“IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI PADA PERUSAHAAN UNTUK MENDAPATKAN KERAHASIAAN, KETERSEDIAAN, SERTA INTEGRITAS PADA SEMUA SUMBER DAYA INFORMASI PERUSAHAAN BUKAN HANYA PERANTI KERAS DAN DATA, DISERTAI DENGAN CONTOH KASUSNYA” Bagaimana Implementasi penerapan manajemen keamanan informasi pada perusahaan? a. Manajemen Resiko dibuat untuk menggambarkan pendekatan ini di mana tingkat kemanan sumber daya informasi perusahaan dibandingkan dengan resiko yang dihadapinya. Terdapat pilihan lain untuk merumuskan kebijakan keamanan informasi suatu perusahaan, yaitu tolok ukur keamanan informasi. Contoh penerapannya: PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah penambahan utang untuk struktur modal. Penambahan utang akan menambah risiko Perseroan, jika tidak dapat terpenuhi dapat berujung pada hilangnya aset atau kerusakan nama baik. Serta terdapat ketidakpastian apakah Perseroan dapat membayar hutang dengan tepat waktu serta sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui sebelumnya, terutama jika terjadi sesuatu yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya (unforeseen circumstances). Namun penambahan utang akan menambah modal untuk proses bisnis, dan meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return). b. Manajemen Tolok Ukur adalah tingkat keamanan yang disarankan yang dalam keadaan normal harus menawarkan perlindungan yang cukup terhadap gangguan yang tidak terotorisasi. Tolok ukur semacam ini ditentukan oleh pemerintah dan asosiasi industri. Ketika perusahaan mengikuti pendekatan ini, yang disebut kepatuhan terhadap tolok ukur (benchmark compliance) , dapat diasumsikan bahwa pemerintah dan otoritas industri telah melakukan pekerjaan yang baik dalam mempertimbangkan berbagai ancaman serta resiko dan tolok ukur tersebut menawarkan perlindungan yang baik. Apa dampak positif dan negatif dari penerapan manajemen keamanan informasi? Positif : Pesatnya perkembangan media digital secara nyata akan membawa suatu pola pikir, sikap dan tindakan / prilaku bagi setiap individu. Dalam wacana praktis, perubahan tersebut paling tidak akan membawa individu ke dalam pola hidup yang menurutnya efektif dan efesien. Alasan dasar inilah bagi para kaum kosmopolitan bahwa perkembangan media digital merupakan media pencerah peradaban yang lebih maju. Yang jelas pada aras ini, perkembangan media digital akan membawa dampak positivisme sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti yang dikutip oleh Zulkarimien Nasution Dalam bukunya Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif, suatu lokakarya kebijakan komunikasi yang bertema “The power of the individual in the information age” di Aspen Istitute, Colorado, Amerika, dimana media digital sebagai sebuah aset terutama dalam hal revolusi teknologi komunikasi dan informasi, maka ada kecendrungan membawa harapan-harapan berupa: 1. Sebagai Media Pengambilan Keputusan Peran Manajemen Sistem Informasi sangatlah penting di dalam pengambilan keputusan Greader, baik itu pada sebuah organisasi maupun perusahaan. Bagaimana tidak, dengan adanya sistem informasi kita langsung dapat mengetahui konsekuensi dari hasil keputusan tersebut yang akan di terapkan nantinya di dalam menjalankan operasional perusahaan maupun organisasi. Dilihat dari dampak positif maupun negatif yang akan di alami oleh satu pihak atau mungkin bahkan kedua belah pihak dalam menjalankan organisasi maupun perusahaannya. 2. Sebagai Media Penyedia Data Dilihat dari peran Sistem Informasi sebagai penyedia Data, maka Sistem Informasi Greader juga di tuntut untuk memberikan atau menyediakan informasi penting kepada organisasi maupun perusahaan tersebut guna untuk memberikan referensi perusahaan maupun organisasi bagaimana menjalankan perusahaan maupun organisasi dengan baik juga Greader. 3. Sebagai Media Komunikasi Sistem Informasi ini Greader juga bertindak sebagai alat komunikasi pihak internal maupun eksternal pada organisasi tersebut. Pihak internal merupakan hubungan komunikasi yang terjadi hanya di dalam organisasi itu saja, contohnya hubungan antara karyawan dengan karyawan ataupun bawahan dengan atasannya, sedangkan pihak eksternal yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pihak organisasi dengan pihak / orang-orang yang melakukan kerja-sama dengan organisasi tersebut, contohnya hubungan kerja sama antar organisasi baik itu dalam bentuk bisnis maupun dalam mewujudkan suatu tujuan yang ada pada masing-masing organisasi tersebut. Komunikasi pihak eksternal juga menghubungkan antar perusahaan dengan masyarakat, apabila perusahaan tersebut sebagai penyedia jasa. Biasanya berisi tentang keluhan masyarakat pelayanan organisasi maupun perusahaan, maupun saran dan kritik dari masyarakat kepada perusahaan dan organisasi tersebut. 