yang mudah untuk diingat sehingga ia tidak perlu menuliskannya pada kertas. – Tangggapan-tanggapan Pemakai diberi kebebasan memilih suatu algoritma. 3. Identifikasi Fisik Pendekatan identifikasi fisik ini dilakukan dengan memeriksa apa yangg dimiliki pemakai. – Kartu Berpita Magnetik Kartu pengenal dengan selarik pita magnetik umumnya dikombinasi dengan password. User akan dapat login ke komputer bila memenuhi syarat, yaitu mempunyai kartu tersebut. – Sidik Fisik Identifikasi fisik sidik jari atau sidik suara, analisis panjang jari dan sebagainya. – Analisis Tanda Tangan Dengan menggunakan pena khusus, pemakai diharuskan untuk membuat tanda tangan. 4. Pembatasan Pembatasan dapat dilakukan untuk memperkecil peluang penembusan oleh pemakai yang tidak diotorisasi. Untuk pembatasan login, misalnya dengan login pada terminal dan waktu tertentu, call back, login dapat dilakukan oleh siapapun tetapi setelah sukses maka sistem akan segera memutuskan koneksi dan memanggil nomor telepon yangg telah disepakati. Pembatasan jumlah usaha login sampai dengan tiga kali, dan segera dikunci. Sistem keamanan komputer digunakan untuk menjamin agar sumberdaya tidak digunakan atau dimodifikasi oleh orang atau oknum yang tidak diotorisasi. Pengamanan dalam hal ini termasuk masalah teknis, manajerial, legalitas, dan politis. Rintangan dan hambatan aplikasi Cloud Cloud computing telah mengubah rancangan dan pengelolaan sumber daya TI. Departemen TI harus mulai menyesuaikan diri dengan pendekatan baru ini. Saat perusahaan mencari sumber daya TI yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah, hybrid cloud tampaknya dapat menjawab hal tersebut. Hybrid cloud memungkinkan TI untuk melakukan pergeseran beban kerja antara data center internal dan publik cloud komersial pada periode beban puncak. Untuk bisnis yang berkembang, dengan banyak varisasi kebutuhan, cloud computing dapat menghemat pengeluaran sambil meningkatkan fleksibilitas serta penggunaan waktu pelaksanaan proyek, jelang dipasarkan. Namun cloud masih memicu kemurkaan TI. Para manager mengkhawatirkan bahwa cloud melanggar domain dan praktek-praktek tradisional departemen TI. Cloud juga memunculkan beban baru pada infrastruktur, dari networks sampai servers, dan dapat memicu ketegangan antar tim. Dan, masalah lisensi serta biaya pada cloud yang memunculkan masalah pada penghematan serta lebih jauh lagi, dapat memicu masalah antar kelompok/divisi. Kenyataannya, cloud computing telah mulai diminati perusahaan. Jadi bagaimana departemen TI, yang terbebani penolakan dan ketegangan, dapat melangkah maju? Mereka dapat memulai dengan mempertimbangkan faktor-faktor penghambat implementasi cloud, termasuk dalam departemen mereka sendiri. Tulisan ini akan menjabarkan faktor-faktor penghambat ini, dimulai dengan tantangan pada network dan ketakutan terhadap sekuriti. Rintangan networking pada cloud Cloud computing memberikan TI fleksibilitas yang lebih tinggi dalam memberikan layanan. Saat sebuah proyek baru mulai berkembang, atau beban kerja tiba-tiba meningkat, departemen TI dapat memindahkan pekerjaan tersebut ke penyedia jasa layanan cloud, atau menggeser sumber daya internal sampai masa periode puncak itu berlalu. Namun fleksibilitas tersebut juga menimbulkan tantangan pada jaringan (network). Dengan memindahkan aplikasi ke luar lokasi (off-site), perusahaan membutuhkan koneksi jaringan yang baik antara data center dan cloud provider, agar para penggunanya tidak merasakan penurunan performa. Koneksivitas yang baik terdiri dari; bandwidth yang memadai serta latensi (penggunaan waktu) yang rendah. Kebanyakan perusahaan mempunyai