4. Sebagai Media Penyimpanan Terbesar Kelebihan yang di miliki manajemen sistem informasi sangatlah banyak Greader, salah satunya yang menjadi alasan utama organisasi dan perusahaan menerapkan manajemen sistem informasi ini pada perusahaan maupun organisasinya adalah media penyimpanan yang mampu menyimpan data/informasi dalam jumlah yang sangat besar Greader, baik itu dalam bentuk ruang yang kecil namun pengguna dapat dengan mudah untuk mengaksesnya. Organisasi maupun perusahaan yang berskala kecil dan besar pasti membutuhkan media penyimpanan yang besar guna untuk berpartisipasi dalam operasional perusahaan maupun organisasi. 5. Hemat Manfaat dari penerapan Manajemen Sistem Informasi terhadap organisasi maupun perusahaan yang paling terasa Greader yaitu pada biaya operasional yang jauh lebih murah daripada pengerjaan yang dilakukan secara manual. Dalam kasus yang ini Greader, manusia tergantikan oleh teknologi-teknologi yang telah ada. 6. Kebebasan dan kompetensi individual akan ditingkatkan: • Kemajuan dalam pengolahan informasi dapat memperluas daya bakat dan kemampuan manusia (human talent). Seyogiyannya beasiswa atau programlainya digunakan untuk “ mendorong kecapatan adaptasi” untuk membujuk masyarakat dari lapangan yang berbeda agar belajar begaimana menggunakan dan memetik manfaat dari teknologi infomasi. • Sistem-sistem yang baru akan menjamin kenyamanan pribadi yang lebih besar pada individu, suatu rumah yang lebih aman, dan bahkan” kesepian yang lebih bekurang.” • Masyarakat akan menulis lebih baik dan lebih cepat dan menyimpan dan berhubungan dengan ide sacara lebih baik, terima kasih kepada pengolah kata (word-processors). • Individu akan menikmati bukan sekedar effisiensi yang lebih tinggi dalam melakukan tugas harian, tapi interaksi yang lebih besar dengan orang dan kepentingan yang lain, jadi merangsang kreatifitas dan partisipasi pribadi. • Pendidikan dapat dibuat lebih demokratis: metoda mengajar dengan menggunakan computer akan bersifat responsive kepada individu, kepada kebutuhan dan gaya belajar siswa tertentu. • Karakteristik sebagian besar dari penanganan informasi saat ini yang membosankan akan dapat disembuhkan, membebaskan untuk menggunakan waktu pada kreatifitas yang tinggi. 7. Kemajuan yang berikutnya akan memperkokoh ekonomi: • Teknologi yang lebih efesien akan membantu pekerjaan informasi lebih produktif. • Teknologi dapat menjadi subsitusi yang bersih dan energy-lean bagi proses-proses lain yang menimbulkan polusi dan menghabiskan sumber daya enerji. • Informasi pasar lebih mudah diperoleh, menghasilkan transaksi yang lebih efesien dan langkah yang lebih persis untuk memperbaiki kegagalan. • Penyampaian jasa akan menjadi lebih murah, sebab sistem baru memperluas “kehadiran” penyedia jasa dan membantu dalam membangkitakan pasar. • Dengan berkurangya ketidakpastian, penyesuaian perniagaan dan pemerintah kepada kondisi yang baru akan bertambah cepat dan lebih efektif. 8. Tawaran dari media akan menyajikan suatu rentang minat dan selara yang luas • /Berkembangnya biaknya saluran media ke rumah. • Sistem-sistem baru seperti videoteks akan memudahkan biaya dan keikutsertaan dalam kompetisi media dan jasa informasi baru, membuat bertambah mendekatnya masa dimana “ setiap orang merupakan penerbit sendiri.” • Konvergensi dari teknologi akan menuju suatu fleksibilitas modes komunikasi yang lebih besar, seperti telah dicontohkan oleh mulainya suratkabar ke dalam bentuk penyampaian digital yang berbentuk khusus. 9. Ikatan Komunitas akan bertambah luas dan kokoh: • Media interaktif akan memperluas respon terhadap kebutuhan manusia. • Computer akan membuat sistem informasi yang saat sekarang masih incompatible menjadi compatible. Negatif: Bagi cara pandang kaum fundamental akan sangat berbeda dengan kaum kosmopolitan. Mereka menganggap pesatnya pekembangan media digital sebagai salah satu faktor yang dapat mengaakibatkan perbenturan budaya. Dalam pandangan Mark Slouka, ini seperti sebuah paradoks. Di satu pihak, media digital dapat membuka cakrawala dunia yang sangat menjanjikan yang kaya warna, kaya nuansa, kaya citra, namun disisi lain ini akan menjadi sebuah dunia yang seakan-akan tanpa kendali. Karenanya menurut hemat saya, dampak pesatnya media digital paling tidak akan membawa beberapa dampak perubahan negatif seperti: 1. Bertambahnya angka pengangguran Kelemahan Manajemen Sistem Informasi terhadap perusahaan dan Organisasi ialah memberikan dampak untuk lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja yang dapat menimbulkan bertambahnya angka pengangguran. Tergantinya manusia sebagai tenaga kerja dengan teknologi-teknologi yang telah ada. 2. Keamanan yang mengharuskan untuk canggih Adanya media penyimpanan data-data dan informasi yang bersifat penting dan tersimpan pada satu server / database mengharuskan adanya keamanan yang canggih guna untuk menghindari kehilangan data/informasi penting tersebut dari perilaku orang - orang yang memiliki niat kejahatan dan menguntungkan diri sendiri. 3. Data tampering, dimana si pelaku melakukan pencurian data. Serangan yang paling umum pada sistem komputer. 4. Program yang sengaja diberikan yang didalamnya terdapat virus yang dapat merusak komputer. 5. Membudayanya budaya massa dalam suatu komunitas masyarakat, dimana pola kehidupan yang dinamis ditimbulkan karena adanya keinginan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 6. Rasa sosial terhadap lingkungan sekitar menjadi acuh. 7. Terjadinya polusi informasi. 8. Merebaknya kejahatan teknologi seperti pelanggaran hak cipta / pembajakan, cybercrime (kejahatan maya). 9. Tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumtif Sebagai kesimpulan akhir, bagaimanapun dunia yang semakin mengglobal dan pesatnya perkembangan media digital apabila di sikapi secara arif dan cerdas, maka yang akan terjadi adalah dampak postif tersebut akan berpihak terhadap kita, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, tampaknya kita harus berkontemplasi sejenak bahwa, “sebenarnya perkembangan globalisasi yang salah satunya ditandai adanya perkembangan media digital itu tidaklah berbahaya, akan tetapi seharusnya kita tahu bagimana memposisikannya dengan tepat, itulah kata kuncinya.” Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Ekonomi Teknologi yang berkembang pesat, baik teknologi informasi, komunikasi, maupun transportasi. Sehingga orang dapat berhubungan melewati batas-batas negara. Lebih lanjut dampak positif teknologi informasi dan komunikasi di bidang ekonomi adalah: 1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi. 2. Terjadinya industrialisasi. 3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko. 4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut. 5. Kemajauan ekonomi dalam bidang kedokteran mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi. 6. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan. 7. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk. 8. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu. 9. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi. 10. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak. 11. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah. 12. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan. 13. Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara lain internet banking, SMS banking, dan e-commerce. • Internet Banking Internet banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan internet. Transakasi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, pembayaran tagihan. Keuntungan internet banking bagi bank adalah bank dapat memberikan keleluasaan kepada nasabah untuk melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja. Keuntungan internet banking bagi nasabah antara lain: a. Menghemat waktu, karena tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi. b. Menghemat biaya, karena transportasi menuju ke bank dapat dihilangkan. c. Lebih cepat, karena tidak perlu menunggu antrean yang banyak. • SMS Banking SMS Banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan SMS (Short Message Service). Transaksi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, dan pembayaran tagihan. • E-commerce Perdagangan elektronik (Electronic commerce ) Electronic commerce adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan internet. Keuntungan perdagangan elektronik antara lain: 1. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu. 2. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi 3. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak. 4. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah. Keuntungan yang diperoleh konsumen antara lain: a. Konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang. b. Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan. c. Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet. d. Konsumen dapat membeli barang yang di dalam negeri tidak ada e. Harga barang lebih murah. 14. Dengan berkembangnya TIK yang menyebabkan banyaknya bermunculan pedagang online, konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang. 15. Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan. 16. Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet. 17. Konsumen dapat membeli barang yang tidak ada di dalam negeri. 18. Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa computer akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidentil dan menyediakan informasi dengan cepat dan tepat.Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management Information system (MIS), merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang bergerak bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan kecil. Di perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol oleh pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan, menghitung rugi laba, inventori dan sebagainya. Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Ekonomi Beberapa dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan, antara lain: 1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba. 2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar. 3. Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi kasus penipuan dalam perdagangan online. 4. Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima. 5. Violance and Gore. Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan dalam dunia bisnis di internet. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka, salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang tabu. 6. Carding. Karena sifatnya yang langsung (real time), cara belanja dengan menggunakn kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internetpun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan kartu kredit) online dan mencatat kode kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka daptkan untuk melakukan kejahatan. 7. Cybercrime Cybercrime adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat: • Melintasi batas Negara • Perbuatan dilakukan secara illegal • Kerugian sangat besar • Sulit pembuktian secara hokum 8. Hacking Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan. Seperti hacking pada facebook yang sering terjadi sebagai sarana untuk jual beli online sehingga menimbulkan kerugian bagi penjual ataupun pembeli. 9. Cracking Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan pada jaringan tersebut. Dalam dunia bisnis online hal ini menimbulkan kerugian yang besar. 10. Saling menghujat di media sosial karena pengambilan foto-foto testimony ataupun foto-foto produk yang dijual tanpa izin. Apabila proses tersebut tidak berjalan maksimal, apakah dampaknya bagi perusahaan tersebut? Fenomena penyebab kegagalan ini dapat berasal dari 3 (tiga) stakeholder utamanya dari organisani/perusahaan tersebut, yaitu: management yang mewakili pihak perusahaan, vendors sebagai pihak ketiga yang membantu implementasi sistem baru tersebut, dan user sebagai pihak yang menggunakan sistem tersebut. Management adalah salah satu penyebab dari kesalahan peralihan sistem lama ke sistem baru, hal tersebut dapat terjadi oleh beberapa faktor, antara lain • Kurangnya dukungan dan komitmen dari pimpinan puncak dan manajemen perusahaan, sehingga inisiatif sistem baru yang digulirkan berjalan dengan tersendat-sendat, Buruknya perencanaan yang disusun oleh pihak manajemen sehingga ketika ingin dieksekusi mengalami banyak hambatan dan kesulitan. • Ketidakinginan manajemen dalam “merubah paradigma” berpikir maupun bekerja lebih senang kondisi status quo sehingga berbagai prasyarat utama untuk menjalankan atau mengimplementasikan sistem baru tersebut tidak tercapai • Ekspektasi yang terlampau berlebihan dari pihak manajemen terhadap sistem baru yang ingin diterapkan tanpa perduli dengan isu-isu terkait