koneksi jaringan yang memadai untuk mendukung penggunaan sistem email, web browsing dan komunikasi umum lainnya. Menambah traffic pada koneksi network, dalam konteks ini antara perusahaan dan penyedia jasa layanan cloud, membutuhkan perencanaan yang matang agar tidak memunculkan masalah antara aplikasi (yang berhubungan dengan cloud) dengan penggunaan lainnya. Umumnya, koneksi jaringan sebuah datacenter, khususnya yang dalam satuan gigabit, memiliki bandwid yang besar dan latency yang baik. Para manager TI dapat melakukan pengawasan penggunaan perangkat network internal untuk melakukan diagnosa masalah yang muncul. Namun saat anda memindahkan aplikasi keluar kepada cloud provider, tentunya tidak lagi berada dalam jaringan datacenter anda. Untuk mengakses aplikasi tersebut, lalu-lintas jaringan anda akan lebih panjang, melalui koneksi network yang lebih kecil dan terbebani latensi yang lebih besar. Misalnya PC saya, menggunakan tiga segmen jaringan, atau “hops,” untuk menjangkau aplikasi HR perusahaan saya, dan mengalami latensi network sebesar 0.3ms. Memindahkan aplikasi tersebut ke cloud provider komersil memunculkan delay tambahan sebesar 20ms. Koneksi berlangsung menggunakan beberapa segmen jaringan, yang masing-masing tidak diketahui kapasitasnya, dan tentunya tidak dapat dimonitor oleh staf TI internal. Masalah latensi dapat sangat berpengaruh pada beberapa aplikasi, khususnya jika bagian dari aplikasi, misalnya database, terletak pada inhouse sementara bagian aplikasi lainnya berada di cloud. Kebanyakan cloud komersil membebani biaya penggunaan jaringan pada pelanggan, biasanya antara 10-15 sen dollar per gigabyte. Kelihatannya tidak banyak, namun akan menjadi beban tambahan khususnya saat organisasi menggunakannya tanpa perhitungan yang matang. Jika anda memperhitungkan semuanya, termasuk pelaksanaan backup, atau refresh data, juga peluncuran dan operasi harian dari aplikasi yang anda letakkan di cloud, anda akan dapat melihat beban sesungguhnya. Cloud security: gunakan yang anda tahu Security selalu harus menjadi bagian pertimbangan rencana implementasi komputasi awan. Tantangan pada private cloud kurang lebih mirip dengan proyek virtualisasi yang ada saat ini, dan kebanyakan perusaan telah menyadari kondisi ini. Namun model cloud hybrid dan public ternyata memunculkan pertimbangan security baru. Cloud privat dapat menilik dari model security tradisional yang telah ada, menggunakan teknik segmentasi jaringan yang sama, seperti jaringan local area virtual, firewall serta sistem deteksi dan pencegahan intrusi. Teknologi cloud yang terkini, seperti vCloud Director dari VMware, menyajikan cara-cara baru untuk implementasi firewall dan isolasi network. Sementara tujuan mereka adalah untuk meningkatkan efisiensi staf TI, teknik baru ini dapat berbenturan dengan kebijakan, prosedur dan metodologi pengamanan yang telah berjalan. Melibatkan tim pelaksana sejak awal proses pembangunan cloud adalah kunci dari adopsi yang tepat. Cloud hybrid menghadirkan tantangan khusus dibagian akses data. Akibatnya, timbul kecenderungan sikap paranoid terhadap komputasi awan komersial. Asumsi yang biasa muncul adalah keraguan bahwa keamanan network antara datacenter internal dan pelayanan cloud komersial. Keraguan juga terjadi pada keamanan jaringan antar dua VM (virtual machine) dalam commercial cloud. Lebih lanjut, muncul juga asumsi bahwa security dari storage cloud maupun jaringan antar storage adalah tidak dapat diandalkan. Ada solusi untuk masalah ini, yang seringkali berhubungan dengan produk komputasi awan, atau teknologi visualisasi terkait. Contohnya VMware yang menawarkan