dengan cara atau pendekatan atau strategi menerapkan sistem tersebut secara efektif, • Pendefinisian kebutuhan yang kabur, sehingga ruang lingkup sistem baru yang ingin diterapkan menjadi tidak jelas yang tentu saja mempertinggi resiko kegagalan dalam implementasinya. • Sosialisasi mengenai sistem baru yang buruk kepada segenap karyawan perusahaan sehingga banyak pihak yang menolak dibandingkan dengan yang mendukung. Pihak berikutnya yang dapat menyebapkan terjadinya kegagalan peralihan sistem informasi lama ke sistem informasi baru adalah pihak ketiga atau vendor. Faktor faktor kegagalan yang disebapkan oleh vendor : • Kurangnya pengalaman dari vendor maupun orang yang ditugaskan untuk mengimplementasikan sistem baru tersebut terutama untuk ruang lingkup penugasan serupa di industri yang sejenis. • Tidak mampu memberikan pemahaman dan penjelasan yang baik dan benar mengenai paradigma yang dipergunakan dalam sistem baru kepada mereka yang berkepentingan sehingga seringkali terjadi kekeliruan dalam cara memandangnya. • Pemilihan aplikasi yang keliru, atau tidak sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan yang membutuhkannya. • Salah dalam usaha membantu manajemen dalam mendefinisikan kebutuhannya sehingga ketika sistem baru tersebut diterapkan, tidak memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan oleh para stakeholder terkait. • Tidak memberikan pelatihan yang memadai dan efektif kepada segenap stakeholder sehingga mereka tidak dapat menggunakan dan memanfaatkannya secara baik. Pihak terakhir yang memiliki andil besar dalam dalam penyebap kegagalan sistem informasi lama ke sistem informasi baru adalah user sebagai pihak yang menggunakan sistem tersebut. Faktor-faktor yang dapat ditimbulkan oleh user adalah : • Ketidakinginan para user untuk merubah cara kerja dalam beraktivitas sehari-hari sehingga selalu menentang segala bentuk aplikasi sistem baru tersebut, yang pada dasarnya membutuhkan keinginan dan kemampuan untuk bekerja dengan cara yang lebih efektif dan efisien. • Kurangnya porsi pelatihan bagi para user agar yang bersangkutan memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai untuk menjalankan sistem baru tersebut. • Harapan yang berlebihan dan cenderung keliru terhadap sistem yang baru yang biasanya para user menganggap bahwa teknologi informasi dan software dapat menyelesaikan segala masalah dan kesulitan yang ada. Perubahan SI lama ke SI baru dapat mengakibatkan kesalahan yang beresiko dan berakibat fatal bagi jalannya suatu organisasi apabila tidak tepat dalam pelaksanaan SI barunya. Dalam memperkecil resiko yang ada, maka perlu kiranya diperhatikan berbagai cara dalam mengkonversi sistem dan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum pengalihan sistem informasi. Menurut O’Brien (2005) operasi awal dari sistem bisnis yang baru dapat menjadi tugas yang sulit. Hal ini biasanya memerlukan proses konversi dari penggunaan sistem yang ada saat ini (sistem lama) ke operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik. Medote konversi dapat mempermudah pengenalan teknologi informasi yang baru ke dlam organisasi. Empat bentuk utama dari konversi sistem mencakup konversi paralel, konversi bertahap (phased), konversi percontohan (pilot), dan konversi langsung. Konversi suatu sistem lama ke sistem baru memerlukan suatu proses secara bertahap. Metode konversi dapat mempermudah pengenalan teknologi informasi yang baru kedalam organisasi. Empat bentuk utama dari konversi sistem adalah sebagai berikut: Konversi parallel, Konversi bertahap, Konversi percontohan, Konversi langsung Konversi parallel merupakan konversi dari sistem informasi lama ke sistem informasi baru, dimana baik sistem yang lama maupun yang baru dioperasikan secara bersama-sama hingga tim pengembangan proyek dan manajemen pemakai akhir setuju bahwa sistem informasi tersebut berjalan dengan baik. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan penggunaan kedua metode sistem ini adalah resiko kegagalan sistem informasi menjadi kecil, sedangkan kelemahannya adalah penggunaan biaya yang cukup besar akibat pengoperasian kedua sistem tersebut . Jika diasumsikan sebuah perusahaan manufaktur menggunakan metode paralel dalam mengkonversi sistem informasi yang dimilikinya, apabila sistem informasi yang baru telah terinstal, namun terjadi kegagalan sistem karena sesuatu hal, maka perusahaan tersbut akan mengalami kendala dalam memproduksi produk sesuai dengan skedul yang telah ditentukan dan tentunya mengalami kerugian. Konversi percontohan atau lebih dikenal dengan istilah pilot conversion merupakan metode yang digunakan apabila sistem yang baru hendak diinstal pada banyak lokasi. Instalasi sistem baru dilakukan dilokasi tertentu sehingga dapat dievaluasi dan dilakukan perubahan atas kelemahan-kelemahan tersebut. Sistem informasi yang telah dievaluasi sehingga dapat beroperasi dengan baik kemudian menjadi contoh bagi lokasi lainnya. Keberhasilan dari lokasi ini akan menjadi pedoman untuk instalasi sistem informasi yang baru bagi lokasi lainnya. Apabila perusahaan seandainya mengkonversi SI yang baru pada lokasi-lokasi yang berbeda, apabila terjadi kesalahan maupun kegagalan sistem yang dapat mengganggu aktivitas operasional perusahaan, maka aktivitas bisnis dari keseluruhan lokasi yang tidak dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Hal ini jelas akan mengganggu aktivitas operasional perusahaan secara menyeluruh dan dapat menciptakan kerugian yang sangat besar, baik kerugian tangible maupun intangible. Konversi bertahap merupakan konversi sistem infomasi (SI) yang lama ke SI baru yang dilakukan secara bertahap dengan menggunakan sebagian dari sistem informasi yang lama dan baru dengan proporsi aplikasi yang berbeda. Setiap kurun waktu tertentu sistem baru dan lama dievaluasi dan dikoreksi sampai akhirnya SI lama di ubah sepenuhnya menjadi SI baru. Konversi ini juga dapat dilakukan secara bertaha pada beberapa departemen, kantor cabang, atau lokasi yang dikonversi terlebih dahulu. Konversi bertahap memungkinkan proses implementasi secara bertahap di organisasi. Metode ini memberikan keuntungan dalam hal risiko kegagalan yang kecil, sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang cukup lama karena dilakukan secara bertahap. Konversi langsung merupakan SI lama ke SI baru secara langsung tanpa melakukan pengujian terlebih dahulu. Keunggulan metode ini adalah menggunakan biaya yang sangat murah, sedangkan kelemahannya adalah risiko kegagalan SI yang cukup besar. Untuk itu harus ada penanganan lebih lanjut mengenai perubahan sistem informasi yang baru. Hal-hal yang perlu dilakukan Agar kesalahan ini tidak terjadi lagi, adalah : • Lihat kembali dan koreksi visi yang ingin di bangun, pelajari implementasi apa yang belum maksimal dan latih sumber daya manusia agar mampu mengoptimalkan peranti yang sudah dibeli. Hal ini hanya akan mungkin untuk dilaksanakan apabila pimpinan perusahaan mengetahui tentang TI/sedikit tentang TI, sehingga dia paham apa yang ingin dicapai perusahaannya dengan mengaplikasikan TI ini. • Harus menciptakan sinergisme diantara subsistem-subsistem yang mendukung pengoperasian sistem sehingga akan terjadi kerjasama secara terintegrasi diantara subsistem-subsistem ini. Asumsi hanya akan tercapai apabila para perancang sistem ini mengetahui masalah-masalah informasi apa yang ada di perusahaan dan yang harus segera di selesaikan. Biasanya para perancang sistem ini akan mulai pada tingkat perusahaan, selanjutnya turun ke tingkat-tingkat sistem. • Para perancang sistem informasi harus menyadari bagaimana rasa takut di pihak pegawai maupun manajer dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan proyek pengembangan dan sistem operasional. Manajemen perusahaan, dibantu oleh spesialis informasi, dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan mengambil empat langkah berikut: • menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan (job enhancement) dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan membosankan, serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang kemampuan mereka. • Menggunakan komunikasi awal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan. Pengumuman oleh pihak manajemen puncak pada awal tahap analisis dan penerapan dari siklus hidup sistem merupakan contoh strategi ini. • Membangun hubungan kepercayaan antara pegawai, spesialisasi informasi dan manajemen. Hubungan tersebut tercapai dengan sikap jujur mengenai dampak-dampak dari sistem komputer dan dengan berpegang pada janji. Komunikasi formal dan penyertaan pemakai pada tim proyek mengarah pada tercapainya kepercayaan. • Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan. Pertama, identifikasi kebutuhan pegawai, kemudian memotivasi pegawai dengan menunjukkan pada mereka bahwa bekerja menuju tujuan perusahaan juga membantu mereka memenuhi kebutuhan mereka. CONTOH PENERAPAN PADA PERUSAHAAN : KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN P ERTAMINA REGION JAWA Keamanan data informasi elektronik menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan yangmenggunakan fasilitas IT dan menempatkannya sebagai infrastruktur penting. Sebab data atau informasiadalah asset bagi perusahaan tersebut. Berikut pengendalian keamanan system informasi pada perusahaan PERTAMINA EP REGION JAWA : 1.Kebijakan pengamanan (security police mengarahkan !isi dan misi manajemen agar kelangsunganorganisasi dapat dipertahankan dengan mengamankan dan menjaga integritas informasi yang penting yang dimiliki perusahaan.".Pengendalian akses sistem (System Sukses %ontrol. &engendalikan atau membatasi akses userterhadap informasi informasi dengan cara mengatur ke'enangan nya termasuk pengendaliansecara mobile omputing ataupun telenet'orking . &engontrol tata cara akses terhadap informasidan sumber daya yang ada meliputi berbagai aspek seperti : • Persyaratan bisnis untuk kendali akses. • Pengelolaan akses user user Success &anagement. • Kesadaran keamanan informasi User *esponsibilities. • Kendali akses ke jaringan • Kendali Success terhadapp system operasi (,perating System Success Kontrol. • Sukses terhadap aplikasi (Application Success & anagement. • Dengan dan penggunaan akses system (Monitoring System Success dan ). • Mobile computing and Telenet'orking. Mengembangan dan pemeliharaan system memastikan bah'a system operasi maupun aplikasi yang baru diimplementasikan mampu bersinergi melalui !erifikasi dan !alidasi. Pengamanan fisik dan lingkungan mencegah hilangnya atau kerusakan data yang disebabkan olehlingkungan fisik termasuk bencana alam dan penurian data yang tersimpan dalam media penyimpanan atau dalam fasilitas penyimpanan informasi yang lain. Penyesuaian memastikan implementasi kebijakan keamanan selaras dengan peraturan dan perundangan yang berlaku termasuk perjanjian kontrak melalui audit system secara berkala. Keamanan personel)paya mengurangi resiko dari penyalahgunaan fungsi dan'e'enang akibat kesalahan manusia manipulasi data dalam pengoperasian serta aplikasi oleh user.Kegiatan ang dilakuakn diantaranya adalah pelatihan2pelatihan mengenai kesadaran informasi agarsetiap user mampu menjaga keamanan data dan informasi dalam lingkungan kerja masing2masing. 4. Organisasi keamanan memelihara keamanan informasi secara global pada suatu organisasi atauinstansi memelihara dan menjaga keutuan system informasi yang dilakukan oleh pihak eksternaltermasuk pengendalian terhadap pengolahan informasi yang dilakukan oleh pihak ketiga. 5. Pengendalian asset memberikan perlindungan terhadap asset perusahaan yang berupa assetinformasi berdasarkan tingkat perlindungan yang ditentukan. erlindungan asset ini meliputiaccountability for asset dan klasifikasi informasi. 6. Pengelolaan kelangsungan usaha siaga terhadap resiko yang memungkinkan timbulnya majorfailure atau kegagalan system utama. Sehingga diperlukan pengaturan dan pengelolaan untukkelangsungan peruses bisnis dengan mempertimbangkan apek dari business majemen. Jakarta, 22 November 2018 Mayang Sari DAFTAR PUSTAKA Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen : Implementasi Sistem Informasi. FEB – Universitas Mercubuana: Jakarta. http://www.academia.edu/23350002/KEAMANAN_SISTEM_INFORMASI_PADA_PERUSAHAAN_PERTAMINA_EP_REGION_JAWA https://garudacyber.co.id/artikel/900-kelebihan-dan-kekurangan-manajemen-sistem-informasi-terhadap-organisasi-maupun-perusahaan https://blingjamong.wordpress.com/2013/11/18/1-1dampak-positif-dan-negatif-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-bidang-pendidikan-pemerintah-dan-ekonomi/ Giddensi, Anthony.2001. Runaway World: Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Slaouka, Mark.1995. Ruang Yang Hlang: Pandangan Tentang Budaya Cyberspace Yang Merisukan.Bandung:Mizan. Nasution, Zulkarimein.1989.Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif: Latar Belakang dan Perkembangannya. Jakarta: LP Fakultas Ekonomi UI. Muis, A.2001. Indonesia di Era Dunia Maya: Teknologi Informasi Dalam Dunia Tanpa Batas. Bandung: Remaja Rosda Karya. Ekspresi, Majalah Mahasiswa UNY, Edisi XIV Maret 2002 www.wikipedia.com
0 komentar:
Posting Komentar