kemampuan keamanan jaringan virtual privat dengan produknya vShield, atau Altor Networks dari Juniper Networks yang menawarkan firewall virtual. Namun semua produk semacam ini menambah beban biaya, pelatihan staf dan waktu support dalam deployment cloud publik maupun hybrid. Jadi anda perlu mempertimbangkan apakah anda menggunakan informasi yang bersifat pribadi atau hanya data yang penting untuk bisnis, misalnya daftar pelanggan. Beragam jenis data menuntut tingkat pengamanan yang berbeda, hanya secure atau sangat secure. Hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam penggunaan perangkat komputasi tersebut, seperti adanya virus komputer, worm, trojan horse, hacking dan cracking : Virus : Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Virus komputer dapat dianalogikan dengan virus biologis yang menyebar dengan cara menyisipkan dirinya sendiri ke sel makhluk hidup. Virus komputer dapat merusak (misalnya dengan merusak data pada dokumen), membuat pengguna komputer merasa terganggu, maupun tidak menimbulkan efek sama sek ali. Virus komputer umumnya dapat merusak perangkat lunak komputer dan tidak dapat secara langsung merusak perangkat keras komputer (terutama pada sistem operasi , seperti sistem operasi berbasis keluarga Windows (Windows 95, Windows 98/98SE, Windows NT, Windows NT Server, Windows 2000, Windows 2000 Server, Windows 2003, Windows 2003 Server, Windows XP Home Edition, Windows XP Professional, Windows XP Servicepack 1, Windows XP Servicepack 2) bahkan GNU/Linux. Efek negatif virus komputer terutama adalah perbanyakan dirinya sendiri, yang membuat sumber daya pada komputer (seperti CPU Time, penggunaan memori) menjadi berkurang secara signifikan. Hampir 95% Virus adalah virus komputer berbasis sistim operasi Windows. Sisanya, 2% menyerang Linux/GNU (dan Unix, sebagai source dari Linux, tentunya), 1% menyerang Mac terutama Mac OS 9, Mac OS X (Tiger, Leopard). 2% lagi menyerang sistim operasi lain seperti FreeBSD, OS/2 IBM, dan Sun Operating System. Serangan virus dapat dicegah atau ditanggulangi dengan menggunakan perangkat lunak antivirus. Jenis perangkat lunak ini dapat juga mendeteksi dan menghapus virus komputer, asalkan basis data virus komputer yang dimiliki oleh perangkat lunak antivirus telah mengandung kode untuk menghapus virus tersebut. Contoh virusnya adalah Worm, Trojan, dll. Contoh antivirus yang bisa diandalkan dan menangkal virus adalah KasperSky, AVG, AntiVir, PCMAV, Norton, Norman, dan McAfee. Worm : Worm adalah jenis virus yang tidak menginfeksi program lainnya. Ia membuat copy dirinya sendiri dan menginfeksi komputer lainnya (biasanya menggunakan hubungan jaringan) tetapi tidak mengkaitkan dirinya dengan program lainnya; akan tetapi sebuah worm dapat mengubah atau merusak file dan program. Trojan : Trojan adalah replika atau duplikat virus. Trojan dimasukan sebagai virus karena sifat program yang tidak diinginkan dan bekerja dengan sendirinya pada sebuah computer. Sifat trojan adalah mengkontrol computer secara otomatis. Misalnya computer yang dimasuki trojan email. Trojan dimasukan dalam RATS (remote access trojans) dimana sebuah computer dikontrol oleh program tertentu, bahkan beberapa trojan difungsikan membuka computer agar dapat dimasuki oleh computer dan diaccess dari jauh. Backdoor : Backdoor atau “pintu belakang”, dalam keamanan sistem komputer, merujuk kepada mekanisme yang dapat digunakan untuk mengakses sistem, aplikasi, atau jaringan, selain dari mekanisme yang umum digunakan (melalui proses logon atau proses autentikasi lainnya). Disebut juga sebagai back door. HACKING Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya. Hacker memiliki wajah ganda; ada yang budiman ada yang pencoleng. Hacker Budiman memberi tahu kepada programer yang komputernya diterobos, akan adanya kelemahan-kelemahan pada program yang dibuat, sehingga bisa “bocor”, agar segera diperbaiki. Sedangkan, hacker pencoleng, menerobos program orang lain untuk merusak dan mencuri datanya. CRACKING Hati-hati Kejahatan Internet Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk cracker adalah hacker bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan carder yang hanya mengintip kartu kredit, cracker mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos keamanan komputer orang lain, hacker lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan cracker lebih fokus untuk menikmati hasilnya. Kasus kemarin, FBI bekerja sama dengan polisi Belanda dan polisi Australia menangkap seorang cracker remaja yang telah menerobos 50 ribu komputer dan mengintip 1,3 juta rekening berbagai bank di dunia. Dengan aksinya, cracker bernama Owen Thor Walker itu telah meraup uang sebanyak Rp1,8 triliun. Cracker 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA itu tertangkap setelah aktivitas kriminalnya di dunia maya diselidiki sejak 2006. solusi yang akan dilakukan, jika perusahaan ternyata menghadapi masalah tersebut tulisan berbagai solusi yang akan dilakukan beserta alternatifnya : Pada dasarnya, keamanan sistem terbagi menjadi tiga, yaitu: – Keamanan Eksternal ialah pengamanan yang berhubungan dengan fasilitas komputer dari penyusup dan bencana, misalnya bencana alam. – Keamanan Interface Pemakai berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum diijinkan mengakses program dan data yang tersimpan di dalam si sistem. – Keamanan Internal berkaitan dengan beragam pengamanan yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi untuk menjamin operasi yang handal dan untuk menjaga keutuhan program serta data. Sehubungan dengan keamanan ini ada dua masalah yang penting yaitu: 1. Kehilangan Data, yang antara lain dapat disebabkan oleh : – Bencana, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, perang, maupun kerusuhhan. – Kesalahan Perangkat Keras maupun Perangkat Lunak yang disebabkan tidak berfungsinya pemproses, disk yang tidak terbaca, kesalahan telekomunikasi, dan kesalahan program (bugs) – Kesalahan Manusia, seperti salah dalam memasukkan data, salah memasang disk, eksekusi program yang salah, dan kehilangan disk. 2. Penyusup (intruder), yang terdiri dari: – Penyusup pasif, yaitu membaca data yang tidak diotorisasi. – Penyusup aktif, yaitu mengubah data yang tidak diotorisasi. Ketika hendak merancang sebuah sistem yang aman dari serangan para intruder, adalah penting untuk mengetahui sistem tersebut akan dilindungi dari intruder macam apa. Sebagai contoh simak contoh berikut. Empat contoh penyusup beserta aktifitasnya. 1. Kengingintahuan seseorang akan hal-hal pribadi orang lain. Banyak orang mempunyai PC yang terhubung ke jaringan. Beberapa orang dalam jaringan tersebut suka membaca e-mail dan file orang lain jika di dalam jaringan tersebut tidak ditempatkann sistemm penghalang. Sebagai contoh, sistem UNIX mempunyai default bahwa semua file yang baru diciptakan / dibuat dapat dibaca oleh orang lain. 2. Penyusupan oleh orang-orang dalam. Pelajar, programmer, operator, dan personil teknis menganggap bahwa mematahkan istem keamanan komputer lokal merupakan suatu tantangan. Mereka biasanya sangat ahlii dan bersedia mengorbankan banyak waktu untuk melakukan hal tersebut. 3. Keinginan untuk mendapatkan uang. Beberapa pemrogram bank mencoba mencuri uang dari bank tempat mereka bekerja dengan mengubah software sehingga akan memotong bunga daripada membulatkannnya, menyimpan uang kecil untuk mereka sendiri, menarik uang dari account yang sudah tidak digunakan selama bertahun-tahun, ataupun memeras (“Bayar saya atau saya akan menghancurkan semua record bank Anda”). 4. E-spionase komersial atau militer. E-spionase adalah usaha serius yang diberi dana besar oleh pesaing atau pihak musuh untuk mencuri program,rahasia dagang, ide-ide paten, teknologi, rencana bisnis, dan sebagainya. Seringkali usaha ini melibatkan wiretapping, dimana antena diarahkan ke suatu komputer untuuk menangkap radiasi elektromagnetis yang memancar dari komputer itu.. Perlindungan terhadap rahasia militer suatu negara dari pencurian oleh negara lain sangatlah berbeda dengan perlindungan terhadap pelajar yang mencoba memasukkan message of the day pada suatu sistem. Terlihat jelas bahwa jumlah usaha yang berhubungan dengan keamanan dan proteksi bergantung pada siapa musuhnya. Kebutuhan investasi dan pendanaan yang diperlukan dalam penggunaan perangkat tersebut agar mendukung optimalisasi bisnis perusahaan, sesuai dengan pembahasan forum diskusi pekan ini : Secara garis besar pengamanan sistem komputer mencakup empat hal yang sangat mendasar yaitu: 1. Pengamanan fisik Pengamanan fisik dapat dilakukan dengan menempatkan sistem komputer pada tempat yang mudah diawasi dan dikontrol untuk mengantisipasi kelalaian / keteledoran dari para user yang sering meninggalkan terminal komputer dalam keadaan logon. Keteledoran semacam ini dapat memungkinkan pihak lain untuk dapat mengaksses beberapa fasilitas sistem komputer yang sebenarnya bukan menjadi hak mereka. Bahhkan mereka dapat melakukan tindakan perusakan terhadap sistem komputer tersebut. 2. Pengamanan Akses Pengamanan akses biasanya menjadi tanggungjawab para administrator sistem. Dalam hal ini seorang administrator harus mampu mengontrol dan mendokumentasikan seluruh akses ke sistem komputer dengan baik sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pencarian penyebab masalah dan soluusinya bila suatu saat terjadi sesuatu dalam sistem komputer tersebut. 3. Pengamanan Data Pengamanan data dilakukan dengan menerapkan sistem tingkatan akses dimana seseorang hanya dapat mengakses data tertentu saja yang menjadi haknya. Sebagai contoh, departemen pemasaran daris suatu perusahaan hanya dapat mengakses data yangg berkaitan dengan pemasaran barang dan tidak dapat mengakses data gaji pegawai karena data gaji pegawai merupakan wewenang departemen personalia.Data yang sangat sensitif dapat dipasangi password tertentu. 4. Pengamanan Jaringan Jaringan disini berkaitan erat dengan pemanfaatan jaringan publik / umum seperti internet. Pengamanan jaringan dapat dilakukan dengan menggunakan kriptografi dimana data yang sifatnya sensitif dienkripsi terlebih dahulu sebelum ditransmisikan melalui internet. Dengan mentransmisikan data yang telah dienkripsi maka walaupun data tersebut jatuh ke pihak yang tak berhak, maka pihak tersebut tidak akan mengerti isinya. Jakarta, 10 September 2018 Mayang Sari DAFTAR PUSTAKA Putra. Yananto Mihadi. (2018). “Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi”. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen FEB – Universitas Mercubuana: Jakarta. hgspot.com/2008/09/sistem-informasi-e-commerse-e bussiness_7353.html ttp://dinkesbonebolango.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=215 http://searchcloudcomputing.techtarget.com/tip/Private-cloud-blockers-and-barriers http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI…FPEB/…/SIM_SDM.pdfttp://imadhe.blo

Template by:

Free Blog Templates